Integrasi Perkebunan dan Perternakan Tingkatkan Populasi Ternak

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak terus berupaya meningkatkan populasi ternak di antaranya dengan cara integrasi sapi dengan sawit atau kambing. 

Ternyata dari integrasi sawit dan  ternak kambing di Kecamatan Minas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2018, populasi hewan tersebut di Kampung Minas Barat tercatat 487 ekor dan pada 2019 ini sebelum Hari Raya Kurban menjadi 639 ekor.

- Advertisement -

Meski tidak banyak, tetapi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ini artinya jumlah populasi akan berpotensi terus meningkat seiring didukung dengan luasnya kebun sawit.

"Integrasi perkebunan sawit dengan peternakan potensi sapi atau kambing begitu besar dan mengalami peningkatan populasi di Kampung Minas Barat," ujar Kordinator Penyuluhan Pertanian Kecamatan Minas Elka Roza MSi didampingi Petugas Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) Eka Sari SPi, Rabu (30/10).

- Advertisement -

Elka menyebutkan, warga setempat mulai banyak untuk beternak kambing ketika lebih dari lima tahun harga sawit turun drastis di tingkat petani.

Sehingga pendapatan terus berkurang yang berimbas pada kehidupan sehari-hari. Hal ini diperparah dengan mahalnya harga pupuk dan biaya operasional kebun yang tinggi. 

"Melihat kondisi tersebut, masyarakat mulai berfikir untuk menambah usaha baru yang tidak lepas dari kebun sawit yaitu ternak kambing," jelasnya. 

Ditambahkan Petugas PPL Eka Sari, jenis kambing yang dibudidayakan adalah mayoritas kambing lokal dan beberapa kambing PE.

"Dengan pola integrasi sawit dan kambing ini warga mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Selain ternak populasinya bertambah, juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan, menyuburkan perkebunan dengan kotoran dan mengefisiensi dan mengefektifkan waktu untuk bertani dan beternak," paparnya.(adv)

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak terus berupaya meningkatkan populasi ternak di antaranya dengan cara integrasi sapi dengan sawit atau kambing. 

Ternyata dari integrasi sawit dan  ternak kambing di Kecamatan Minas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2018, populasi hewan tersebut di Kampung Minas Barat tercatat 487 ekor dan pada 2019 ini sebelum Hari Raya Kurban menjadi 639 ekor.

Meski tidak banyak, tetapi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ini artinya jumlah populasi akan berpotensi terus meningkat seiring didukung dengan luasnya kebun sawit.

"Integrasi perkebunan sawit dengan peternakan potensi sapi atau kambing begitu besar dan mengalami peningkatan populasi di Kampung Minas Barat," ujar Kordinator Penyuluhan Pertanian Kecamatan Minas Elka Roza MSi didampingi Petugas Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) Eka Sari SPi, Rabu (30/10).

Elka menyebutkan, warga setempat mulai banyak untuk beternak kambing ketika lebih dari lima tahun harga sawit turun drastis di tingkat petani.

Sehingga pendapatan terus berkurang yang berimbas pada kehidupan sehari-hari. Hal ini diperparah dengan mahalnya harga pupuk dan biaya operasional kebun yang tinggi. 

"Melihat kondisi tersebut, masyarakat mulai berfikir untuk menambah usaha baru yang tidak lepas dari kebun sawit yaitu ternak kambing," jelasnya. 

Ditambahkan Petugas PPL Eka Sari, jenis kambing yang dibudidayakan adalah mayoritas kambing lokal dan beberapa kambing PE.

"Dengan pola integrasi sawit dan kambing ini warga mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Selain ternak populasinya bertambah, juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan, menyuburkan perkebunan dengan kotoran dan mengefisiensi dan mengefektifkan waktu untuk bertani dan beternak," paparnya.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya