Minggu, 7 Juli 2024

Menyibak ’Mutiara’ yang Tersembunyi

Berbeda dengan danau lain maupun hamparan laut yang membiru, danau ini airnya berwarna hitam. Kawasan Taman Nasional (TN) Danau Zamrud yang berada di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ibarat ‘mutiara’ tersembunyi. Perpaduan hijau ranaunya pulau di sekelilingnya dengan hitamnya air danau yang eksotis. Suatu keajaiban alam yang sungguh mempesona, dan jarang ditemukan di tempat lain. Tim Ekspedisi PWI Riau berkesempatan menjelajah sebagian kawasan Danau Zamrud yang seluas 31 ribu hektare ini pada 27 November 2021 lalu.

 

- Advertisement -

Laporan Helfizon Assyafei, DAYUN-SIAK

Kalau ada tempat yang paling ingin dikunjungi wisatawan maka datanglah ke Danau Zamrud. Bagi saya, Danau Zamrud itu mutiara tersembunyi. Terletak di dalam hutan yang hijau ranau. Menyusuri sungai kecil yang nelayan sebut Sungai Sejuk, sebuah rute sempit menjelang muncul ke Danau Zamrud suatu pengalaman yang menakjubkan. Saya seperti terlempar ke zaman  Ketika Mesozoikum (zaman Dinosaurus dan Atlantosaurus)  berjaya. Sebuah zaman disebut sebagai zaman reptil karena bumi didominasi oleh reptil.  Seolah seperti berada di lokasi shooting film petualangan Jurassic Park yang mendunia itu.

Di kanan dan kiri sungai yang sempit itu, ditumbuhi pohon bakung, sehingga perjalanan itu sedikit mendebarkan karena mungkin saja ada predator buas yang bersembunyi di balik dedauan pohon bakung yang rapat itu. Di sisi kiri dan kanan jalur yang dilewati sampan, uga ditumbuhi tanaman pudak seperti pandan berduri (pandanus tectorius) dan tanaman air lainnya. Karena itu pengemudi sampan Udin (53) mengingatkan agar tidak menyentuh pandan berduri

- Advertisement -

"Awas tangan, jangan sampai kena bengkoang (pandan berduri), durinya tajam," ujarnya mengingatkan. Sampan kami yang berisi 6 orang itu seperti pisau menbelah tumbuhan bakung yang tersibak dilanda hulu sampan. Deru mesin pompong mengusik kesunyian alam yang masih perawan itu. Benar-benar seperti petualangan di film Jurassic Park. Cocok sekali untuk destinasi wisata dengan minat khusus (adventure).

Baca Juga:  RUU KUHP Intervensi Ranah Privat sampai Adat

Untuk sampai ke lokasi TNZ dari Kota Siak menempuh perjalanan 1 jam. Pasalnya, Danau Zamrud berada di tengah hutan dengan kondisi infrastruktur yang belum memadai dan harus melewati jalan tanah yang berada dalam kawasan pertambangan minyak milik BOB PT BSP-Pertamina Hulu di Kecamatan Dayun. Pengunjung harus menggunakan sampan bermesin untuk mencapai Danau Zamrud.  

Akses menuju danau yang cukup sulit menjadikan danau ini masih sangat alami menyuguhkan pemandangan indah. Pemandangan yang luar biasa. Keletihan perjalanan terbayar lunas saat menatap landskap yang menakjubkan itu. Anda akan merasakan sensasi berbeda dengan tempat wisata yang lain. Tempat yang satu ini terasa sangat unik.  Pemandangan perairan yang luas, dilengkapi dengan berbagai tumbuhan yang tumbuh subur di pulau sekitar danau menjadi perpaduan yang pas. Di sepanjang jalur yang kami lintasi dengan sampan bentang alamnya sangat indah. Pemandangan yang indah disuguhkan dalam bentuk hamparan danau yang dikelilingi pulau-pulau yang hijau ranau.

Pemandangan flora dan fauna di pulau akan melengkapi suasana bahagia Anda ketika berada di Danau Zamrud. Anda juga bisa melihat beberapa hewan herbivora di sana. Selain keindahan danau yang bak telaga raksasa bila dilihat dari ketinggian, panorama alam, di sekitar Danau Zamrud juga terdapat berbagai macam satwa langka, seperti harimau Sumatera yang terancam punah, beruang merah, ikan belida, ikan arwana dan masih banyak yang lainnya. Satwa penghuni kawasan Danau Zamrud ini kurang lebih 33 spesies burung, 1 spesies reptil dan 18 spesies mamalia. Di sini juga banyak berkeliaran kelelawar bertubuh besar, serta beruk tak berekor.
tambahPulau-pulau di sekitar danau. (HELFIZON ASSYAFEI/RIAUPOS)

Kepada kami petugas BKSDA menjelaskan bahwa Danau Zamrud adalah genangan yang berasal dari persimpangan Sungai Siak dan Semenanjung Kampar. Danau dengan kedalaman yang bervariasi 7 sampai 20 meter ini terdiri dari Danau Bawah dan Danau Pulau Besar. Di Danau Pulau Besar ada empat pulau masing-masing Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu dan Pulau Beruk.  Keempat pulau ini terbentuk dari endapan atau sedimen. Karena itu keempat pulau ini menjadi sangat unik. Jika angin bertiup kencang dan debit air danau bertambah maka pulau-pulau ini bergeser ke lokasi lain. Ini disebabkan endapan atau sedimen yang membentuk keempat pulau itu tidak menyatu dengan gambut di dasar danau

Baca Juga:  Mobil Canggih Punya James Bond Ini Segera Dilelang

Keempat pulau unik di Danau Pulau Besar itu memang tidak pernah dihuni manusia. Kendati begitu, Pulau Beruk justru menjadi destinasi favorit bagi pengunjung terutama wisatawan lokal. Pasalnya Pulau Beruk dihuni ribuan ekor beruk tak berekor. Sedangkan Danau Pulau Besar menjadi habitat ikan-ikan yang memiliki nilai jual tinggi seperti arwana (scleropages forosus), ikan patin (pangasius hypothalamus). Ikan Tapa, ikan toman. Bahkan Danau Pulau Besar juga menjadi habitat bagi ikan yang dilindungi seperti ikan belida (chitala hypselonotus).

Danau Bawah dan Danau Pulau Besar merupakan hamparan Danau Zamrud. Kawasan Danau Zamrud dan kawasan hutan sekitarnya, dulu merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan melalui SK Menteri Pertanian Nomor 846/UM/lI/1980 tanggal 25 November 1980. Status suaka margasatwa untuk kawasan ini dipertegas lagi melalui SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 668/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999 dengan luas 28.237,95 hektar. Namun setelah terbentuk Pemerintah Kabupaten Siak, kawasan ini diusulkan menjadi Taman Nasional

Usulan ini diajukan melalui  surat Bupati Siak No. 364/Dishut/205/2005 tanggal 9 Juni 2005. Dalam surat bupati diusulkan pula penambahan luas kawasan dengan alasan taman nasional akan dibagi menjadi zona pemanfaatan, zona penelitian, zona pendidikan dan zona pariwisata

Berbeda dengan danau lain maupun hamparan laut yang membiru, danau ini airnya berwarna hitam. Kawasan Taman Nasional (TN) Danau Zamrud yang berada di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ibarat ‘mutiara’ tersembunyi. Perpaduan hijau ranaunya pulau di sekelilingnya dengan hitamnya air danau yang eksotis. Suatu keajaiban alam yang sungguh mempesona, dan jarang ditemukan di tempat lain. Tim Ekspedisi PWI Riau berkesempatan menjelajah sebagian kawasan Danau Zamrud yang seluas 31 ribu hektare ini pada 27 November 2021 lalu.

 

Laporan Helfizon Assyafei, DAYUN-SIAK

Kalau ada tempat yang paling ingin dikunjungi wisatawan maka datanglah ke Danau Zamrud. Bagi saya, Danau Zamrud itu mutiara tersembunyi. Terletak di dalam hutan yang hijau ranau. Menyusuri sungai kecil yang nelayan sebut Sungai Sejuk, sebuah rute sempit menjelang muncul ke Danau Zamrud suatu pengalaman yang menakjubkan. Saya seperti terlempar ke zaman  Ketika Mesozoikum (zaman Dinosaurus dan Atlantosaurus)  berjaya. Sebuah zaman disebut sebagai zaman reptil karena bumi didominasi oleh reptil.  Seolah seperti berada di lokasi shooting film petualangan Jurassic Park yang mendunia itu.

Di kanan dan kiri sungai yang sempit itu, ditumbuhi pohon bakung, sehingga perjalanan itu sedikit mendebarkan karena mungkin saja ada predator buas yang bersembunyi di balik dedauan pohon bakung yang rapat itu. Di sisi kiri dan kanan jalur yang dilewati sampan, uga ditumbuhi tanaman pudak seperti pandan berduri (pandanus tectorius) dan tanaman air lainnya. Karena itu pengemudi sampan Udin (53) mengingatkan agar tidak menyentuh pandan berduri

"Awas tangan, jangan sampai kena bengkoang (pandan berduri), durinya tajam," ujarnya mengingatkan. Sampan kami yang berisi 6 orang itu seperti pisau menbelah tumbuhan bakung yang tersibak dilanda hulu sampan. Deru mesin pompong mengusik kesunyian alam yang masih perawan itu. Benar-benar seperti petualangan di film Jurassic Park. Cocok sekali untuk destinasi wisata dengan minat khusus (adventure).

Baca Juga:  12 Ribu Warga Tunggu KTP-el

Untuk sampai ke lokasi TNZ dari Kota Siak menempuh perjalanan 1 jam. Pasalnya, Danau Zamrud berada di tengah hutan dengan kondisi infrastruktur yang belum memadai dan harus melewati jalan tanah yang berada dalam kawasan pertambangan minyak milik BOB PT BSP-Pertamina Hulu di Kecamatan Dayun. Pengunjung harus menggunakan sampan bermesin untuk mencapai Danau Zamrud.  

Akses menuju danau yang cukup sulit menjadikan danau ini masih sangat alami menyuguhkan pemandangan indah. Pemandangan yang luar biasa. Keletihan perjalanan terbayar lunas saat menatap landskap yang menakjubkan itu. Anda akan merasakan sensasi berbeda dengan tempat wisata yang lain. Tempat yang satu ini terasa sangat unik.  Pemandangan perairan yang luas, dilengkapi dengan berbagai tumbuhan yang tumbuh subur di pulau sekitar danau menjadi perpaduan yang pas. Di sepanjang jalur yang kami lintasi dengan sampan bentang alamnya sangat indah. Pemandangan yang indah disuguhkan dalam bentuk hamparan danau yang dikelilingi pulau-pulau yang hijau ranau.

Pemandangan flora dan fauna di pulau akan melengkapi suasana bahagia Anda ketika berada di Danau Zamrud. Anda juga bisa melihat beberapa hewan herbivora di sana. Selain keindahan danau yang bak telaga raksasa bila dilihat dari ketinggian, panorama alam, di sekitar Danau Zamrud juga terdapat berbagai macam satwa langka, seperti harimau Sumatera yang terancam punah, beruang merah, ikan belida, ikan arwana dan masih banyak yang lainnya. Satwa penghuni kawasan Danau Zamrud ini kurang lebih 33 spesies burung, 1 spesies reptil dan 18 spesies mamalia. Di sini juga banyak berkeliaran kelelawar bertubuh besar, serta beruk tak berekor.
tambahPulau-pulau di sekitar danau. (HELFIZON ASSYAFEI/RIAUPOS)

Kepada kami petugas BKSDA menjelaskan bahwa Danau Zamrud adalah genangan yang berasal dari persimpangan Sungai Siak dan Semenanjung Kampar. Danau dengan kedalaman yang bervariasi 7 sampai 20 meter ini terdiri dari Danau Bawah dan Danau Pulau Besar. Di Danau Pulau Besar ada empat pulau masing-masing Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu dan Pulau Beruk.  Keempat pulau ini terbentuk dari endapan atau sedimen. Karena itu keempat pulau ini menjadi sangat unik. Jika angin bertiup kencang dan debit air danau bertambah maka pulau-pulau ini bergeser ke lokasi lain. Ini disebabkan endapan atau sedimen yang membentuk keempat pulau itu tidak menyatu dengan gambut di dasar danau

Baca Juga:  RUU KUHP Intervensi Ranah Privat sampai Adat

Keempat pulau unik di Danau Pulau Besar itu memang tidak pernah dihuni manusia. Kendati begitu, Pulau Beruk justru menjadi destinasi favorit bagi pengunjung terutama wisatawan lokal. Pasalnya Pulau Beruk dihuni ribuan ekor beruk tak berekor. Sedangkan Danau Pulau Besar menjadi habitat ikan-ikan yang memiliki nilai jual tinggi seperti arwana (scleropages forosus), ikan patin (pangasius hypothalamus). Ikan Tapa, ikan toman. Bahkan Danau Pulau Besar juga menjadi habitat bagi ikan yang dilindungi seperti ikan belida (chitala hypselonotus).

Danau Bawah dan Danau Pulau Besar merupakan hamparan Danau Zamrud. Kawasan Danau Zamrud dan kawasan hutan sekitarnya, dulu merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan melalui SK Menteri Pertanian Nomor 846/UM/lI/1980 tanggal 25 November 1980. Status suaka margasatwa untuk kawasan ini dipertegas lagi melalui SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 668/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999 dengan luas 28.237,95 hektar. Namun setelah terbentuk Pemerintah Kabupaten Siak, kawasan ini diusulkan menjadi Taman Nasional

Usulan ini diajukan melalui  surat Bupati Siak No. 364/Dishut/205/2005 tanggal 9 Juni 2005. Dalam surat bupati diusulkan pula penambahan luas kawasan dengan alasan taman nasional akan dibagi menjadi zona pemanfaatan, zona penelitian, zona pendidikan dan zona pariwisata

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari