LONDON (RIAUPOS.CO) – Penjaga gawang Chelsea, Edouard Mendy, sempat mengalami keterpurukan setelah diputus kontrak klub Divisi V Liga Prancis, Cherbourg, pada musim panas 2014. Keterpurukan itu dialami Mendy saat masih berusia 22 tahun.
Namun, Mendy tidak berpangku tangan. Adapun usaha yang dilakukan Mendy dari keterpurukannya itu dengan gabung Le Havre. Terus berlatih bersama Le Havre selama setahun (2014-2015) tanpa dibayar, hingga temannya memberi kabar bahwa Olympique Marseille B sedang mencari penjaga gawang.
“Saya mencapai level baru di Marseille. Saya berlatih dengan para profesional sepanjang tahun dan berstatus kiper nomor 4,” ucap Mendy dikutip dari The Sun, Jumat (28/5/2021).
“Berlatih bersama pemain seperti Lassana Diarra, Abou Diaby dan memenangkan duel melawan Steven Fletcher atau Michy Batshuayi, sangat bermanfaat bagi saya,” lanjut Mendy.
Hingga akhirnya Mendy dijadikan penjaga gawang Marseille B untuk menggantikan Julien Fabri dan Brice Samba yang saat itu berstatus pinjaman. Namun, Mendy belum puas.
Demi mencari menit tampil, Edouard Mendy pindah ke tim Ligue 2 (Divisi II Liga Prancis) Stade Reims pada 2016. Mendy tercatat tiga tahun (2016-2019) membela Stade Reims dengan catatan kemasukan 86 kali dari 85 pertandingan.
Akhirnya, Mendy membawa Reims promosi ke Liga Prancis 2018-2019. Setelah itu, Mendy diboyong Stade Rennes pada musim panas 2019 seharga 3,5 juta pounds atau sekitar Rp71,1 miliar.
Kemudian Mendy membantu Stade Rennes lolos ke Liga Champions 2019-2020. Sampai pada akhirnya Chelsea tertarik dengan kemampuan yang dimiliki oleh pria kelahiran Senegal ini pada musim panas 2020.
Mendy tampil prima bersama Chelsea musim ini dan dibayar 52.000 pounds atau sekira Rp1 miliar per minggu atau 4 M per bulan. Ia hanya kemasukan 29 kali dari 43 pertandingan. Berkat bantuan Mendy, Chelsea pun berhasil menjadi juara Liga Champions 2021.
Sumber: The Sun/News/Dialy Mail
Editor: Hary B Koriun
