DPRD Minta Pemkab Perhatikan Pengelolaan Sawit

DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hilir (Rohil) meminta pemerintah daerah setempat untuk dapat memperhatikan pengelolaan kelapa sawit yang ada baik dari hulu maupun sektor hilir sehingga dapat mendatangkan manfaat yang maksimal bagi masyarakat khususnya kalangan petani yang bergelut dalam bidang kelapa sawit.

Pentingnya hal ini diperhatikan tidak terlepas dari kenyataan bahwa sektor perkebunan sawit mendatangkan manfaat yang luar biasa, berupa peningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

- Advertisement -

Sektor perkebunan sawit bisa dikatakan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, karena itu kepada pemerintah daerah agar ke depan memperhatikan hal ini, termasuk memperhatikan keberadaan petani kelapa sawit dengan membuat berbagai program yang diperlukan seperti peremajaan kelapa sawit atau penanaman ulang (replanting) dan juga bantuan berupa peralatan maupun bibit unggul bagi petani kelapa sawit.

Kepedulian pemerintah daerah itu sebagai intervensi agar terjadi manfaat positif yang memastikan kegiatan perkebunan yang dijalani petani bisa berjalan dengan sukses.

- Advertisement -

"Makanya sektor perkebunan kelapa sawit perlu diperhatikan agar tidak ada petani yang mengalami kegagalan begitu juga berkaitan dengan untuk kegiatan lainnya diperlukan," kata anggota DPRD Rohil Jhonni Simanjuntak.

Kebijakan yang ada katanya hendaknya dapat mengarah pada keberpihakan pada sektor ini namun tentunya tidak melupakan berbagai sektor lain yang ada melibatkan peran serta masyarakat. Mengapa dibidang perkebunan kelapa sawit penting karena tidak terlepas dari kenyataan mayoritas masyarakat kini telah menjadikan perkebunan sawit sebagai sumber pendapatan.

Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi, harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit pun dinilai cukup besar sehingga dapat memperkuat ketahanan perekonomian masyarakat. Dimana kisaran harga TBS rata-rata sebesar Rp2ribu perkilogram.

Dengan tingginya harga tanaman primadona tersebut maka pemerintah diharapkan dapat mengawal terus keadaan yang sudah baik dan menguntungkan bagi masyarakat tersebut, sehingga walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 aktifitas sosial, ekonomi dan lain-lain tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.(adv)

DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hilir (Rohil) meminta pemerintah daerah setempat untuk dapat memperhatikan pengelolaan kelapa sawit yang ada baik dari hulu maupun sektor hilir sehingga dapat mendatangkan manfaat yang maksimal bagi masyarakat khususnya kalangan petani yang bergelut dalam bidang kelapa sawit.

Pentingnya hal ini diperhatikan tidak terlepas dari kenyataan bahwa sektor perkebunan sawit mendatangkan manfaat yang luar biasa, berupa peningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sektor perkebunan sawit bisa dikatakan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, karena itu kepada pemerintah daerah agar ke depan memperhatikan hal ini, termasuk memperhatikan keberadaan petani kelapa sawit dengan membuat berbagai program yang diperlukan seperti peremajaan kelapa sawit atau penanaman ulang (replanting) dan juga bantuan berupa peralatan maupun bibit unggul bagi petani kelapa sawit.

Kepedulian pemerintah daerah itu sebagai intervensi agar terjadi manfaat positif yang memastikan kegiatan perkebunan yang dijalani petani bisa berjalan dengan sukses.

"Makanya sektor perkebunan kelapa sawit perlu diperhatikan agar tidak ada petani yang mengalami kegagalan begitu juga berkaitan dengan untuk kegiatan lainnya diperlukan," kata anggota DPRD Rohil Jhonni Simanjuntak.

Kebijakan yang ada katanya hendaknya dapat mengarah pada keberpihakan pada sektor ini namun tentunya tidak melupakan berbagai sektor lain yang ada melibatkan peran serta masyarakat. Mengapa dibidang perkebunan kelapa sawit penting karena tidak terlepas dari kenyataan mayoritas masyarakat kini telah menjadikan perkebunan sawit sebagai sumber pendapatan.

Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi, harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit pun dinilai cukup besar sehingga dapat memperkuat ketahanan perekonomian masyarakat. Dimana kisaran harga TBS rata-rata sebesar Rp2ribu perkilogram.

Dengan tingginya harga tanaman primadona tersebut maka pemerintah diharapkan dapat mengawal terus keadaan yang sudah baik dan menguntungkan bagi masyarakat tersebut, sehingga walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 aktifitas sosial, ekonomi dan lain-lain tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya