Kamis, 19 September 2024

DBD Sudah Telan 3 Korban Jiwa 

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Terhitung sejak Januari hingga November 2019, tercatat sebanyak 803 pasien terserang penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani RSUD Kota Dumai. Mirisnya ada 3 pasien meninggal akibat DBD. "Tiga  anak tersebut dilarikan ke RSUD Dumai, ketika masuk ke tingkat paling membahayakan yakni DSS (Dengue Shock Syndrom, red)," ujar Kepala Seksi Pelayana Medis RSUD Kota Dumai dr Bakrie, Kamis (28/11).

Ia menjelaskan satu warga Kelurahan Bagan Besar meninggal dunia Januari lalu. Kemudian  warga Kelurahan Teluk Binjai meninggal dunia pada 4 November  2019, dan satu lagi 1 pasien dari Kecamatan Sungai Sembilan pada 12 November 2019. "Untuk jumlah pasien DBD yang ditangani setiap bulannya berkisar pada angka 20 hingga 60 pasien. Dimana, jumlah penderita DBD meningkat signifikan terjadi pada November  dengan jumlah 239  pasien," tuturnya.

Baca Juga:  Ratu dan dan Perdana Menteri Sunda Empire Jadi Tersangka

Ia mengatakan secara keseluruhan, pasien yang terserang DBD di usia 5-15 tahun. Sesuai data pasien DBD yang ditangani di November mencapai 239 orang. Artinya, jika dibandingkan pada bulan lainnya, jumlah itu meningkat cukup signifikan "Adapun wilayah yang rentan terserang DBD terdapat di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Sungai Sembilan ada di tiga kelurahan, Kelurahan Tanjung Penyebal dan Basilam Baru," jelasnya.

Untuk Kecamatan Dumai Timur, ada dua Kelurahan, Jaya Mukti dan Bukit Batrem. Terakhir, di Kecamatan Bukit Kapur ada di Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kapur.  "Tiga  pasien meninggal dunia  karena adanya keterlambatan penangan terhadap pasien, dimana mereka tiba di RSUD dengan kondisi pasien sudah masuk ke tingkat paling membahayakan," tuturnya.

- Advertisement -

Jentik Nyamuk di Dispenser

Dalam pada itu DBD menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Dumai terutama Dinas Kesehatan Kota Dumai. Pada November ini pasien yang terjangkit DBD cukup tinggi. Bahkan ada satu pasien meninggal pada 12 November lalu akibat DBD. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Dua Karya Fotografer Riau Pos Tampil di Pameran Foto Nasional

Kondisi cuaca yang tidak menentu kadang hujan, kadang panas membuat perkembangan jentik-jentik nyamuk Aedes Aygepti semakin meningkat. “Memang  di akhir tahun ini penyebaran DBD mengalami peningkatan, salah satu faktornya adalah musim penghujan,” tutur Kadiskes Faisal, Kamis (28/11).

Ia mengatakan ada temuan yang cukup mengejutkan dari penyisiran tim Diskes Kota Dumai yakni ada temuan jentik-jentik hidup di dispenser milik warga. "Saat kami sisir lingkungan warga yang terkena DBD,  tim menemukan banyak tumpukan sampah plastik, bahkan di dalam rumah positif DBD ditemukan jentik-jentik nyamuk di dispenser," sebutnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Terhitung sejak Januari hingga November 2019, tercatat sebanyak 803 pasien terserang penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani RSUD Kota Dumai. Mirisnya ada 3 pasien meninggal akibat DBD. "Tiga  anak tersebut dilarikan ke RSUD Dumai, ketika masuk ke tingkat paling membahayakan yakni DSS (Dengue Shock Syndrom, red)," ujar Kepala Seksi Pelayana Medis RSUD Kota Dumai dr Bakrie, Kamis (28/11).

Ia menjelaskan satu warga Kelurahan Bagan Besar meninggal dunia Januari lalu. Kemudian  warga Kelurahan Teluk Binjai meninggal dunia pada 4 November  2019, dan satu lagi 1 pasien dari Kecamatan Sungai Sembilan pada 12 November 2019. "Untuk jumlah pasien DBD yang ditangani setiap bulannya berkisar pada angka 20 hingga 60 pasien. Dimana, jumlah penderita DBD meningkat signifikan terjadi pada November  dengan jumlah 239  pasien," tuturnya.

Baca Juga:  Pengungkapan Temuan Mayat di Sungai Bagan Nenas

Ia mengatakan secara keseluruhan, pasien yang terserang DBD di usia 5-15 tahun. Sesuai data pasien DBD yang ditangani di November mencapai 239 orang. Artinya, jika dibandingkan pada bulan lainnya, jumlah itu meningkat cukup signifikan "Adapun wilayah yang rentan terserang DBD terdapat di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Sungai Sembilan ada di tiga kelurahan, Kelurahan Tanjung Penyebal dan Basilam Baru," jelasnya.

Untuk Kecamatan Dumai Timur, ada dua Kelurahan, Jaya Mukti dan Bukit Batrem. Terakhir, di Kecamatan Bukit Kapur ada di Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kapur.  "Tiga  pasien meninggal dunia  karena adanya keterlambatan penangan terhadap pasien, dimana mereka tiba di RSUD dengan kondisi pasien sudah masuk ke tingkat paling membahayakan," tuturnya.

Jentik Nyamuk di Dispenser

Dalam pada itu DBD menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Dumai terutama Dinas Kesehatan Kota Dumai. Pada November ini pasien yang terjangkit DBD cukup tinggi. Bahkan ada satu pasien meninggal pada 12 November lalu akibat DBD. 

Baca Juga:  Tunggu Rekomendasi KASN

Kondisi cuaca yang tidak menentu kadang hujan, kadang panas membuat perkembangan jentik-jentik nyamuk Aedes Aygepti semakin meningkat. “Memang  di akhir tahun ini penyebaran DBD mengalami peningkatan, salah satu faktornya adalah musim penghujan,” tutur Kadiskes Faisal, Kamis (28/11).

Ia mengatakan ada temuan yang cukup mengejutkan dari penyisiran tim Diskes Kota Dumai yakni ada temuan jentik-jentik hidup di dispenser milik warga. "Saat kami sisir lingkungan warga yang terkena DBD,  tim menemukan banyak tumpukan sampah plastik, bahkan di dalam rumah positif DBD ditemukan jentik-jentik nyamuk di dispenser," sebutnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari