Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Transfer Mahal Duo Striker Selecao oleh Duo London Utara

LONDON (RIAUPOS.CO) – Sama-sama Brasileiro, penyerang timnas Brasil, serta bergabung dengan dua klub Premier League asal London Utara di bursa transfer musim panas tahun ini. Gabriel Jesus dengan Arsenal dan Richarlison ke Tottenham Hotspur.

Di antara keduanya ada nama Vera Lucia. Nama yang sama dari dua wanita berbeda. Vera Lucia yang satu adalah ibunda Richarlison, sedangkan Jesus memiliki ibu bernama Vera Lucia Diniz de Jesus.

Selebrasi dengan gestur tangan seperti orang menelepon telah menjadi ciri khas Jesus. Hal itu dilakukan karena Jesus ingin mendengar suara ibunya dari ujung telepon setelah dia membobol gawang lawan.

Alo Mae (Halo Ibu, red),” kata pemungkas dari selebrasi Jesus.

Bagi Jesus, Vera Lucia adalah ibu sekaligus ayah. Sejak masih kecil, Jesus sudah kehilangan ayahnya. Alhasil, di Peri Jardim, utara Sao Paulo, ibunya yang banting tulang dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

”Kami masih beruntung bisa makan 2–3 kali sehari,” kata Jesus kepada The Players Tribune.

Bandingkan dengan rekan sebaya Jesus yang rata-rata hanya mengonsumsi makanan bergizi sehari sekali. Vera Lucia melarang Jesus kecil bekerja membantu dirinya. Hanya sang ibu yang mencari nafkah dan mengurusi keuangan.

Baca Juga:  Pemain Kurang Mental dan Visi

Karena itulah, sampai sekarang, Vera Lucia memegang kendali terkait dengan semua urusan finansial Jesus. Tapi, ketika beranjak remaja, tepatnya usia 14 tahun, Jesus bisa menghasilkan uang sendiri.

Momen Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 dimanfaatkan Jesus dengan menjadi pengecat jalan di sekitar rumahnya. Tanpa mengenakan alas kaki. Kala itu, setiap sudut negara tersebut seolah ingin bersolek dengan warna kuning-hijau, warna bendera Brasil.

Sekarang Jesus tidak perlu mengecat jalan sambil bertelanjang kaki untuk mendapatkan uang. Seiring pindah ke Arsenal, gaji per pekan yang dia dapat dua kali lipat lebih besar ketimbang saat membela Manchester City.

Yaitu, menjadi GBP 190 ribu (Rp3,4 miliar) per pekan. Jesus juga masih lebih beruntung ketimbang Richarlison semasa kecil. Richarlison yang digaet Spurs dari Everton dengan mahar GBP 50 juta (Rp904,8 miliar) banyak ditempa kehidupan di jalanan Belo Horizonte. Impiannya di sepak bola nyaris musnah karena tidak punya uang.

Baca Juga:  Inter Milan Resmi Sabet Scudetto, jika...

”Aku hampir selalu tak punya uang untuk ongkos naik bus (ke tempat latihan sepak bola, red). Aku kemudian menjual es krim di jalanan seperti yang dilakukan ibuku,” ungkap striker 25 tahun kelahiran Nova Valencia, Espirito Santo, itu seperti dikutip Diario AS.

Vera Lucia-lah yang menguatkan Richarlison ketika datang ejekan dari teman-temannya lantaran berjualan es krim. Sang ibu memang menjaga Richarlison tidak ikut-ikutan berjualan narkoba seperti kebanyakan remaja di Brasil kala itu.

”Kalau berjualan narkoba, kamu akan punya banyak uang.”

Begitu pengaruh buruk yang didengar Richarlison dari teman-temannya dikutip dari Globo Esporte. Sekarang Richarlison sudah punya banyak uang bukan dari narkoba. Penghasilannya sebagai pesepak bola makin meningkat.

Dari yang bergaji GBP 90 ribu (Rp1,62 miliar) per pekan di Everton, kini Richarlison mengantongi GBP 150 ribu (Rp2,71 miliar) per pekan di Spurs.(ren/c19/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

LONDON (RIAUPOS.CO) – Sama-sama Brasileiro, penyerang timnas Brasil, serta bergabung dengan dua klub Premier League asal London Utara di bursa transfer musim panas tahun ini. Gabriel Jesus dengan Arsenal dan Richarlison ke Tottenham Hotspur.

Di antara keduanya ada nama Vera Lucia. Nama yang sama dari dua wanita berbeda. Vera Lucia yang satu adalah ibunda Richarlison, sedangkan Jesus memiliki ibu bernama Vera Lucia Diniz de Jesus.

- Advertisement -

Selebrasi dengan gestur tangan seperti orang menelepon telah menjadi ciri khas Jesus. Hal itu dilakukan karena Jesus ingin mendengar suara ibunya dari ujung telepon setelah dia membobol gawang lawan.

Alo Mae (Halo Ibu, red),” kata pemungkas dari selebrasi Jesus.

- Advertisement -

Bagi Jesus, Vera Lucia adalah ibu sekaligus ayah. Sejak masih kecil, Jesus sudah kehilangan ayahnya. Alhasil, di Peri Jardim, utara Sao Paulo, ibunya yang banting tulang dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

”Kami masih beruntung bisa makan 2–3 kali sehari,” kata Jesus kepada The Players Tribune.

Bandingkan dengan rekan sebaya Jesus yang rata-rata hanya mengonsumsi makanan bergizi sehari sekali. Vera Lucia melarang Jesus kecil bekerja membantu dirinya. Hanya sang ibu yang mencari nafkah dan mengurusi keuangan.

Baca Juga:  FIFA Pastikan Enam Stadion Host Piala Dunia U-20

Karena itulah, sampai sekarang, Vera Lucia memegang kendali terkait dengan semua urusan finansial Jesus. Tapi, ketika beranjak remaja, tepatnya usia 14 tahun, Jesus bisa menghasilkan uang sendiri.

Momen Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 dimanfaatkan Jesus dengan menjadi pengecat jalan di sekitar rumahnya. Tanpa mengenakan alas kaki. Kala itu, setiap sudut negara tersebut seolah ingin bersolek dengan warna kuning-hijau, warna bendera Brasil.

Sekarang Jesus tidak perlu mengecat jalan sambil bertelanjang kaki untuk mendapatkan uang. Seiring pindah ke Arsenal, gaji per pekan yang dia dapat dua kali lipat lebih besar ketimbang saat membela Manchester City.

Yaitu, menjadi GBP 190 ribu (Rp3,4 miliar) per pekan. Jesus juga masih lebih beruntung ketimbang Richarlison semasa kecil. Richarlison yang digaet Spurs dari Everton dengan mahar GBP 50 juta (Rp904,8 miliar) banyak ditempa kehidupan di jalanan Belo Horizonte. Impiannya di sepak bola nyaris musnah karena tidak punya uang.

Baca Juga:  PSPS di Ambang Jurang Degradasi

”Aku hampir selalu tak punya uang untuk ongkos naik bus (ke tempat latihan sepak bola, red). Aku kemudian menjual es krim di jalanan seperti yang dilakukan ibuku,” ungkap striker 25 tahun kelahiran Nova Valencia, Espirito Santo, itu seperti dikutip Diario AS.

Vera Lucia-lah yang menguatkan Richarlison ketika datang ejekan dari teman-temannya lantaran berjualan es krim. Sang ibu memang menjaga Richarlison tidak ikut-ikutan berjualan narkoba seperti kebanyakan remaja di Brasil kala itu.

”Kalau berjualan narkoba, kamu akan punya banyak uang.”

Begitu pengaruh buruk yang didengar Richarlison dari teman-temannya dikutip dari Globo Esporte. Sekarang Richarlison sudah punya banyak uang bukan dari narkoba. Penghasilannya sebagai pesepak bola makin meningkat.

Dari yang bergaji GBP 90 ribu (Rp1,62 miliar) per pekan di Everton, kini Richarlison mengantongi GBP 150 ribu (Rp2,71 miliar) per pekan di Spurs.(ren/c19/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari