Rabu, 9 April 2025
spot_img

Ditantang ICW, Mahfud MD Tertawa

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menjawab singkat sembari tertawa ketika disinggung tantangan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait tenggat waktu untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Sembari tersenyum, Mahfud justru melayangkan tantangan balik ke ICW. "Saya beri juga waktu 100 hari untuk ICW. Apa namanya, untuk membuat pernyataan apapun yang terkait dengan itu. Memang ICW itu siapa?" ucap Mahfud singkat sembari tertawa ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andai tidak dilakukan dalam 100 hari sejak dilantik, ICW meminta Mahfud mundur dari jabatannya.

Baca Juga:  Hipertensi Bisa Picu Gagal Jantung

"Seharusnya Prof Mahfud mengundurkan diri jika tidak bisa menyelamatkan KPK dalam waktu 100 hari," kata peneliti ICW Kurnia Rhamadana dalam diskusi terkait nasib KPK di kantornya, di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (28/10).

Kurnia menuturkan, selama ini Mahfud dikenal sosok yang vokal memberantas korupsi. Satu di antaranya, Mahfud pernah berbicara tentang pembatalan UU KPK hasil revisi yang menuai keberatan publik.

Mahfud, kata Kurnia, pernah menyebutkan beberapa opsi untuk membatalkan UU KPK hasil revisi. Hal itu diungkapkan Mahfud di dalam sebuah acara televisi.

"Kalau saya boleh highlight lagi, ada tiga poin yang disampaikan Prof Mahfud, judicial review, legislatif review atau Perppu," ujar dia.

Baca Juga:  Asal Ketularan Pasien Positif Ketiga Belum Diketahui

Mahfud, lanjut dia, pernah juga mengatakan bahwa opsi judicial review di MK tidak mungkin bisa membatalkan UU KPK hasil revisi. Begitu pun dengan legislatif review karena dikembalikan ke DPR, sementara seluruh fraksi di DPR setuju terhadap revisi UU KPK.

"Nah, Prof Mahfud mengeluarkan opsi yang paling memungkinkan adalah mengeluarkan Perppu," terang dia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menjawab singkat sembari tertawa ketika disinggung tantangan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait tenggat waktu untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Sembari tersenyum, Mahfud justru melayangkan tantangan balik ke ICW. "Saya beri juga waktu 100 hari untuk ICW. Apa namanya, untuk membuat pernyataan apapun yang terkait dengan itu. Memang ICW itu siapa?" ucap Mahfud singkat sembari tertawa ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andai tidak dilakukan dalam 100 hari sejak dilantik, ICW meminta Mahfud mundur dari jabatannya.

Baca Juga:  10 Mahasiswa Umri Berhasil Go Internasional

"Seharusnya Prof Mahfud mengundurkan diri jika tidak bisa menyelamatkan KPK dalam waktu 100 hari," kata peneliti ICW Kurnia Rhamadana dalam diskusi terkait nasib KPK di kantornya, di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (28/10).

Kurnia menuturkan, selama ini Mahfud dikenal sosok yang vokal memberantas korupsi. Satu di antaranya, Mahfud pernah berbicara tentang pembatalan UU KPK hasil revisi yang menuai keberatan publik.

Mahfud, kata Kurnia, pernah menyebutkan beberapa opsi untuk membatalkan UU KPK hasil revisi. Hal itu diungkapkan Mahfud di dalam sebuah acara televisi.

"Kalau saya boleh highlight lagi, ada tiga poin yang disampaikan Prof Mahfud, judicial review, legislatif review atau Perppu," ujar dia.

Baca Juga:  Hipertensi Bisa Picu Gagal Jantung

Mahfud, lanjut dia, pernah juga mengatakan bahwa opsi judicial review di MK tidak mungkin bisa membatalkan UU KPK hasil revisi. Begitu pun dengan legislatif review karena dikembalikan ke DPR, sementara seluruh fraksi di DPR setuju terhadap revisi UU KPK.

"Nah, Prof Mahfud mengeluarkan opsi yang paling memungkinkan adalah mengeluarkan Perppu," terang dia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ditantang ICW, Mahfud MD Tertawa

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menjawab singkat sembari tertawa ketika disinggung tantangan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait tenggat waktu untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Sembari tersenyum, Mahfud justru melayangkan tantangan balik ke ICW. "Saya beri juga waktu 100 hari untuk ICW. Apa namanya, untuk membuat pernyataan apapun yang terkait dengan itu. Memang ICW itu siapa?" ucap Mahfud singkat sembari tertawa ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andai tidak dilakukan dalam 100 hari sejak dilantik, ICW meminta Mahfud mundur dari jabatannya.

Baca Juga:  Hipertensi Bisa Picu Gagal Jantung

"Seharusnya Prof Mahfud mengundurkan diri jika tidak bisa menyelamatkan KPK dalam waktu 100 hari," kata peneliti ICW Kurnia Rhamadana dalam diskusi terkait nasib KPK di kantornya, di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (28/10).

Kurnia menuturkan, selama ini Mahfud dikenal sosok yang vokal memberantas korupsi. Satu di antaranya, Mahfud pernah berbicara tentang pembatalan UU KPK hasil revisi yang menuai keberatan publik.

Mahfud, kata Kurnia, pernah menyebutkan beberapa opsi untuk membatalkan UU KPK hasil revisi. Hal itu diungkapkan Mahfud di dalam sebuah acara televisi.

"Kalau saya boleh highlight lagi, ada tiga poin yang disampaikan Prof Mahfud, judicial review, legislatif review atau Perppu," ujar dia.

Baca Juga:  Polisi Terus Ingestigasi Penembakan Rusuh 22-22 Mei, Sementara Ini Hasilnya

Mahfud, lanjut dia, pernah juga mengatakan bahwa opsi judicial review di MK tidak mungkin bisa membatalkan UU KPK hasil revisi. Begitu pun dengan legislatif review karena dikembalikan ke DPR, sementara seluruh fraksi di DPR setuju terhadap revisi UU KPK.

"Nah, Prof Mahfud mengeluarkan opsi yang paling memungkinkan adalah mengeluarkan Perppu," terang dia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menjawab singkat sembari tertawa ketika disinggung tantangan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait tenggat waktu untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Sembari tersenyum, Mahfud justru melayangkan tantangan balik ke ICW. "Saya beri juga waktu 100 hari untuk ICW. Apa namanya, untuk membuat pernyataan apapun yang terkait dengan itu. Memang ICW itu siapa?" ucap Mahfud singkat sembari tertawa ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andai tidak dilakukan dalam 100 hari sejak dilantik, ICW meminta Mahfud mundur dari jabatannya.

Baca Juga:  Asal Ketularan Pasien Positif Ketiga Belum Diketahui

"Seharusnya Prof Mahfud mengundurkan diri jika tidak bisa menyelamatkan KPK dalam waktu 100 hari," kata peneliti ICW Kurnia Rhamadana dalam diskusi terkait nasib KPK di kantornya, di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (28/10).

Kurnia menuturkan, selama ini Mahfud dikenal sosok yang vokal memberantas korupsi. Satu di antaranya, Mahfud pernah berbicara tentang pembatalan UU KPK hasil revisi yang menuai keberatan publik.

Mahfud, kata Kurnia, pernah menyebutkan beberapa opsi untuk membatalkan UU KPK hasil revisi. Hal itu diungkapkan Mahfud di dalam sebuah acara televisi.

"Kalau saya boleh highlight lagi, ada tiga poin yang disampaikan Prof Mahfud, judicial review, legislatif review atau Perppu," ujar dia.

Baca Juga:  Benarkah Makanan Pedas Bisa Picu Demensia?

Mahfud, lanjut dia, pernah juga mengatakan bahwa opsi judicial review di MK tidak mungkin bisa membatalkan UU KPK hasil revisi. Begitu pun dengan legislatif review karena dikembalikan ke DPR, sementara seluruh fraksi di DPR setuju terhadap revisi UU KPK.

"Nah, Prof Mahfud mengeluarkan opsi yang paling memungkinkan adalah mengeluarkan Perppu," terang dia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari