Kamis, 19 Juni 2025

Soal Protes Investor, KKI Sebut Mispersepsi

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Manajemen Kawasan Kurma Indonesia (KKI) menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kesepakatan yang telah disetujui bersama para nasabah atau investor. Humas PT KKI Hidayatullah mengakui memang ada sejumlah nasabah yang mendatangi perusahaan. Namun hal itu untuk mempertanyakaan perkembangan kebun kurma yang mereka investasikan. 

Ada waktu itu, jelas Hidayat, manajemen sudah menemui para nasabah. Manajemen KKI menurutnya juga sudah menjelaskan secara terbuka seperti apa perkembangan kebun kurma milik mereka dan sudah ada kesepakatan untuk mencari titik temu atas permintaan para nasabah itu. Hal ini khususnya terkait  kebun kurma yang berada di Desa Ranah Sungkai  XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

"Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya jelas dan transparan. Semuanya bisa dicek secara langsung ke lapangan, baik dari sisi legalitasnya dan bagaimana progres di lapangan saat ini," jelas Hidayat, Rabu (30/10). 

Baca Juga:  Kampung Tangguh di Riau Optimalkan 130 Polsek, 262 Hektar Lahan dan 92 Poktan

Saat ini, lanjut Hidayat, PT KKI lebih memfokuskan diri bagaimana pengelolaan kebun bisa berjalan maksimal. Hal itu lebih utama karena menyangkut tanggung jawab perusahaan kepada konsumen. Namun dirinya tidak menampik bahwa adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang disepakati bersama nasabah. 

"Adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang ditetapkan memang betul. Terlebih dengan jumlah nasabah yang mencapai ribuan orang. Namun kondisi ini juga tidak terlepas dari hambatan lapangan yang terjadi. Seperti faktor cuaca dan juga proses karantina bibit yang membutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk siap tanam," terangnya. 

Selama ini menurut dia, perusahaan selalu menekankan kepada para nasabah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bekerja sama. Calon nasabah selalu diberikan kesempatan untuk meninjau langsung kondisi kebun kurma yang sedang dikerjakan dan diberitahu kendala-kendala apa yang sedang dihadapi.

Baca Juga:  Nadiem Sebut Jadi Menteri itu Beban Mulia

Nasabah selalu diingatkan akan bisnis bersama dan dana kemitraan konsumen. Perusahaan menurutnya menawarkan jasa dan memfasilitasi dan merealisasikan pengadaan kebun kurma yang dibeli nasabah. 

Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi atau mispersepsi di masa yang akan datang, perusahaan menurut Hidayat akan semakin memperbaiki sistem informasi kepada nasabah. Sehingga dapat selalu mengakses yang bisa informasi melalui humas perusahaan dan juga layanan customer care. 

"Dan untuk diketahui, dalam waktu dekat ini perusahaan akan sesegera mungkin melakukan serah terima kaplingan kurma milik nasabah secara bertahap," ujar Hidayat. 

Pada kesempatan itu, Hidayat juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan pimpinan PT KKI menghindari media saat dikonfirmasi. Menurutnya, posisi Safrizal, memang kini tidak lagi menduduki posisi Direktur Utama, melainkan sudah menjadi Komisaris. Sehingga terkait kegiatan operasional perusahaan sudah didelegasikan kepada direktur yang baru.(end) 

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Manajemen Kawasan Kurma Indonesia (KKI) menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kesepakatan yang telah disetujui bersama para nasabah atau investor. Humas PT KKI Hidayatullah mengakui memang ada sejumlah nasabah yang mendatangi perusahaan. Namun hal itu untuk mempertanyakaan perkembangan kebun kurma yang mereka investasikan. 

Ada waktu itu, jelas Hidayat, manajemen sudah menemui para nasabah. Manajemen KKI menurutnya juga sudah menjelaskan secara terbuka seperti apa perkembangan kebun kurma milik mereka dan sudah ada kesepakatan untuk mencari titik temu atas permintaan para nasabah itu. Hal ini khususnya terkait  kebun kurma yang berada di Desa Ranah Sungkai  XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

"Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya jelas dan transparan. Semuanya bisa dicek secara langsung ke lapangan, baik dari sisi legalitasnya dan bagaimana progres di lapangan saat ini," jelas Hidayat, Rabu (30/10). 

Baca Juga:  Misi Mulia dalam Menyambung Sumatera, Diapresiasi Menteri PUPR

Saat ini, lanjut Hidayat, PT KKI lebih memfokuskan diri bagaimana pengelolaan kebun bisa berjalan maksimal. Hal itu lebih utama karena menyangkut tanggung jawab perusahaan kepada konsumen. Namun dirinya tidak menampik bahwa adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang disepakati bersama nasabah. 

"Adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang ditetapkan memang betul. Terlebih dengan jumlah nasabah yang mencapai ribuan orang. Namun kondisi ini juga tidak terlepas dari hambatan lapangan yang terjadi. Seperti faktor cuaca dan juga proses karantina bibit yang membutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk siap tanam," terangnya. 

- Advertisement -

Selama ini menurut dia, perusahaan selalu menekankan kepada para nasabah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bekerja sama. Calon nasabah selalu diberikan kesempatan untuk meninjau langsung kondisi kebun kurma yang sedang dikerjakan dan diberitahu kendala-kendala apa yang sedang dihadapi.

Baca Juga:  Cina Dukung Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Sinovac di Asia Tenggara

Nasabah selalu diingatkan akan bisnis bersama dan dana kemitraan konsumen. Perusahaan menurutnya menawarkan jasa dan memfasilitasi dan merealisasikan pengadaan kebun kurma yang dibeli nasabah. 

- Advertisement -

Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi atau mispersepsi di masa yang akan datang, perusahaan menurut Hidayat akan semakin memperbaiki sistem informasi kepada nasabah. Sehingga dapat selalu mengakses yang bisa informasi melalui humas perusahaan dan juga layanan customer care. 

"Dan untuk diketahui, dalam waktu dekat ini perusahaan akan sesegera mungkin melakukan serah terima kaplingan kurma milik nasabah secara bertahap," ujar Hidayat. 

Pada kesempatan itu, Hidayat juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan pimpinan PT KKI menghindari media saat dikonfirmasi. Menurutnya, posisi Safrizal, memang kini tidak lagi menduduki posisi Direktur Utama, melainkan sudah menjadi Komisaris. Sehingga terkait kegiatan operasional perusahaan sudah didelegasikan kepada direktur yang baru.(end) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Manajemen Kawasan Kurma Indonesia (KKI) menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kesepakatan yang telah disetujui bersama para nasabah atau investor. Humas PT KKI Hidayatullah mengakui memang ada sejumlah nasabah yang mendatangi perusahaan. Namun hal itu untuk mempertanyakaan perkembangan kebun kurma yang mereka investasikan. 

Ada waktu itu, jelas Hidayat, manajemen sudah menemui para nasabah. Manajemen KKI menurutnya juga sudah menjelaskan secara terbuka seperti apa perkembangan kebun kurma milik mereka dan sudah ada kesepakatan untuk mencari titik temu atas permintaan para nasabah itu. Hal ini khususnya terkait  kebun kurma yang berada di Desa Ranah Sungkai  XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

"Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya jelas dan transparan. Semuanya bisa dicek secara langsung ke lapangan, baik dari sisi legalitasnya dan bagaimana progres di lapangan saat ini," jelas Hidayat, Rabu (30/10). 

Baca Juga:  Serangan Rusia Hancurkan 74 Fasilitas Militer Ukraina

Saat ini, lanjut Hidayat, PT KKI lebih memfokuskan diri bagaimana pengelolaan kebun bisa berjalan maksimal. Hal itu lebih utama karena menyangkut tanggung jawab perusahaan kepada konsumen. Namun dirinya tidak menampik bahwa adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang disepakati bersama nasabah. 

"Adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang ditetapkan memang betul. Terlebih dengan jumlah nasabah yang mencapai ribuan orang. Namun kondisi ini juga tidak terlepas dari hambatan lapangan yang terjadi. Seperti faktor cuaca dan juga proses karantina bibit yang membutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk siap tanam," terangnya. 

Selama ini menurut dia, perusahaan selalu menekankan kepada para nasabah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bekerja sama. Calon nasabah selalu diberikan kesempatan untuk meninjau langsung kondisi kebun kurma yang sedang dikerjakan dan diberitahu kendala-kendala apa yang sedang dihadapi.

Baca Juga:  Gerhana Matahari Cincin, Sampai Jumpa 12 Tahun Lagi

Nasabah selalu diingatkan akan bisnis bersama dan dana kemitraan konsumen. Perusahaan menurutnya menawarkan jasa dan memfasilitasi dan merealisasikan pengadaan kebun kurma yang dibeli nasabah. 

Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi atau mispersepsi di masa yang akan datang, perusahaan menurut Hidayat akan semakin memperbaiki sistem informasi kepada nasabah. Sehingga dapat selalu mengakses yang bisa informasi melalui humas perusahaan dan juga layanan customer care. 

"Dan untuk diketahui, dalam waktu dekat ini perusahaan akan sesegera mungkin melakukan serah terima kaplingan kurma milik nasabah secara bertahap," ujar Hidayat. 

Pada kesempatan itu, Hidayat juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan pimpinan PT KKI menghindari media saat dikonfirmasi. Menurutnya, posisi Safrizal, memang kini tidak lagi menduduki posisi Direktur Utama, melainkan sudah menjadi Komisaris. Sehingga terkait kegiatan operasional perusahaan sudah didelegasikan kepada direktur yang baru.(end) 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari