Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Terinspirasi Bagas/Fikri, Pram/Yere Jadi Juara Asia

MANILA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menceritakan, kemenangan mereka di Kejuaraan Asia 2022. Itu tak lepas dari keberhasilan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang menyabet gelar All England 2022 lalu.

Hal itu diakui menjadi inspirasi mereka saat berlaga di Manila, Filipina, Ahad (1/5/2022). Saat berlaga di babak final, Pramudya/Yeremia menaklukkan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia 23-21, 21-10.

“Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi mereka dan ingin menunjukkan bahwa kami pun bisa,” ungkap Pram.

Bagi mereka, gelar di Kejuaraan Asia menjadi pelecut semangat untuk berprestasi di ajang yang lebih tinggi.

“Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten,” kata Yeremia.

Wakil Indonesia ini sempat tertinggal di awal gim, namun kualitas mereka berangsur meningkat dan mencapai puncaknya di gim kedua.

“Di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka. Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah,” tutur Pramudya.

Gelar ini membuat Skuad Merah Putih melepas dahaga juara Asia selama tujuh tahun. Terakhir, Indonesia meraih gelar di ajang ini adalah pada tahun 2015 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Baca Juga:  Rossi Minta Nasihat Pembalap F1 Jelang MotoGP Ceko, untuk Apa?

Sedangkan di ganda putra, Pramudya/Yeremia meneruskan catatan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menjadi juara di tahun 2009.

“Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah final saja kami sudah bersyukur,” kata Pramudya.

Laju Pramudya/Yeremia di ajang bertaraf BWF Super 1000 ini diawali dengan mendapat bye di babak 32 besar, lalu setelahnya sanggup melibas pasangan unggulan.

Dimulai dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (6/Malaysia) di babak 16 besar, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2/Jepang) di perempat final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4/Indonesia) di semifinal, hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5/Malaysia) di final.

Jonatan Christie Gagal Juara

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie gagal menjadi juara Asia 2022. Jonatan dikalahkan jagoan Malaysia Lee Zii Jia dalam dua game langsung dengan skor 17-21, 21-23.

Dalam pertandingan yang digelar di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Minggu (1/5), Jonatan mengaku sudah berusaha menampilkan seluruh kemampuannya.

“Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa ada cedera karena masih banyak pertandingan lagi di depan,” ucap Jonatan sebagaimana dikutip dari siaran pers PP PBSI.

Baca Juga:  Waspada Tingkat Tinggi 

“Tadi saya bermain sudah sesuai dengan strategi tetapi memang harus diakui Lee Zii Jia tampil lebih baik dan lebih berani memegang bola depannya,” tambah Jonatan.

Sebenarnya, Jonatan hampir saja mampu memaksa terjadinya game ketiga. Jonatan yang sempat tertinggal 16-19, mampu membalikkan kedudukan menjadi 20-19.

Sayang, dalam kondisi kritis, flick service yang dia lakukan memanjang dan keluar. Padahal Lee Zii Jia sudah salah langkah. Setting pun tercipta dan Jonatan terlihat kurang sabar di poin-poin kritis ini hingga harus kalah.

“Balik lagi seperti yang selalu dibilang pelatih, kalau memang belum rezeki ya belum bisa. Tadi sebenarnya saya sudah menebak Lee Zii Jia akan cepat bergerak ke depan makanya saya memilih flick service. Sayangnya malah out,” ucap Jonatan.

“Kecewa sih tidak, tapi cukup disayangkan,” tambahnya.

Belum berhasil menempati podium tertinggi, Jonatan tidak putus asa. Malah dia merasa hasil ini membuatnya lebih percaya diri dan semakin termotivasi.

 “Saya harap ke depan saya bisa terus konsisten dan lebih termotivasi untuk terus berprestasi,” kata Jonatan.

Dengan hasil ini, Indonesia membawa pulang satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu dari Kejuaraan Asia 2022.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

MANILA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menceritakan, kemenangan mereka di Kejuaraan Asia 2022. Itu tak lepas dari keberhasilan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang menyabet gelar All England 2022 lalu.

Hal itu diakui menjadi inspirasi mereka saat berlaga di Manila, Filipina, Ahad (1/5/2022). Saat berlaga di babak final, Pramudya/Yeremia menaklukkan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia 23-21, 21-10.

- Advertisement -

“Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi mereka dan ingin menunjukkan bahwa kami pun bisa,” ungkap Pram.

Bagi mereka, gelar di Kejuaraan Asia menjadi pelecut semangat untuk berprestasi di ajang yang lebih tinggi.

- Advertisement -

“Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten,” kata Yeremia.

Wakil Indonesia ini sempat tertinggal di awal gim, namun kualitas mereka berangsur meningkat dan mencapai puncaknya di gim kedua.

“Di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka. Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah,” tutur Pramudya.

Gelar ini membuat Skuad Merah Putih melepas dahaga juara Asia selama tujuh tahun. Terakhir, Indonesia meraih gelar di ajang ini adalah pada tahun 2015 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Baca Juga:  Waspada Tingkat Tinggi 

Sedangkan di ganda putra, Pramudya/Yeremia meneruskan catatan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menjadi juara di tahun 2009.

“Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah final saja kami sudah bersyukur,” kata Pramudya.

Laju Pramudya/Yeremia di ajang bertaraf BWF Super 1000 ini diawali dengan mendapat bye di babak 32 besar, lalu setelahnya sanggup melibas pasangan unggulan.

Dimulai dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (6/Malaysia) di babak 16 besar, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2/Jepang) di perempat final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4/Indonesia) di semifinal, hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5/Malaysia) di final.

Jonatan Christie Gagal Juara

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie gagal menjadi juara Asia 2022. Jonatan dikalahkan jagoan Malaysia Lee Zii Jia dalam dua game langsung dengan skor 17-21, 21-23.

Dalam pertandingan yang digelar di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Minggu (1/5), Jonatan mengaku sudah berusaha menampilkan seluruh kemampuannya.

“Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa ada cedera karena masih banyak pertandingan lagi di depan,” ucap Jonatan sebagaimana dikutip dari siaran pers PP PBSI.

Baca Juga:  Kans Tambah Tiga Poin

“Tadi saya bermain sudah sesuai dengan strategi tetapi memang harus diakui Lee Zii Jia tampil lebih baik dan lebih berani memegang bola depannya,” tambah Jonatan.

Sebenarnya, Jonatan hampir saja mampu memaksa terjadinya game ketiga. Jonatan yang sempat tertinggal 16-19, mampu membalikkan kedudukan menjadi 20-19.

Sayang, dalam kondisi kritis, flick service yang dia lakukan memanjang dan keluar. Padahal Lee Zii Jia sudah salah langkah. Setting pun tercipta dan Jonatan terlihat kurang sabar di poin-poin kritis ini hingga harus kalah.

“Balik lagi seperti yang selalu dibilang pelatih, kalau memang belum rezeki ya belum bisa. Tadi sebenarnya saya sudah menebak Lee Zii Jia akan cepat bergerak ke depan makanya saya memilih flick service. Sayangnya malah out,” ucap Jonatan.

“Kecewa sih tidak, tapi cukup disayangkan,” tambahnya.

Belum berhasil menempati podium tertinggi, Jonatan tidak putus asa. Malah dia merasa hasil ini membuatnya lebih percaya diri dan semakin termotivasi.

 “Saya harap ke depan saya bisa terus konsisten dan lebih termotivasi untuk terus berprestasi,” kata Jonatan.

Dengan hasil ini, Indonesia membawa pulang satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu dari Kejuaraan Asia 2022.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari