Minggu, 7 Juli 2024

PON Ditunda, PSTI Riau Reschedule Program Latihan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang seharusnya digelar pada 2020 menjadi Oktober 2021 karena pandemi corona (Covid-19), membuat persiapan semua cabang olahraga (cabor) di setiap daerah menjadi mentah. 

Kondisi ini membuat semua cabor harus me-reschedule program latihan. Jika sebelumnya dirancang program latihan yang memungkinkan pas hari H seluruh atlet berada dalam peak perform (performa puncak), kini semua harus diprogram ulang karena PON baru akan dilaksanakan 18 bulan lagi.

- Advertisement -

Kondisi seperti ini juga dirasakan cabor sepaktakraw yang sudah memastikan diri lolos ke PON Papua setelah tim putra-putrinya juara dalam babak kualifikasi Wilayah I di Sukabumi, Jawa Barat, 2019 lalu. Saat ini seharusnya sudah melakukan tahap pematangan, namun semuanya menjadi mentah setelah corona mewabah.

Baca Juga:  Pulang Jadi Solusi Terbaik, Cardiff City Ingin Satukan Bale-Rambo

Kabid Binpres PSTI Riau, H Armon Yornis menjelaskan, setelah pulang dari babak kualifikasi di Sukabumi, para pemain Riau terus melakukan latihan secara intensif. Namun ketika pandemi corona datang, para atlet dianjurkan latihan mandiri di rumah masing-masing dengan program dari tim pelatih. Ini dilakukan mengikuti protokol yang disampaikan pemerintah agar tidak membuat kerumunan untuk memutus penularan corona.

"Mau tak mau harus melakukan penyesuaian terhadap program latihan yang sudah dibuat. Atlet latihan mandiri di rumah dengan program yang sudah diberi pelatih. Mereka harus memvideokan dan melaporkannya ke kami," kata mantan pemain nasional ini kepada Riaupos.co, Selasa (2/5/2020).

- Advertisement -

Kondisi ini berlangsung hampir tiga bulan. Meskipun tidak maksimal, tapi menurut Armon, cara itu harus dilakukan agar para pemain tetap berlatih dan tidak kehilangan sentuhan. 

Baca Juga:  Menang di Kandang Muenchenladbach, Inter Jaga Peluang Lolos

Kini, saat protokol new normal (kenormalan baru) akan diterapkan dan status Kota Pekanbaru sudah zona kuning, pihaknya sudah berpikir untuk melakukan latihan bersama lagi. 

"Secepatnya akan kami rapatkan dan membuat keputusan yang terbaik," jelas Armon lagi.

Armon juga nambahkan, jika ke depan pandemi corona ini mereda dan iven-iven olahraga sudah boleh digelar, maka program latihan akan disusun dan disesuaikan untuk mengikuti pertandingan-pertandingan yang ada sebagai sasaran antara sebelum tampil di PON.

"Kita lihat bersama kondisi pandemi ini bagaimana. Setelah itu apakah ada program kejuaraan dari PB PSTI, atau kejuaraan lainnya yang memungkinkan untuk digelar. Kita semua berharap wabah ini segera berakhir," jelas Armon mengakhiri.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang seharusnya digelar pada 2020 menjadi Oktober 2021 karena pandemi corona (Covid-19), membuat persiapan semua cabang olahraga (cabor) di setiap daerah menjadi mentah. 

Kondisi ini membuat semua cabor harus me-reschedule program latihan. Jika sebelumnya dirancang program latihan yang memungkinkan pas hari H seluruh atlet berada dalam peak perform (performa puncak), kini semua harus diprogram ulang karena PON baru akan dilaksanakan 18 bulan lagi.

Kondisi seperti ini juga dirasakan cabor sepaktakraw yang sudah memastikan diri lolos ke PON Papua setelah tim putra-putrinya juara dalam babak kualifikasi Wilayah I di Sukabumi, Jawa Barat, 2019 lalu. Saat ini seharusnya sudah melakukan tahap pematangan, namun semuanya menjadi mentah setelah corona mewabah.

Baca Juga:  Sang Ayah Ingin Haaland Gabung Madrid

Kabid Binpres PSTI Riau, H Armon Yornis menjelaskan, setelah pulang dari babak kualifikasi di Sukabumi, para pemain Riau terus melakukan latihan secara intensif. Namun ketika pandemi corona datang, para atlet dianjurkan latihan mandiri di rumah masing-masing dengan program dari tim pelatih. Ini dilakukan mengikuti protokol yang disampaikan pemerintah agar tidak membuat kerumunan untuk memutus penularan corona.

"Mau tak mau harus melakukan penyesuaian terhadap program latihan yang sudah dibuat. Atlet latihan mandiri di rumah dengan program yang sudah diberi pelatih. Mereka harus memvideokan dan melaporkannya ke kami," kata mantan pemain nasional ini kepada Riaupos.co, Selasa (2/5/2020).

Kondisi ini berlangsung hampir tiga bulan. Meskipun tidak maksimal, tapi menurut Armon, cara itu harus dilakukan agar para pemain tetap berlatih dan tidak kehilangan sentuhan. 

Baca Juga:  Pulang Jadi Solusi Terbaik, Cardiff City Ingin Satukan Bale-Rambo

Kini, saat protokol new normal (kenormalan baru) akan diterapkan dan status Kota Pekanbaru sudah zona kuning, pihaknya sudah berpikir untuk melakukan latihan bersama lagi. 

"Secepatnya akan kami rapatkan dan membuat keputusan yang terbaik," jelas Armon lagi.

Armon juga nambahkan, jika ke depan pandemi corona ini mereda dan iven-iven olahraga sudah boleh digelar, maka program latihan akan disusun dan disesuaikan untuk mengikuti pertandingan-pertandingan yang ada sebagai sasaran antara sebelum tampil di PON.

"Kita lihat bersama kondisi pandemi ini bagaimana. Setelah itu apakah ada program kejuaraan dari PB PSTI, atau kejuaraan lainnya yang memungkinkan untuk digelar. Kita semua berharap wabah ini segera berakhir," jelas Armon mengakhiri.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari