JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Demi menguak misteri di rumah dinas Ferdy Sambo akan tewasnya Brigadir Joshua, Komnas HAM mengaku akan cari tahu dengan bukti-bukti jejak digital yang lain selain keterangan ajudan.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Komnas HAM saat ini masih berusaha mengungkap runtutan di dalam rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang saat ini menjadi TKP “baku tembak” yang menewaskan Brigadir Joshua.
Hal ini, katanya, lantaran CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo tidak berfungsi saat peristiwa itu terjadi atau Jumat 8 Juli 2022.
“Apa yang terjadi di dalam rumah itu ya tidak terlihat. Itu yang harus dicari dengan bukti-bukti jejak digital yang lain, selain keterangan mereka,” kata Taufan Damanik dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi seperti dilihat Ahad (31/7/2022).
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Putri Candrawathi dan rombongan, kecuali asisten rumah tangga, pergi ke rumah dinas di Duren Tiga, setelah melakukan tes RT-PCR sekira pukul 16.07 WIB, Jumat (8/7) di rumah pribadi Ferdy Sambo.
Saat itu, Ferdy Sambo justru tidak bersama istrinya, tapi Ferdy ke arah lain bersama ajudan (ADC) dan motor Patwal.
“Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu,” jelas Ahmad Taufan Damanik.
Namun, ia tidak mengingat pukul berapa mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti ini. Namun saat itu, mobil rombongan Ferdy Sambo kesulitan karena jalan masuk yang sempit. Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.
Dalam tayangan CCTV juga terlihat Ferdy Sambo berlari ke rumah dinasnya setelah mendapat kabar dari istrinya Putri Candrawathi. Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menangis histeris saat itu.
“Tidak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi,” ungkapnya.
Sumber: Pojoksatu.id