Senin, 7 April 2025
spot_img

Pengorbanan buat Tim Kecil

MARANELLO (RIAUPOS.CO) — Regulasi teknik dan pembatasan anggaran pada musim 2021 diharapkan bisa menjadi titik balik kompetisi Formula 1. Saat ini, dominasi tiga tim papan atas, Mercedes, Ferrari dan Red Bull teramat sulit disusul tim-tim dengan anggaran yang ramping.

Untuk itu, rencana pembatasan anggaran sebesar USD 175 juta (sekitar Rp2,4 triliun) akan diterapkan pada musim depan. Tetapi jumlah tersebut tidak termasuk pengembangan mesin dan gaji para pembalap. Musim 2020 sekaligus menjadi tahun transisi dari regulasi teknik lama.

CEO Ferrari Louis Camilleri mengatakan kemampuan timnya untuk berinovasi tetap mendapatkan akses. Tetapi mereka tetap harus mengurangi anggaran di 2021. "Aku pikir kami telah berkompromi untuk urusan pembatasan anggaran, yang hari ini berlaku untuk urusan sasis (mobil)," ujarnya sebagaimana dikutip Motorsport.

Baca Juga:  Berharap Caretaker KONI Riau Tancap Gas

Camilleri mendukung penuh rencana pembatasan anggaran untuk musim 2021. Menurutnya, langkah tersebut demi keberlanjutan F1. "Karena pada akhirnya jika olahraga ini tidak ekonomis, lambat laun akan mati," terangnya.

Dalam hal ini, Ferrari punya sumber pendanaan yang cukup besar di setiap musim. Camilleri menjelaskan Ferrari dan tim besar F1 lainnya mencoba menurunkan ego untuk mengakomidir para tim papan bawah.(int/eca)

MARANELLO (RIAUPOS.CO) — Regulasi teknik dan pembatasan anggaran pada musim 2021 diharapkan bisa menjadi titik balik kompetisi Formula 1. Saat ini, dominasi tiga tim papan atas, Mercedes, Ferrari dan Red Bull teramat sulit disusul tim-tim dengan anggaran yang ramping.

Untuk itu, rencana pembatasan anggaran sebesar USD 175 juta (sekitar Rp2,4 triliun) akan diterapkan pada musim depan. Tetapi jumlah tersebut tidak termasuk pengembangan mesin dan gaji para pembalap. Musim 2020 sekaligus menjadi tahun transisi dari regulasi teknik lama.

CEO Ferrari Louis Camilleri mengatakan kemampuan timnya untuk berinovasi tetap mendapatkan akses. Tetapi mereka tetap harus mengurangi anggaran di 2021. "Aku pikir kami telah berkompromi untuk urusan pembatasan anggaran, yang hari ini berlaku untuk urusan sasis (mobil)," ujarnya sebagaimana dikutip Motorsport.

Baca Juga:  Milan Telikung Madrid untuk Dapatkan Fekir? 

Camilleri mendukung penuh rencana pembatasan anggaran untuk musim 2021. Menurutnya, langkah tersebut demi keberlanjutan F1. "Karena pada akhirnya jika olahraga ini tidak ekonomis, lambat laun akan mati," terangnya.

Dalam hal ini, Ferrari punya sumber pendanaan yang cukup besar di setiap musim. Camilleri menjelaskan Ferrari dan tim besar F1 lainnya mencoba menurunkan ego untuk mengakomidir para tim papan bawah.(int/eca)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pengorbanan buat Tim Kecil

MARANELLO (RIAUPOS.CO) — Regulasi teknik dan pembatasan anggaran pada musim 2021 diharapkan bisa menjadi titik balik kompetisi Formula 1. Saat ini, dominasi tiga tim papan atas, Mercedes, Ferrari dan Red Bull teramat sulit disusul tim-tim dengan anggaran yang ramping.

Untuk itu, rencana pembatasan anggaran sebesar USD 175 juta (sekitar Rp2,4 triliun) akan diterapkan pada musim depan. Tetapi jumlah tersebut tidak termasuk pengembangan mesin dan gaji para pembalap. Musim 2020 sekaligus menjadi tahun transisi dari regulasi teknik lama.

CEO Ferrari Louis Camilleri mengatakan kemampuan timnya untuk berinovasi tetap mendapatkan akses. Tetapi mereka tetap harus mengurangi anggaran di 2021. "Aku pikir kami telah berkompromi untuk urusan pembatasan anggaran, yang hari ini berlaku untuk urusan sasis (mobil)," ujarnya sebagaimana dikutip Motorsport.

Baca Juga:  Sempat Tegang, Iwan Bule Menang Mutlak

Camilleri mendukung penuh rencana pembatasan anggaran untuk musim 2021. Menurutnya, langkah tersebut demi keberlanjutan F1. "Karena pada akhirnya jika olahraga ini tidak ekonomis, lambat laun akan mati," terangnya.

Dalam hal ini, Ferrari punya sumber pendanaan yang cukup besar di setiap musim. Camilleri menjelaskan Ferrari dan tim besar F1 lainnya mencoba menurunkan ego untuk mengakomidir para tim papan bawah.(int/eca)

MARANELLO (RIAUPOS.CO) — Regulasi teknik dan pembatasan anggaran pada musim 2021 diharapkan bisa menjadi titik balik kompetisi Formula 1. Saat ini, dominasi tiga tim papan atas, Mercedes, Ferrari dan Red Bull teramat sulit disusul tim-tim dengan anggaran yang ramping.

Untuk itu, rencana pembatasan anggaran sebesar USD 175 juta (sekitar Rp2,4 triliun) akan diterapkan pada musim depan. Tetapi jumlah tersebut tidak termasuk pengembangan mesin dan gaji para pembalap. Musim 2020 sekaligus menjadi tahun transisi dari regulasi teknik lama.

CEO Ferrari Louis Camilleri mengatakan kemampuan timnya untuk berinovasi tetap mendapatkan akses. Tetapi mereka tetap harus mengurangi anggaran di 2021. "Aku pikir kami telah berkompromi untuk urusan pembatasan anggaran, yang hari ini berlaku untuk urusan sasis (mobil)," ujarnya sebagaimana dikutip Motorsport.

Baca Juga:  Milan Telikung Madrid untuk Dapatkan Fekir? 

Camilleri mendukung penuh rencana pembatasan anggaran untuk musim 2021. Menurutnya, langkah tersebut demi keberlanjutan F1. "Karena pada akhirnya jika olahraga ini tidak ekonomis, lambat laun akan mati," terangnya.

Dalam hal ini, Ferrari punya sumber pendanaan yang cukup besar di setiap musim. Camilleri menjelaskan Ferrari dan tim besar F1 lainnya mencoba menurunkan ego untuk mengakomidir para tim papan bawah.(int/eca)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari