Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Messi Bersumpah Setia kepada Timnas Argentina

BELO HORIZONTE (RIAUPOS.CO) – Argentina gagal lagi bersama Lionel Messi dalam upaya juara di turnamen major. Beda dengan ketika gagal membawa juara Copa America 2015 dan 2016 setelah sebelumnya juga gagal di final Piala Dunia  2014 yang membuatnya beristirahat lama dari timnas, kali ini Messi memberi sinyal tetap bermain.
Messi bersumpah akan terus membantu timnas Argentina selama kemampuannya masih dibutuhkan. Menjawab pertanyaan besar usai kegagalan La Albiceleste, Messi menegaskan akan terus bermain sampai Argentina mencapai garis finis atau sampai bantuannya tidak dibutuhkan lagi.
Rabu (3/7) pagi WIB, Argentina takluk 0-2 dari Brazil di semifinal Copa America 2019. Dua gol yang menghentikan langkah Argentina dicetak oleh Gabriel Jesus dan Roberto Firmino. Kegagalan itu pahit, Argentina tersingkir saat hanya tinggal selangkah menuju final. Messi, di antara pemain lain, merupakan yang paling terpukul.
Messi sudah berusaha maksimal, tetapi pada akhirnya tertunduk juga di ujung laga. Megabintang seperti Messi pun harus menjalani masa-masa sulit. Kegagalan ini bukan hal baru, Messi sudah pernah merasakannya berkali-kali.
Karier internasional pemain 32 tahun ini berbanding terbalik dengan level klub. Messi sudah meraih segalanya bersama Barcelona, tetapi masih gagal mempersembahkan trofi untuk tim senior Argentina.
Dia membawa La Albiceleste mencapai dua final Copa America dan satu final Piala Dunia hanya untuk menelan kekalahan pahit. Tiga tahun lalu, usai Argentina dikalahkan Cili di final Copa America Centenario 2016, Messi memutuskan gantung sepatu.
Keputusan itu akhirnya berubah, Messi dirayu pelatih dan pemain lain untuk kembali mengenakan kostum Argentina. Bersepakat, Messi akhirnya membela Argentina di Piala Dunia 2018, yang berubah jadi turnamen singkat lainnya.
Kala itu, Messi dipercaya sebagai pusat permainan Argentina. Jorge Sampaoli sengaja merancang tim yang bisa memaksimalkan kemampuan Messi, tetapi taktik ini justru jadi sumber masalah.
Permainan Argentina mudah ditebak, tidak ada bintang lain ketika Messi dikunci lawan. Harapan mereka pupus di 16 Besar, bahkan nyaris tidak lolos dari fase grup. Setelah kegagalan ini, Messi memilih diam dan tidak memenuhi panggilan timnas selama beberapa bulan.
Messi menjelma jadi kapten yang luar biasa. Dia merupakan pemain pertama yang memutuskan pensiun ketika gagal di Copa America Centenario 2016 lalu, tetapi Messi yang sekarang sudah lebih dewasa.
Alih-alih pensiun, Messi bersumpah akan memberikan segalanya untuk Argentina. Selama masih bernapas, selama kedua kakinya masih bisa menggiring bola, Messi akan memberikan segalanya.
“Jika saya masih bisa membantu dengan cara apa pun, saya akan terus melakukannya. Saya merasa sangat baik dalam grup ini,” tegas Messi kepada AFP yang dilansir O Globo.
“Ini merupakan generasi bagus, bertalenta, yang telah membuktikan bahwa mereka mencintai tim nasional. Mereka punya masa depan cerah dan fondasi hebat, mereka hanya perlu waktu,” tutupnya.
 Messi akan mendapatkan kesempatan berikutnya pada Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang. Di saat perhelatan itu, umurnya sudah 34 tahun yang merupakan usia fase menurun bagi seorang pemain profesional.
Sumber: O Globo/Bola/Guardians
Editor: Hary B Koriun
Baca Juga:  Zappacosta Menuju AS Roma
BELO HORIZONTE (RIAUPOS.CO) – Argentina gagal lagi bersama Lionel Messi dalam upaya juara di turnamen major. Beda dengan ketika gagal membawa juara Copa America 2015 dan 2016 setelah sebelumnya juga gagal di final Piala Dunia  2014 yang membuatnya beristirahat lama dari timnas, kali ini Messi memberi sinyal tetap bermain.
Messi bersumpah akan terus membantu timnas Argentina selama kemampuannya masih dibutuhkan. Menjawab pertanyaan besar usai kegagalan La Albiceleste, Messi menegaskan akan terus bermain sampai Argentina mencapai garis finis atau sampai bantuannya tidak dibutuhkan lagi.
Rabu (3/7) pagi WIB, Argentina takluk 0-2 dari Brazil di semifinal Copa America 2019. Dua gol yang menghentikan langkah Argentina dicetak oleh Gabriel Jesus dan Roberto Firmino. Kegagalan itu pahit, Argentina tersingkir saat hanya tinggal selangkah menuju final. Messi, di antara pemain lain, merupakan yang paling terpukul.
Messi sudah berusaha maksimal, tetapi pada akhirnya tertunduk juga di ujung laga. Megabintang seperti Messi pun harus menjalani masa-masa sulit. Kegagalan ini bukan hal baru, Messi sudah pernah merasakannya berkali-kali.
Karier internasional pemain 32 tahun ini berbanding terbalik dengan level klub. Messi sudah meraih segalanya bersama Barcelona, tetapi masih gagal mempersembahkan trofi untuk tim senior Argentina.
Dia membawa La Albiceleste mencapai dua final Copa America dan satu final Piala Dunia hanya untuk menelan kekalahan pahit. Tiga tahun lalu, usai Argentina dikalahkan Cili di final Copa America Centenario 2016, Messi memutuskan gantung sepatu.
Keputusan itu akhirnya berubah, Messi dirayu pelatih dan pemain lain untuk kembali mengenakan kostum Argentina. Bersepakat, Messi akhirnya membela Argentina di Piala Dunia 2018, yang berubah jadi turnamen singkat lainnya.
Kala itu, Messi dipercaya sebagai pusat permainan Argentina. Jorge Sampaoli sengaja merancang tim yang bisa memaksimalkan kemampuan Messi, tetapi taktik ini justru jadi sumber masalah.
Permainan Argentina mudah ditebak, tidak ada bintang lain ketika Messi dikunci lawan. Harapan mereka pupus di 16 Besar, bahkan nyaris tidak lolos dari fase grup. Setelah kegagalan ini, Messi memilih diam dan tidak memenuhi panggilan timnas selama beberapa bulan.
Messi menjelma jadi kapten yang luar biasa. Dia merupakan pemain pertama yang memutuskan pensiun ketika gagal di Copa America Centenario 2016 lalu, tetapi Messi yang sekarang sudah lebih dewasa.
Alih-alih pensiun, Messi bersumpah akan memberikan segalanya untuk Argentina. Selama masih bernapas, selama kedua kakinya masih bisa menggiring bola, Messi akan memberikan segalanya.
“Jika saya masih bisa membantu dengan cara apa pun, saya akan terus melakukannya. Saya merasa sangat baik dalam grup ini,” tegas Messi kepada AFP yang dilansir O Globo.
“Ini merupakan generasi bagus, bertalenta, yang telah membuktikan bahwa mereka mencintai tim nasional. Mereka punya masa depan cerah dan fondasi hebat, mereka hanya perlu waktu,” tutupnya.
 Messi akan mendapatkan kesempatan berikutnya pada Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang. Di saat perhelatan itu, umurnya sudah 34 tahun yang merupakan usia fase menurun bagi seorang pemain profesional.
Sumber: O Globo/Bola/Guardians
Editor: Hary B Koriun
Baca Juga:  Gubri: Jalankan Sesuai Aturan dan Pilih Ketua yang Berkomitmen
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari