BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Kegiatan sembayang kubur atau Cheng Beng yang dilakukan masyarakat Tionghoa di sejumlah pekuburan di Bagansiapiapi menimbulkan lonjakan jumlah penziarah yang berdatangan dari sejumlah daerah.
Kehadiran para pengunjung itu secara tak langsung memberikan dampak pada aktivitas perekonomian masyarakat setempat karena tingginya permintaan terhadap barang maupun jasa.Hal itu dibenarkan Kepala Disparpora Rohil Budiman ST, Selasa (29/3) di Bagansiapiapi.
"Kegiatannya berjalan lancar, dan terjadi peningkatan perekonomian bagi masyarakat. Misalnya untuk jasa angkutan becak, begitu juga untuk penginapan, hotel, dan sektor lain seperti makanan, dan sebagainya," kata Budiman.
Ia menyambut baik bahwa kegiatan itu selain menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa khususnya di Bagansiapiapi namun juga memberikan efek yang baik untuk perekonomian masyarakat.
Selain itu ia menuturkan pelaksanaan Cheng Beng sendiri diperkirakan berjalan terhitung 27 Maret sampai 15 April nanti. Namun untuk puncaknya jatuh pada 5 April, dimana ada prosesi tertentu yang diperkirakan terjadi lebih ramai lagi yang berkunjung ke areal pekuburan umum Tionghoa tersebut.
"Di samping itu kami juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik, mengingat masih terjadi pandemi Covid-19, mungkin untuk kegiatan kunjungannya dapat dilakukan secara berjadwal atau bergantian guna menghindari terjadinya kerumunan," kata Budiman.
Ditambahkan pihaknya selaku dari Disparpora Rohil mendukung kegiatan yang secara khusus digelar oleh masyarakat Tionghoa namun secara keseluruhan menyangkut kegiatan murni dilaksanakan dari masyarakat terkait lewat komunitas atau pimmpinan yang telah dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.(fad)
BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Kegiatan sembayang kubur atau Cheng Beng yang dilakukan masyarakat Tionghoa di sejumlah pekuburan di Bagansiapiapi menimbulkan lonjakan jumlah penziarah yang berdatangan dari sejumlah daerah.
Kehadiran para pengunjung itu secara tak langsung memberikan dampak pada aktivitas perekonomian masyarakat setempat karena tingginya permintaan terhadap barang maupun jasa.Hal itu dibenarkan Kepala Disparpora Rohil Budiman ST, Selasa (29/3) di Bagansiapiapi.
- Advertisement -
"Kegiatannya berjalan lancar, dan terjadi peningkatan perekonomian bagi masyarakat. Misalnya untuk jasa angkutan becak, begitu juga untuk penginapan, hotel, dan sektor lain seperti makanan, dan sebagainya," kata Budiman.
Ia menyambut baik bahwa kegiatan itu selain menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa khususnya di Bagansiapiapi namun juga memberikan efek yang baik untuk perekonomian masyarakat.
- Advertisement -
Selain itu ia menuturkan pelaksanaan Cheng Beng sendiri diperkirakan berjalan terhitung 27 Maret sampai 15 April nanti. Namun untuk puncaknya jatuh pada 5 April, dimana ada prosesi tertentu yang diperkirakan terjadi lebih ramai lagi yang berkunjung ke areal pekuburan umum Tionghoa tersebut.
"Di samping itu kami juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik, mengingat masih terjadi pandemi Covid-19, mungkin untuk kegiatan kunjungannya dapat dilakukan secara berjadwal atau bergantian guna menghindari terjadinya kerumunan," kata Budiman.
Ditambahkan pihaknya selaku dari Disparpora Rohil mendukung kegiatan yang secara khusus digelar oleh masyarakat Tionghoa namun secara keseluruhan menyangkut kegiatan murni dilaksanakan dari masyarakat terkait lewat komunitas atau pimmpinan yang telah dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.(fad)