Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Prokes Longgar, JCH Bebas Ziarah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Keberangkatan jemaah calon haji (JCH) tinggal menghitung hari. Rencananya JCH mulai diterbangkan pada 4 Juni menuju ke Madinah. Setibanya di Madinah, JCH sudah bisa berkeliling untuk berziarah ke tempat bersejarah.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan, ketentuan protokol kesehatan (prokes) di Madinah maupun Makkah sudah longgar. Pelonggaran tersebut tidak hanya di Masjid Nabawi atau di Masjidilharam. "Jemaah sudah boleh ziarah ke tempat-tempat bersejarah," kata Subhan, Ahad (29/5).

Selain Masjid Nabawi, setidaknya ada empat tempat bersejarah di Nabawi yang sering dikunjungi JCH untuk berziarah. Yaitu Masjid Quba yang berada di sebuah desa di sisi barat Masjid Madinah. Masjid ini adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad.

Selain itu, juga ada Jabal Uhud yang menjadi saksi sejarah perang dahsyat antara 700 umat Islam dengan 3.000 kaum Musyrikin dari Makkah. Lalu ada Masjid Miqat dan Masjid Qiblatain.

Masjid Qiblatain cukup bersejarah karena memiliki dua kiblat. Masjid ini sebelumnya menghadap ke Baitul Maqdis di Yerusalem sebagai kiblatnya. Tetapi kemudian arah kiblatnya diubah ke Masjidilharam.

Lebih lanjut Subhan mengatakan tim advance Kemenag mulai berangkat ke Arab Saudi untuk mempersiapkan teknis pelayanan haji. Tim advance tahap pertama yang berjumlah 14 petugas berangkat menuju Jeddah, Ahad (29/5). Berikutnya disusul 16 petugas tahap kedua yang berangkat ke Jeddah pada 31 Mei, besok.

Subhan mengatakan ada sejumlah tugas yang bakal dilakoni personel tim advance tersebut. Di antaranya adalah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Arab Saudi.  "Mereka juga melakukan pengecekan kesiapan kantor layanan di daker (daerah kerja) dan sektor-sektor," katanya.

Baca Juga:  Ramadan, Motivasi Pegawai Tingkatkan Kinerja

Khusus untuk tim advance bidang akomodasi, akan melakukan pengecekan ulang kesiapan hotel-hotel di Madinah dan Makkah. Sementara itu tim bidang katering memastikan kesiapan dapur-dapur penyedia layanan konsumsi. "Tim katering juga melakukan orientasi serta training para juru masak," tuturnya.

Untuk tim bidang transportasi, melakukan pengecekan kesiapan perusahaan penyedia bus. Seperti diketahui penyedia bus bakal melayani  transportasi antar kota (Jeddah, Makkah, dan Madinah) serta Bus Salawat. Subhan mengatakan, Bus Salawat nantinya selama 24 jam melayani transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidilharam dan sebaliknya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan tim advance melakukan pengecekan secara detail. "Semoga tim advance bisa lancar menjalankan tugasnya," tuturnya.

Dia berharap tim advance nanti betul-betul melihat secara detail persiapan layanan jemaah. Dia mencontohkan fasilitas mesin cuci, kondisi AC, sampai kelayakan lift di hotel harus dicek secara teliti.

Sementara itu, JCH Riau direncananya baru berangkat pada pertengahan Juni. "Untuk JCH Riau akan diberangkatkan melalui Embarkasi Batam direncanakan pertengahan Juni. Saat ini kami masih menunggu surat resmi kloter ke berapa JCH Riau akan diberangkatkan dari Embarkasi Batam," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Riau Mahyudin, pekan lalu.

Baca Juga:  Terkait Kerumunan, Selebgram Aceh Ini Diperiksa 7 Jam

Untuk musim haji tahun 1443 H/2022 M, Provinsi Riau mendapatkan kuota sebanyak 2.290 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 2.304 JCH reguler, 12 Petugas Haji Daerah (PHD), 2 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan 10 petugas kloter yang dibatasi dengan usia 65 tahun per tanggal 30 Juni 2022.

Mengingat waktu yang terbatas, Kakanwil Kemenag Riau menginstruksikan Kemenag kabupaten/kota untuk mempersiapkan proses penyelesaian dokumen, layanan terhadap JCH di daerah serta pemantapan manasik haji di daerah.

"Kami berharap Kementerian Agama Kabupaten/kota dapat memberikan pelayanan terbaiknya untuk JCH di wilayahnya yang waktu persiapannya sangat singkat sehingga keberangkatan JCH di Provinsi Riau berjalan baik dan lancar," harapnya.

Untuk diketahui, saat ini seluruh JCH Provinsi Riau yang masuk dalam daftar keberangkatan tahun 1443 H/2022 M dan telah melunasi BPIH, sedang mengikuti bimbingan manasik haji yang dilaksanakan oleh Kemenag kabupaten/kota. Hal tersebut sesuai dengan Kepdirjen No. 146/Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Jemaah Haji Reguler Tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan Tahun 1443 H/2022 M.

Adapun sebaran JCH Riau yakni Kota Pekanbaru berjumlah 464 orang, Kampar 393 orang, Bengkalis 132 orang, Siak 105 orang, Indragiri Hilir 302 orang, Rokan Hilir 130 orang, Rokan Hulu 241 orang, Kuansing 116 orang, Pelalawan 149 orang, Kota Dumai 90 orang, dan Kepulauan Meranti 66 orang.(wan/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Keberangkatan jemaah calon haji (JCH) tinggal menghitung hari. Rencananya JCH mulai diterbangkan pada 4 Juni menuju ke Madinah. Setibanya di Madinah, JCH sudah bisa berkeliling untuk berziarah ke tempat bersejarah.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan, ketentuan protokol kesehatan (prokes) di Madinah maupun Makkah sudah longgar. Pelonggaran tersebut tidak hanya di Masjid Nabawi atau di Masjidilharam. "Jemaah sudah boleh ziarah ke tempat-tempat bersejarah," kata Subhan, Ahad (29/5).

- Advertisement -

Selain Masjid Nabawi, setidaknya ada empat tempat bersejarah di Nabawi yang sering dikunjungi JCH untuk berziarah. Yaitu Masjid Quba yang berada di sebuah desa di sisi barat Masjid Madinah. Masjid ini adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad.

Selain itu, juga ada Jabal Uhud yang menjadi saksi sejarah perang dahsyat antara 700 umat Islam dengan 3.000 kaum Musyrikin dari Makkah. Lalu ada Masjid Miqat dan Masjid Qiblatain.

- Advertisement -

Masjid Qiblatain cukup bersejarah karena memiliki dua kiblat. Masjid ini sebelumnya menghadap ke Baitul Maqdis di Yerusalem sebagai kiblatnya. Tetapi kemudian arah kiblatnya diubah ke Masjidilharam.

Lebih lanjut Subhan mengatakan tim advance Kemenag mulai berangkat ke Arab Saudi untuk mempersiapkan teknis pelayanan haji. Tim advance tahap pertama yang berjumlah 14 petugas berangkat menuju Jeddah, Ahad (29/5). Berikutnya disusul 16 petugas tahap kedua yang berangkat ke Jeddah pada 31 Mei, besok.

Subhan mengatakan ada sejumlah tugas yang bakal dilakoni personel tim advance tersebut. Di antaranya adalah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Arab Saudi.  "Mereka juga melakukan pengecekan kesiapan kantor layanan di daker (daerah kerja) dan sektor-sektor," katanya.

Baca Juga:  Terkait Kerumunan, Selebgram Aceh Ini Diperiksa 7 Jam

Khusus untuk tim advance bidang akomodasi, akan melakukan pengecekan ulang kesiapan hotel-hotel di Madinah dan Makkah. Sementara itu tim bidang katering memastikan kesiapan dapur-dapur penyedia layanan konsumsi. "Tim katering juga melakukan orientasi serta training para juru masak," tuturnya.

Untuk tim bidang transportasi, melakukan pengecekan kesiapan perusahaan penyedia bus. Seperti diketahui penyedia bus bakal melayani  transportasi antar kota (Jeddah, Makkah, dan Madinah) serta Bus Salawat. Subhan mengatakan, Bus Salawat nantinya selama 24 jam melayani transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidilharam dan sebaliknya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan tim advance melakukan pengecekan secara detail. "Semoga tim advance bisa lancar menjalankan tugasnya," tuturnya.

Dia berharap tim advance nanti betul-betul melihat secara detail persiapan layanan jemaah. Dia mencontohkan fasilitas mesin cuci, kondisi AC, sampai kelayakan lift di hotel harus dicek secara teliti.

Sementara itu, JCH Riau direncananya baru berangkat pada pertengahan Juni. "Untuk JCH Riau akan diberangkatkan melalui Embarkasi Batam direncanakan pertengahan Juni. Saat ini kami masih menunggu surat resmi kloter ke berapa JCH Riau akan diberangkatkan dari Embarkasi Batam," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Riau Mahyudin, pekan lalu.

Baca Juga:  Ditinggal Sultan, Mantan Istri Jual Cincin Kawin Rp3,5 M

Untuk musim haji tahun 1443 H/2022 M, Provinsi Riau mendapatkan kuota sebanyak 2.290 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 2.304 JCH reguler, 12 Petugas Haji Daerah (PHD), 2 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan 10 petugas kloter yang dibatasi dengan usia 65 tahun per tanggal 30 Juni 2022.

Mengingat waktu yang terbatas, Kakanwil Kemenag Riau menginstruksikan Kemenag kabupaten/kota untuk mempersiapkan proses penyelesaian dokumen, layanan terhadap JCH di daerah serta pemantapan manasik haji di daerah.

"Kami berharap Kementerian Agama Kabupaten/kota dapat memberikan pelayanan terbaiknya untuk JCH di wilayahnya yang waktu persiapannya sangat singkat sehingga keberangkatan JCH di Provinsi Riau berjalan baik dan lancar," harapnya.

Untuk diketahui, saat ini seluruh JCH Provinsi Riau yang masuk dalam daftar keberangkatan tahun 1443 H/2022 M dan telah melunasi BPIH, sedang mengikuti bimbingan manasik haji yang dilaksanakan oleh Kemenag kabupaten/kota. Hal tersebut sesuai dengan Kepdirjen No. 146/Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Jemaah Haji Reguler Tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan Tahun 1443 H/2022 M.

Adapun sebaran JCH Riau yakni Kota Pekanbaru berjumlah 464 orang, Kampar 393 orang, Bengkalis 132 orang, Siak 105 orang, Indragiri Hilir 302 orang, Rokan Hilir 130 orang, Rokan Hulu 241 orang, Kuansing 116 orang, Pelalawan 149 orang, Kota Dumai 90 orang, dan Kepulauan Meranti 66 orang.(wan/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari