BATAM (RIAUPOS.CO) – Bakamla (Badan Keamanan Laut) menyerahkan kapal tongkang berlogo Pertamina yang kedapatan ”kencing minyak” di Peraian Kabil, Nongsa, Batam ke Ditpolair Polda Kepri.
Aksi transfer bahan bakar mi-nyak (BBM) jenis fame ini me-libatkan Tongkang Permata Sucsess 5001, Tugboat GS 88, dan Tugboat MTP. Sebanyak 13 orang ABK diamankan dari kapal tersebut.
Direktur Operasi Laut Bakamla Laksamana Pertama (Laksma) TNI NS Embun mengatakan, kapal tersebut tidak dapat menunjukkan atau memiliki beberapa dokumen resmi.
”Dokumen pelayaran dan migas. BBM jenis fame ini untuk campuran bahan bakar bio diesel,” terang Embun, Sabtu (28/9).
Pihak kesyahbandaran, kata dia, tidak mengetahui adanya aktivitas tersebut. Lalu, dokumen migas yang harusnya ada apabila ada kegiatan transfer BBM di tengah laut, juga tidak ada.
”Atas dasar inilah, kami langsung melakukan tindakan. Ope-rasi khusus yang kami laksanakan ini berdasarkan kebijakan dikeluarkan pemerintah, mengenai (pengawasan) BBM,” ungkapnya.
Saat ditanya mengenai logo Pertamina, dan kemana minyak ini akan dikirim? Embun mengaku belum melakukan pendalaman. Pihaknya baru bisa bicara banyak setelah nanti meminta keterangan dari pihak Pertamina. Karena jajarannya menindak berdasarkan kelengkapan dokumen.
Embun menyatakan bahwa pihaknya tidak mendalami kemana distribusi minyak tersebut. Namun secara tersirat, BBM tersebut, katanya, akan digunakan untuk industri.
”Nilai ekonominya berapa? Coba saja kalikan harga minyak untuk industri. Berapa itu, Rp 12 ribu atau Rp 13 ribu,” ungkapnya.
BBM jenis fame, kata Embun, berhasil ditransfer hingga 14 ton. Modusnya pemindahan ke tugboat GS 88 melalui perantara tugboat MTP. Embun menduga apabila dilakukan pendalaman, mungkin minyak yang ditransfer melebihi yang diamankan pihaknya.
”Makanya kami serahkan ke Pol Air, supaya ada pendalaman. Kami setiap penangkapan selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait (TNI AL, Polisi Perairan, Bea Cukai),” ucapnya.
Dua tugboat diserahkan ke kepolisian. Sedangkan kapal Permata Sucses masih di Pelabuhan Batuampar, Batam. ”Semua kapal ini dari Indonesia,” sebutnya.
Embun berjanji penindakan serupa akan terus ditingkatkan demi menertibkan pelayaran di Indonesia, khususnya Batam dari hal-hal yang melanggar aturan.
”Bakamla tidak akan pernah redup, terus berupaya melakukan penertiban,” tegasnya.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman