Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tembus 2.236 Kasus, Singapura Cetak Rekor Covid-19

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Singapura kembali mencetak rekor kasus harian Covid-19 tertinggi dengan 2.236 infeksi virus corona dalam 24 jam belakangan hingga Selasa (28/9/2021).

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan bahwa dari keseluruhan kasus tersebut, 2.226 di antaranya merupakan penularan lokal. Sementara itu, 10 lainnya merupakan kasus impor.

Berdasarkan pemaparan di situs resmi Kemenkes Singapura, lima orang lainnya juga meninggal akibat Covid-19 pada Selasa. Semua pasien Covid-19 yang meninggal itu sudah berusia di atas 60 tahun.

Dari kelima orang yang meninggal itu, dua di antaranya belum divaksinasi. Sementara itu, satu manula baru mendapatkan dosis pertama vaksin, dan dua lainnya sudah disuntik lengkap.

Dengan laporan ini, sudah ada 30 kematian akibat Covid-19 di Singapura sepanjang September ini. Kebanyakan warga yang meninggal memang merupakan lansia.

Baca Juga:  Edukasi Tentang Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, juga mengakui bahwa kasus Covid-19 di negara itu kembali meningkat akibat banyak warga lansia yang belum divaksin.

"Karena Singapura ini wilayahnya sangat kecil, kemudian di rumah itu juga jumlah orangnya banyak, muncul kekhawatiran di setiap rumah tangga itu menulari orang tuanya," tutur Suryo dalam dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (28/9).

Ia kemudian berkata, "Kita tahu banyak orang tua di Singapura itu karena merasa tidak akan pernah bepergian ke luar negeri, jadi mereka tidak mau divaksinasi," ujar mantan wartawan Kompas dan Metro Tv tesebut.

Tak hanya itu, lelaki yang dipanggil Tomy itu menuturkan, penyebaran virus corona varian Delta turut menjadi penyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Singapura, seperti di kebanyakan negara lainnya.

Baca Juga:  Warga Pasar Minggu, Rohil, Dilapor Lakukan Pencabulan

"Pengalaman dari Singapura, ketika varian baru (Delta, red) itu masuk, itu yang menjadi penyebab persoalan di Singapura, karena kasus impor di Singapura sebetulnya sangat rendah. Kasus penularan di dalam Singapura yang sangat tinggi," ujar Suryo.

Akibat faktor-faktor tersebut, kini Singapura menghadapi fase kedua lonjakan kasus Covid-19. Setelah tembus rekor dengan 1.939 kasus pada Ahad (26/9), infeksi harian Covid-19 di Singapura menurun tipis menjadi 1.647 per Senin (27/9). Kini, Singapura kembali menembus rekor.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Singapura kembali mencetak rekor kasus harian Covid-19 tertinggi dengan 2.236 infeksi virus corona dalam 24 jam belakangan hingga Selasa (28/9/2021).

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan bahwa dari keseluruhan kasus tersebut, 2.226 di antaranya merupakan penularan lokal. Sementara itu, 10 lainnya merupakan kasus impor.

- Advertisement -

Berdasarkan pemaparan di situs resmi Kemenkes Singapura, lima orang lainnya juga meninggal akibat Covid-19 pada Selasa. Semua pasien Covid-19 yang meninggal itu sudah berusia di atas 60 tahun.

Dari kelima orang yang meninggal itu, dua di antaranya belum divaksinasi. Sementara itu, satu manula baru mendapatkan dosis pertama vaksin, dan dua lainnya sudah disuntik lengkap.

- Advertisement -

Dengan laporan ini, sudah ada 30 kematian akibat Covid-19 di Singapura sepanjang September ini. Kebanyakan warga yang meninggal memang merupakan lansia.

Baca Juga:  Masih Berduka, BCL Batalkan 2 Job Manggung

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, juga mengakui bahwa kasus Covid-19 di negara itu kembali meningkat akibat banyak warga lansia yang belum divaksin.

"Karena Singapura ini wilayahnya sangat kecil, kemudian di rumah itu juga jumlah orangnya banyak, muncul kekhawatiran di setiap rumah tangga itu menulari orang tuanya," tutur Suryo dalam dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (28/9).

Ia kemudian berkata, "Kita tahu banyak orang tua di Singapura itu karena merasa tidak akan pernah bepergian ke luar negeri, jadi mereka tidak mau divaksinasi," ujar mantan wartawan Kompas dan Metro Tv tesebut.

Tak hanya itu, lelaki yang dipanggil Tomy itu menuturkan, penyebaran virus corona varian Delta turut menjadi penyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Singapura, seperti di kebanyakan negara lainnya.

Baca Juga:  STIKes PN Pekanbaru Halalbihalal dan Peresmian Dua Prodi Baru via Virtual

"Pengalaman dari Singapura, ketika varian baru (Delta, red) itu masuk, itu yang menjadi penyebab persoalan di Singapura, karena kasus impor di Singapura sebetulnya sangat rendah. Kasus penularan di dalam Singapura yang sangat tinggi," ujar Suryo.

Akibat faktor-faktor tersebut, kini Singapura menghadapi fase kedua lonjakan kasus Covid-19. Setelah tembus rekor dengan 1.939 kasus pada Ahad (26/9), infeksi harian Covid-19 di Singapura menurun tipis menjadi 1.647 per Senin (27/9). Kini, Singapura kembali menembus rekor.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari