Minggu, 7 Juli 2024

3 Cara Tangani Anak Sakit Tanpa ke Dokter

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kondisi cuaca yang tak menentu memang menyebabkan tubuh rentan dari penyakit. Tak terkecuali anak-anak. Nah, di tengah pandemi Covid-19, ada baiknya tidak langsung membawa anak ke dokter jika sakit. Usahakan tidak panik dan cobalah mengobati di rumah.

Seperti diungkapkan Dokter Spesialis Anak, Atilla Dewanti. Dokter Atilla menerangkan, tanda-tanda gejala demam, pilek, batuk dan diare yang serius pada anak dan harus segera ditangani petugas kesehatan. Namun bukan berarti jika anak mengalami kondisi demikian harus langsung dibawa ke dokter.

- Advertisement -

Jika kondisi anak masih bisa bermain dan happy, sebaiknya orangtua jangan terlalu khawatir. "Tetap waspada, tapi kalau anak masih lincah, ketawa-ketawa, main-main dan happy, jangan terlalu khawatir," kata Atilla dalam Facebook Live Johnson’s Parents Club.

Lantas, bagaimana pertolongan pertama yang bisa diberikan jika anak-anak mengalami kondisi sakit seperti di atas?

Baca Juga:  Amankan 89,72 Kg Sabu dan Puluhan Ribu Ekstasi dalam Tiga Hari

1. Demam

- Advertisement -

Ketika anak terserang demam, usahakan beri air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman. Selain itu yang perlu dicatat, tak perlu memakaikan selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki. Sebab akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

Jika demam tak juga turun, berikan paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak. Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Obat paracetamol bisa diberikan tiap delapan jam bila anak masih panas.

"Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter," ujar dr. Atilla.

2. Batuk dan pilek

Menurut dr. Atilla, ketika anak batuk dan pilek, sebaiknya hindari minuman dingin serta makanan manis. Berika lebih banyak air hangat dan oleskan salep penenang pada dada dan punggung.

Baca Juga:  Bantuan Kuota Internet Berlaku Sistem Gugur

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

3. Diare

Begitupula ketika diare. Orang tua jangan langsung panik. Sebab, buang air besar yang encer lebih dari lima kali bisa disebabkan oleh alergi makanan ketika anak baru mencicipi hidangan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, orang tua bisa menghindari sementara asupan sayur dan buah pada anak. Berikan juga cairan oralit dan perbanyak minum air putih untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kondisi cuaca yang tak menentu memang menyebabkan tubuh rentan dari penyakit. Tak terkecuali anak-anak. Nah, di tengah pandemi Covid-19, ada baiknya tidak langsung membawa anak ke dokter jika sakit. Usahakan tidak panik dan cobalah mengobati di rumah.

Seperti diungkapkan Dokter Spesialis Anak, Atilla Dewanti. Dokter Atilla menerangkan, tanda-tanda gejala demam, pilek, batuk dan diare yang serius pada anak dan harus segera ditangani petugas kesehatan. Namun bukan berarti jika anak mengalami kondisi demikian harus langsung dibawa ke dokter.

Jika kondisi anak masih bisa bermain dan happy, sebaiknya orangtua jangan terlalu khawatir. "Tetap waspada, tapi kalau anak masih lincah, ketawa-ketawa, main-main dan happy, jangan terlalu khawatir," kata Atilla dalam Facebook Live Johnson’s Parents Club.

Lantas, bagaimana pertolongan pertama yang bisa diberikan jika anak-anak mengalami kondisi sakit seperti di atas?

Baca Juga:  Demi Ikan Cupang, Gisella Anastasia Sampai Ikut Lelang

1. Demam

Ketika anak terserang demam, usahakan beri air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman. Selain itu yang perlu dicatat, tak perlu memakaikan selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki. Sebab akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

Jika demam tak juga turun, berikan paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak. Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Obat paracetamol bisa diberikan tiap delapan jam bila anak masih panas.

"Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter," ujar dr. Atilla.

2. Batuk dan pilek

Menurut dr. Atilla, ketika anak batuk dan pilek, sebaiknya hindari minuman dingin serta makanan manis. Berika lebih banyak air hangat dan oleskan salep penenang pada dada dan punggung.

Baca Juga:  Bantuan Kuota Internet Berlaku Sistem Gugur

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

3. Diare

Begitupula ketika diare. Orang tua jangan langsung panik. Sebab, buang air besar yang encer lebih dari lima kali bisa disebabkan oleh alergi makanan ketika anak baru mencicipi hidangan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, orang tua bisa menghindari sementara asupan sayur dan buah pada anak. Berikan juga cairan oralit dan perbanyak minum air putih untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari