SIDOARJO (RIAUPOS.CO) – Hoki tim nasional kelompok umur cukup besar ketika tampil di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS). Dua gelar sudah diraih di markas Deltras FC itu. Pertama, Indonesia juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013. Lima tahun berselang, giliran trofi Piala AFF U-16 2018 yang dimenangkan di stadion yang sama.
Rabu (3/9) malam ini, giliran tim Indonesia U-23 yang akan berjuang di Kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2026. Di laga perdana, Garuda Muda akan menghadapi Laos di stadion ini. (live Indosiar, pukul 19.30 WIB). Apakah hoki itu kembali berpihak?
Pelatih Indonesia U-23 Gerald Vanenburg menegaskan timnya tidak boleh bergantung pada keberuntungan. “Kami harus tetap berhati-hati. Kami bisa saja kalah di tempat itu (GDS) jika sering bermain di sana. Lagi pula, saya juga pernah jadi pemain. Dan, saya tidak pernah peduli di mana saya bermain,” ujar pelatih asal Belanda tersebut.
Mantan pemain sayap timnas Belanda itu tidak ingin nostalgia mengganggu fokus anak asuhnya. “Yang paling penting adalah kami fokus ke laga besok (hari ini, red). Kami harus bermain maksimal untuk meraih kemenangan melawan Laos,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak akan meremehkan lawan. “Karena tiga negara lain di grup ini adalah yang terbaik. Kami harus menunjukkan level kami, kemudian melihat di mana (posisi, red) kami pada akhir turnamen,” tegasnya.
Selain Laos, Indonesia juga akan menghadapi Makau pada Sabtu (6/9) dan Korea Selatan pada Selasa (9/9). Gerald mengaku tak gentar. “Karena kondisi para pemain saat ini jauh lebih baik daripada turnamen sebelumnya (AFF U-23). Apalagi kompetisi sudah berjalan, dan semua pemain kami sudah bermain di klub masing-masing,” terang pelatih 61 tahun itu.
Bek Mikael Tata juga optimistis. Pemain asal Serui itu merasa dalam kondisi terbaik. “Kami sangat siap untuk menghadapi laga nanti. Apalagi saya dan rekan-rekan sudah mempersiapkan diri dengan baik di latihan. Kami fokus saja di tim kami, dan siap meraih kemenangan,” kata pemain 21 tahun tersebut.
Laos Waspadai Lemparan ke Dalam
Bagi Laos, Indonesia adalah lawan berat. Karena itu, tim pelatih dan pemain melakukan analisis khusus demi mengantisipasi kekuatan Garuda Muda. “Saya sudah beberapa kali melawan Indonesia. Dan saya lihat, salah satu senjatanya adalah throw-in. Lemparan ke dalam para pemainnya sangat kuat. Itu berbahaya bagi pertahanan kami,” ujar pemain Laos Anantaza Siphongphan.
Salah satu pemain Indonesia yang sering melepaskan lemparan jauh adalah Robi Darwis. Namun, bukan hanya itu. “Defense mereka sangat hebat dan terorganisasi. Indonesia U-23 juga bagus saat transisi ketika melakukan serangan balik,” lanjut pemain 20 tahun tersebut.
Meski begitu, ia tetap percaya diri Laos bisa memberi kejutan. “Kami sudah melakukan persiapan selama sepekan, dan saya ingin membuat negara bangga,” tegas Anantaza.
Pelatih Laos Ha Hyeok-jun pun optimistis. “Kami membawa 23 pemain, delapan di antaranya masih berusia 18 tahun. Itu bagus bagi pemain untuk mendapatkan pengalaman,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
Juara Grup dan Empat Runner-up Terbaik Lolos
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 diikuti 44 tim yang terbagi dalam 11 grup. Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menunjuk 11 negara sebagai tuan rumah kualifikasi. Yaitu Yordania, Myanmar, Vietnam, Cina, Kirgistan, Thailand, Kamboja, Qatar, UEA, Indonesia, dan Tajikistan.
Berdasarkan format kualifikasi, 11 tim juara grup otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U23 2026 yang akan diselenggarakan di Arab Saudi pada 7-25 Januari 2026. Selain itu, terdapat 4 runner-up terbaik dari seluruh grup yang juga berhak berlaga di putaran final.(gus/ali/jpg)