- Advertisement -
Kejadian lucu sekaligus memalukan pernah dialami Budi. Saat itu ia bertandang ke rumah saudaranya.
Budi pergi ke rumah saudaranya itu di malam hari. Suasana di jalan menuju rumah saudaranya itu terlihat sepi.
- Advertisement -
Pikiran Budi berkecamuk. Apalagi ia ada mendengar banyak rumor rumor soal jalan menuju rumah saudaranya itu. Katanya, ada warga yang pernah melihat penampakan makhluk halus (pocong) saat melintas di jalan itu pada malam hari.
Mengingat rumor itu, Budi mulai ketakutan. Padahal ia diantar oleh temannya. Mereka mengendarai sepeda motor.
Saat melihat ke salah satu pohon di pinggir jalan, Budi melihat ada benda berwara putih di balik pohon.
- Advertisement -
"Alamak….! Pasti itu pocong. Ada pocong… !! Ada pocong..!!," teriak Budi sambil memeluk temannya. Tak sadar ia pun buang air kecil di celana.
Temannya langsung kaget dan menghentikan motornya. "Dasar penakut. Itu bukan pocong, tapi plastik. Malu-maluin aja," ucap teman Budi sambil tertawa-tawa.
Budi yang merasa malu hanya bisa terdiam dan minta diantar ke rumahnya saja karena ia sudah terlanjur pipis di celana.(dof)
Kejadian lucu sekaligus memalukan pernah dialami Budi. Saat itu ia bertandang ke rumah saudaranya.
Budi pergi ke rumah saudaranya itu di malam hari. Suasana di jalan menuju rumah saudaranya itu terlihat sepi.
Pikiran Budi berkecamuk. Apalagi ia ada mendengar banyak rumor rumor soal jalan menuju rumah saudaranya itu. Katanya, ada warga yang pernah melihat penampakan makhluk halus (pocong) saat melintas di jalan itu pada malam hari.
- Advertisement -
Mengingat rumor itu, Budi mulai ketakutan. Padahal ia diantar oleh temannya. Mereka mengendarai sepeda motor.
Saat melihat ke salah satu pohon di pinggir jalan, Budi melihat ada benda berwara putih di balik pohon.
"Alamak….! Pasti itu pocong. Ada pocong… !! Ada pocong..!!," teriak Budi sambil memeluk temannya. Tak sadar ia pun buang air kecil di celana.
Temannya langsung kaget dan menghentikan motornya. "Dasar penakut. Itu bukan pocong, tapi plastik. Malu-maluin aja," ucap teman Budi sambil tertawa-tawa.
Budi yang merasa malu hanya bisa terdiam dan minta diantar ke rumahnya saja karena ia sudah terlanjur pipis di celana.(dof)