Minggu, 30 Juni 2024

Langsung Gelorakan La Decimosexta

LONDON (RIAUPOS.CO) – Real Madrid memenangkan la decimoquinto (gelar ke-15 Liga Champions) usai mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6) WIB. Tetapi, suara tentang la decimosexta (gelar ke-16 Liga Champions) sudah nyaring terdengar. Presiden Real Florentino Perez menggelorakannya de­ngan menyebut sukses Real musim ini akan berlanjut musim depan.

Real pernah back-to-back juara, bahkan tiga musim beruntun, pada era kepelatihan Zinedine Zidane (2016, 2017, dan 2018). ‘’Final malam ini (kemarin, red) akan jadi titik awal kami untuk coba memenangkan La Decimosexta,’’ ucap Perez via Marca.

- Advertisement -

Meski belum diresmikan, kekuatan Real musim depan makin dahsyat dengan bergabungnya Kylian Donatello Mbappe. Seperti yang diungkapkan gelandang Jude Bellingham. ‘’Dia dapat membawa kami ke level permainan yang lebih tinggi. Dia salah satu pemain terbaik di dunia,’’ ucapnya.

Mbappe dengan pengalaman dan status sebagai kapten timnas Prancis juga dianggap mendukung taktik del muerto (orang mati) ala entrenador Real Carlo Ancelotti. Taktik ketika permainan Real yang inferior di babak pertama menjadi superior di babak kedua.

‘’Saat turun minum, semua pemain senior berbicara untuk memberi semangat dan penampilan tim berubah,’’ ungkap bek kanan Real Lucas Vazquez tentang ruang ganti Real di final Liga Champions kemarin kepada Marca.

- Advertisement -

Penutup Karier Kroos
Dari sepak pojok Toni Kroos, Real Madrid mengawali pesta kemenangan dalam final Liga Champions di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6) WIB. Dari sepakan Kroos, bek kanan Dani Carvajal berhasil memecah kebuntuan Real pada menit ke-74.

Real kemudian sukses membungkam Borussia Dortmund dua gol tanpa balas setelah wide attacker Vinicius Jr menambah gol pada menit ke-83. Dua menit kemudian, Kroos ditarik keluar dan digantikan oleh gelandang senior lainnya, Luka Modric.

Sembari berjalan meninggalkan lapangan, aplaus membahana di Wembley. Aplaus yang mengiringi laga terakhir Kroos di level klub sekaligus perpisahannya dengan Los Merengues sebutan Real. Perpisahan yang sesuai harapan karena Kroos mengakhiri sepuluh tahun pengabdiannya di Real dengan mempersembahkan la decimoquinto alias gelar ke-15 Real di Liga Champions.

“La DecimoKroos”. Begitu surat kabar Mundo Deportivo memberi judul perpisahan Kroos di Wembley. ‘’Secara pribadi aku telah mengucapkan selamat tinggal pekan lalu (dalam jornada pemungkas LALIGA kontra Real Betis, 26/5, red) di (Estadio Santiago) Bernabeu. Tapi, tentu saja aku ingin menyelesaikan karierku dengan juara (Liga Champions) seperti ini,’’ tutur Kroos kepada kanal TV JermanZDF.

Selama sedekade berkostum Real, total Kroos memenangkan 22 trofi juara. Lima di antaranya si Kuping Besar -sebutan trofi juara Liga Champions. Secara keseluruhan dalam kariernya, Kroos memenangkan enam trofi Liga Champions. Satu trofi lainnya ketika masih di Bayern Munchen.

Baca Juga:  Madrid Mulai Menjauh

Gelandang yang kemarin meraih kemenangan ke-300 bersama Real itu pun menempatkan dirinya bersama Luka Modric, Nacho, dan Carvajal sebagai pemain aktif dengan koleksi gelar terbanyak di Liga Champions. Rekor enam gelar juara Liga Champions sebelumnya hanya dimiliki oleh legenda Real Paco Gento. ‘’Itu (memenangi enam kali Liga Champions, red) benar-benar capaian akhir yang hebat dari Toni (Kroos). Aku masih berharap dia berubah pikiran (tidak jadi gantung sepatu, red),’’ kata entrenador Real Carlo Ancelotti kepada ESPN.

Momentum di Wembley memang bukan momentum terakhir Kroos berhenti bermain sepakbola di laga kompetitif. Masih ada Euro 2024 yang bakal dijadikan sebagai laga perpisahannya dengan panggung sepakbola. Kroos tercatat dalam skuad Jerman yang memburu gelar juara di kandangnya sendiri.

Kroos pun ingin mengakhiri karier bersama Die Mannschaft, julukan Jerman seperti di Wembley. ‘’Meski kami (Jerman) bukan yang diunggulkan untuk memenanginya, aku yakin aku bisa memenanginya seperti malam ini (kemarin, red),’’ koar Kroos kepada BILD.

Di sisi lain, seiring pensiunnya Kroos dari Real, gelandang Federico Valverde disebut bakal mengenakan nomor milik Kroos (8) musim depan. Saat ini Fede menggunakan nomor 15. ‘’Aku telanjur suka dengan nomorku sekarang dan juga banyak fans yang mengingatku dengan nomor tersebut. Tapi, ya, aku akan berganti nomor (musim depan, red),’’ beber Fede seolah memberi bocoran sebagaimana dilansir Marca.

Vini Menuju Ballon d’Or
Vinicius Junior menapaki jejak Lionel Messi semasa muda. Berusia di bawah 25 tahun, Vini dan Messi sama-sama sudah pernah mengantar klubnya memenangi Liga Champions. Di final, Vini juga bisa jadi pembeda seperti Messi.

Termasuk gol ke gawang Borussia Dortmund kemarin (2/6), Vini telah terlibat dalam 22 gol Real Madrid di faseknockoutLiga Champions. Perinciannya, mencetak 11 goldan membuat 11 umpan gol. Sebelumnya, hanya Messi yang bisa melakukannya sebelum berumur 24 tahun.

Vini juga memecahkan rekor lain La Pulga (Si Kutu) -julukan Messi. Yaitu, sebagai pemain termuda yang pernah mencatatkan gol dalam dua final Liga Champions. Sebelum gol di Stadion Wembley kemarin, Vini mencetak gol dalam final dua tahun lalu. Usianya saat ini 23 tahun 325 hari. Sementara pada 2011, Messi mencatatkan rekor serupa pada usia 23 tahun 338 hari.

Atas capaiannya tersebut, Vini diklaim menuju ke prestasi hebat Messi lainnya. Memenangi Ballon d’Or pertama sebelum genap 25 tahun. Senior Vini di Real, Karim Benzema dan Luka Modric, juga meraih Ballon d’Or berbekal juara Liga Champions. “Aku tidak peduli dengan Ballon d’Or selama orang-orang di sekitarku mengatakan akulah yang terbaik,” kata Vini kepada kanal televisi TVE.

Baca Juga:  Lima Unit Mobil Dinas KONI Telah Dikembalikan

Ujungnya di BOH 16
Lima trofi Liga Champions milik Carlo Ancelotti belum tertandingi. Dia unggul dua gelar dari Pep Guardiola, Zinedine Zidane, dan Bob Paisley. Artinya, hingga kontraknya bersama Real Madrid berakhir pada pengujung musim 2025-2026, rekor entrenador asal Italia itu tidak akan terpecahkan.

Tetapi, keberhasilan mengantarkan Real memenangi Liga Champions kali ke-15, kemarin sangat mungkin membuka cakrawala baru bagi Ancelotti di sisa dua musimnya. Ya, dia benar-benar serius memenangi Liga Champions keenamnya atau sekaligus BOH (badge of honour) 16 bagi Los Merengues, julukan Real.

Bagi tim seperti Real, selalu ada hasrat besar tiap musimnya (untuk meraih banyak gelar, red). Kami tidak pernah puas. Di musim baru nanti kami akan kembali dengan target tinggi seperti biasanya,” papar Ancelotti seperti dikutip Marca.

Ucapan pelatih 64 tahun itu merujuk pada komposisi pemain Real yang memang salah satu yang terbaik di dunia. Ancelotti bahkan menyebut tidak sulit melatih para pemain Real musim ini untuk memenangkan mini-treble di Liga Champions, LALIGA, dan Supercopa de Espana.

Bahkan, untuk dua musim ke depan pun, komposisi Real diyakini tidak akan banyak berubah meski musim depan bakal tanpa Toni Kroos dan Nacho. Sebab, stok pemain di dua posisi tersebut lebih dari cukup untuk melanjutkan dominasi di semua ajang.

Apalagi, per musim depan mereka bakal kedatangan Kylian Mbappe. Tentunya target akan makin tinggi bagi Real. Salah satunya adalah treble winners yang belum pernah mereka raih. Real kian termotivasi lantaran justru sang rival abadi, FC Barcelona, yang pernah dua kali meraihnya pada musim 2008-2009 bersama Pep Guardiola dan 2014-2015 saat dilatih Luis Enrique.

Kebetulan, Ancelotti juga belum pernah mengecap treble sepanjang kariernya. Prestasi terbaiknya dalam semusim adalah double winners dan musim ini adalah yang kelima. Empat double winners sebelumnya terjadi pada musim 2021-2022 bersama Real, 2013-2014 (Real), 2009-2010 (Chelsea), dan 2002-2003 (AC Milan).

Dia (Ancelotti, red) pelatih kelas dunia. Bahkan, dia sukses memunculkan potensi dariku yang aku sendiri tidak tahu. Aku menjadi pemain yang terus lebih baik bersamanya dan Real,” ujar gelandang Jude Bellingham sebagaimana dilansir Daily Mail.(ren/c19/dns/io/c9/ady/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

LONDON (RIAUPOS.CO) – Real Madrid memenangkan la decimoquinto (gelar ke-15 Liga Champions) usai mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6) WIB. Tetapi, suara tentang la decimosexta (gelar ke-16 Liga Champions) sudah nyaring terdengar. Presiden Real Florentino Perez menggelorakannya de­ngan menyebut sukses Real musim ini akan berlanjut musim depan.

Real pernah back-to-back juara, bahkan tiga musim beruntun, pada era kepelatihan Zinedine Zidane (2016, 2017, dan 2018). ‘’Final malam ini (kemarin, red) akan jadi titik awal kami untuk coba memenangkan La Decimosexta,’’ ucap Perez via Marca.

Meski belum diresmikan, kekuatan Real musim depan makin dahsyat dengan bergabungnya Kylian Donatello Mbappe. Seperti yang diungkapkan gelandang Jude Bellingham. ‘’Dia dapat membawa kami ke level permainan yang lebih tinggi. Dia salah satu pemain terbaik di dunia,’’ ucapnya.

Mbappe dengan pengalaman dan status sebagai kapten timnas Prancis juga dianggap mendukung taktik del muerto (orang mati) ala entrenador Real Carlo Ancelotti. Taktik ketika permainan Real yang inferior di babak pertama menjadi superior di babak kedua.

‘’Saat turun minum, semua pemain senior berbicara untuk memberi semangat dan penampilan tim berubah,’’ ungkap bek kanan Real Lucas Vazquez tentang ruang ganti Real di final Liga Champions kemarin kepada Marca.

Penutup Karier Kroos
Dari sepak pojok Toni Kroos, Real Madrid mengawali pesta kemenangan dalam final Liga Champions di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6) WIB. Dari sepakan Kroos, bek kanan Dani Carvajal berhasil memecah kebuntuan Real pada menit ke-74.

Real kemudian sukses membungkam Borussia Dortmund dua gol tanpa balas setelah wide attacker Vinicius Jr menambah gol pada menit ke-83. Dua menit kemudian, Kroos ditarik keluar dan digantikan oleh gelandang senior lainnya, Luka Modric.

Sembari berjalan meninggalkan lapangan, aplaus membahana di Wembley. Aplaus yang mengiringi laga terakhir Kroos di level klub sekaligus perpisahannya dengan Los Merengues sebutan Real. Perpisahan yang sesuai harapan karena Kroos mengakhiri sepuluh tahun pengabdiannya di Real dengan mempersembahkan la decimoquinto alias gelar ke-15 Real di Liga Champions.

“La DecimoKroos”. Begitu surat kabar Mundo Deportivo memberi judul perpisahan Kroos di Wembley. ‘’Secara pribadi aku telah mengucapkan selamat tinggal pekan lalu (dalam jornada pemungkas LALIGA kontra Real Betis, 26/5, red) di (Estadio Santiago) Bernabeu. Tapi, tentu saja aku ingin menyelesaikan karierku dengan juara (Liga Champions) seperti ini,’’ tutur Kroos kepada kanal TV JermanZDF.

Selama sedekade berkostum Real, total Kroos memenangkan 22 trofi juara. Lima di antaranya si Kuping Besar -sebutan trofi juara Liga Champions. Secara keseluruhan dalam kariernya, Kroos memenangkan enam trofi Liga Champions. Satu trofi lainnya ketika masih di Bayern Munchen.

Baca Juga:  Real Madrid v Real Mallorca; Jawab Janji

Gelandang yang kemarin meraih kemenangan ke-300 bersama Real itu pun menempatkan dirinya bersama Luka Modric, Nacho, dan Carvajal sebagai pemain aktif dengan koleksi gelar terbanyak di Liga Champions. Rekor enam gelar juara Liga Champions sebelumnya hanya dimiliki oleh legenda Real Paco Gento. ‘’Itu (memenangi enam kali Liga Champions, red) benar-benar capaian akhir yang hebat dari Toni (Kroos). Aku masih berharap dia berubah pikiran (tidak jadi gantung sepatu, red),’’ kata entrenador Real Carlo Ancelotti kepada ESPN.

Momentum di Wembley memang bukan momentum terakhir Kroos berhenti bermain sepakbola di laga kompetitif. Masih ada Euro 2024 yang bakal dijadikan sebagai laga perpisahannya dengan panggung sepakbola. Kroos tercatat dalam skuad Jerman yang memburu gelar juara di kandangnya sendiri.

Kroos pun ingin mengakhiri karier bersama Die Mannschaft, julukan Jerman seperti di Wembley. ‘’Meski kami (Jerman) bukan yang diunggulkan untuk memenanginya, aku yakin aku bisa memenanginya seperti malam ini (kemarin, red),’’ koar Kroos kepada BILD.

Di sisi lain, seiring pensiunnya Kroos dari Real, gelandang Federico Valverde disebut bakal mengenakan nomor milik Kroos (8) musim depan. Saat ini Fede menggunakan nomor 15. ‘’Aku telanjur suka dengan nomorku sekarang dan juga banyak fans yang mengingatku dengan nomor tersebut. Tapi, ya, aku akan berganti nomor (musim depan, red),’’ beber Fede seolah memberi bocoran sebagaimana dilansir Marca.

Vini Menuju Ballon d’Or
Vinicius Junior menapaki jejak Lionel Messi semasa muda. Berusia di bawah 25 tahun, Vini dan Messi sama-sama sudah pernah mengantar klubnya memenangi Liga Champions. Di final, Vini juga bisa jadi pembeda seperti Messi.

Termasuk gol ke gawang Borussia Dortmund kemarin (2/6), Vini telah terlibat dalam 22 gol Real Madrid di faseknockoutLiga Champions. Perinciannya, mencetak 11 goldan membuat 11 umpan gol. Sebelumnya, hanya Messi yang bisa melakukannya sebelum berumur 24 tahun.

Vini juga memecahkan rekor lain La Pulga (Si Kutu) -julukan Messi. Yaitu, sebagai pemain termuda yang pernah mencatatkan gol dalam dua final Liga Champions. Sebelum gol di Stadion Wembley kemarin, Vini mencetak gol dalam final dua tahun lalu. Usianya saat ini 23 tahun 325 hari. Sementara pada 2011, Messi mencatatkan rekor serupa pada usia 23 tahun 338 hari.

Atas capaiannya tersebut, Vini diklaim menuju ke prestasi hebat Messi lainnya. Memenangi Ballon d’Or pertama sebelum genap 25 tahun. Senior Vini di Real, Karim Benzema dan Luka Modric, juga meraih Ballon d’Or berbekal juara Liga Champions. “Aku tidak peduli dengan Ballon d’Or selama orang-orang di sekitarku mengatakan akulah yang terbaik,” kata Vini kepada kanal televisi TVE.

Baca Juga:  Marquez Bingung dengan Performa KTM dan Binder

Ujungnya di BOH 16
Lima trofi Liga Champions milik Carlo Ancelotti belum tertandingi. Dia unggul dua gelar dari Pep Guardiola, Zinedine Zidane, dan Bob Paisley. Artinya, hingga kontraknya bersama Real Madrid berakhir pada pengujung musim 2025-2026, rekor entrenador asal Italia itu tidak akan terpecahkan.

Tetapi, keberhasilan mengantarkan Real memenangi Liga Champions kali ke-15, kemarin sangat mungkin membuka cakrawala baru bagi Ancelotti di sisa dua musimnya. Ya, dia benar-benar serius memenangi Liga Champions keenamnya atau sekaligus BOH (badge of honour) 16 bagi Los Merengues, julukan Real.

Bagi tim seperti Real, selalu ada hasrat besar tiap musimnya (untuk meraih banyak gelar, red). Kami tidak pernah puas. Di musim baru nanti kami akan kembali dengan target tinggi seperti biasanya,” papar Ancelotti seperti dikutip Marca.

Ucapan pelatih 64 tahun itu merujuk pada komposisi pemain Real yang memang salah satu yang terbaik di dunia. Ancelotti bahkan menyebut tidak sulit melatih para pemain Real musim ini untuk memenangkan mini-treble di Liga Champions, LALIGA, dan Supercopa de Espana.

Bahkan, untuk dua musim ke depan pun, komposisi Real diyakini tidak akan banyak berubah meski musim depan bakal tanpa Toni Kroos dan Nacho. Sebab, stok pemain di dua posisi tersebut lebih dari cukup untuk melanjutkan dominasi di semua ajang.

Apalagi, per musim depan mereka bakal kedatangan Kylian Mbappe. Tentunya target akan makin tinggi bagi Real. Salah satunya adalah treble winners yang belum pernah mereka raih. Real kian termotivasi lantaran justru sang rival abadi, FC Barcelona, yang pernah dua kali meraihnya pada musim 2008-2009 bersama Pep Guardiola dan 2014-2015 saat dilatih Luis Enrique.

Kebetulan, Ancelotti juga belum pernah mengecap treble sepanjang kariernya. Prestasi terbaiknya dalam semusim adalah double winners dan musim ini adalah yang kelima. Empat double winners sebelumnya terjadi pada musim 2021-2022 bersama Real, 2013-2014 (Real), 2009-2010 (Chelsea), dan 2002-2003 (AC Milan).

Dia (Ancelotti, red) pelatih kelas dunia. Bahkan, dia sukses memunculkan potensi dariku yang aku sendiri tidak tahu. Aku menjadi pemain yang terus lebih baik bersamanya dan Real,” ujar gelandang Jude Bellingham sebagaimana dilansir Daily Mail.(ren/c19/dns/io/c9/ady/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari