JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PT Pertamina (Persero) dengan PT Chevron Pacific Indonesia masih terus berlangsung dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertamina diharapkan dapat melakukan pengeboran pada 2020 mendatang.
"Transisi Rokan masih jalan. Negosiasinya masih jalan," terang Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (30/12).
Akan tetapi, ia masih belum memberitahukan berapa nilai investasi untuk pengeboran tersebut. Nilai untuk investasi akan dipublikasikan apabila kesepakatan antara kedua belah pihak untuk pengeboran terjadi.
"Belum dapat disampaikan (nilai investasi), investasi yang dianggarkan pemerintah? Sudah disiapkan. Tergantung negosiasinya seperti apa. Dari sisi Pertamina dan Chevron sudah banyak negosiasi," tambahnya.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan bahwa dua perusahaan tersebut terus berlangsung. Kedua pihak pun dinyatakan saling terbuka satu sama lain.
"Kita sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor. Kemudian kita pertemukan dengan Pertamina," ungkapnya.
Percepatan akan dilakukan guna meningkatkam produksi pada saat transisi di 2021 mendatang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PT Pertamina (Persero) dengan PT Chevron Pacific Indonesia masih terus berlangsung dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertamina diharapkan dapat melakukan pengeboran pada 2020 mendatang.
"Transisi Rokan masih jalan. Negosiasinya masih jalan," terang Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (30/12).
- Advertisement -
Akan tetapi, ia masih belum memberitahukan berapa nilai investasi untuk pengeboran tersebut. Nilai untuk investasi akan dipublikasikan apabila kesepakatan antara kedua belah pihak untuk pengeboran terjadi.
"Belum dapat disampaikan (nilai investasi), investasi yang dianggarkan pemerintah? Sudah disiapkan. Tergantung negosiasinya seperti apa. Dari sisi Pertamina dan Chevron sudah banyak negosiasi," tambahnya.
- Advertisement -
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan bahwa dua perusahaan tersebut terus berlangsung. Kedua pihak pun dinyatakan saling terbuka satu sama lain.
"Kita sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor. Kemudian kita pertemukan dengan Pertamina," ungkapnya.
Percepatan akan dilakukan guna meningkatkam produksi pada saat transisi di 2021 mendatang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal