Rabu, 9 Juli 2025

21 Kepenghuluan Sasaran Sanitasi dan Air Minum

(RIAUPOS.CO) – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dsiperkim) Rohil turut berperan pada upaya pemerintah, untuk menekan angka stunting. Hal itu terungkap pada saat kegiatan rapat sosialisasi dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur desa stunting 2021 di aula Disperkim Rohil di Batu Enam, Bagansiapiapi pekan lalu.

Turut hadir pihak dari Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), tim fasilitator dan sembilan kepala puskesmas yang wilayahnya menjadi perhatian program stunting.

Diketahui stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Terjadinya stunting bisa dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak beranjak pada usia dua tahun, yang bisa terlihat pada fisik anak lebih pendek dari pada anak lain seumurnya. Menurut hasil riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes) stunting bisa disebabkan oleh gizi buruk dan tidak adanya air bersih.

Baca Juga:  Penanganan Sampah Plastik Laut Makin Terkoordinasi

“Sedikitnya ada 21 kepenghuluan di kabupaten Rohil terdapat kasus stunting, salah satu upaya pemerintah untuk pencegahannya dan penindakan kasus stunting itu dibutuhkan air bersih dan sanitasi. Dinas Perkim dalam hal ini mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan sanitasi dan air minum tersebut,” kata Kepala Disperkim Rohil Zulfahmi ST MT.

Ia menerangkan ketika sistem sanitasi di lingkungan tidak layak maka berpotensi pada terjadinya sumber penyakit, dimana warga misalnya jika memakai air yang tak bersih untuk keperluan mandi, mencuci begitu juga untuk minum maka potensi munculnya penyakit lebih besar. Jika kondisi tersebut dialami terus oleh bayi ataupun anak-anak maka bisa mengakibatkan pada terjadinya stunting.

Baca Juga:  Diancam dengan Pisau, Remaja Dirampok dan Nyaris Diperkosa

Untuk itu kata Zulfahmi Disperkim siap mendukung pengentasan stunting di Rohil dalam bidang yang berkaitan dengan sanitasi dan air minum pada 2021, yang difokuskan pada 21 kepenghuluan.(ksm)

Laporan ZULFADLI, Bagansiapiapi

 

(RIAUPOS.CO) – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dsiperkim) Rohil turut berperan pada upaya pemerintah, untuk menekan angka stunting. Hal itu terungkap pada saat kegiatan rapat sosialisasi dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur desa stunting 2021 di aula Disperkim Rohil di Batu Enam, Bagansiapiapi pekan lalu.

Turut hadir pihak dari Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), tim fasilitator dan sembilan kepala puskesmas yang wilayahnya menjadi perhatian program stunting.

Diketahui stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Terjadinya stunting bisa dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak beranjak pada usia dua tahun, yang bisa terlihat pada fisik anak lebih pendek dari pada anak lain seumurnya. Menurut hasil riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes) stunting bisa disebabkan oleh gizi buruk dan tidak adanya air bersih.

Baca Juga:  Demo Ormas Islam soal Uighur, MUI: Semoga Membuka Hati Pejabat China

“Sedikitnya ada 21 kepenghuluan di kabupaten Rohil terdapat kasus stunting, salah satu upaya pemerintah untuk pencegahannya dan penindakan kasus stunting itu dibutuhkan air bersih dan sanitasi. Dinas Perkim dalam hal ini mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan sanitasi dan air minum tersebut,” kata Kepala Disperkim Rohil Zulfahmi ST MT.

Ia menerangkan ketika sistem sanitasi di lingkungan tidak layak maka berpotensi pada terjadinya sumber penyakit, dimana warga misalnya jika memakai air yang tak bersih untuk keperluan mandi, mencuci begitu juga untuk minum maka potensi munculnya penyakit lebih besar. Jika kondisi tersebut dialami terus oleh bayi ataupun anak-anak maka bisa mengakibatkan pada terjadinya stunting.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terima Suap "Sumbangan Masjid" Miliaran Rupiah

Untuk itu kata Zulfahmi Disperkim siap mendukung pengentasan stunting di Rohil dalam bidang yang berkaitan dengan sanitasi dan air minum pada 2021, yang difokuskan pada 21 kepenghuluan.(ksm)

Laporan ZULFADLI, Bagansiapiapi

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

(RIAUPOS.CO) – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dsiperkim) Rohil turut berperan pada upaya pemerintah, untuk menekan angka stunting. Hal itu terungkap pada saat kegiatan rapat sosialisasi dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur desa stunting 2021 di aula Disperkim Rohil di Batu Enam, Bagansiapiapi pekan lalu.

Turut hadir pihak dari Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), tim fasilitator dan sembilan kepala puskesmas yang wilayahnya menjadi perhatian program stunting.

Diketahui stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Terjadinya stunting bisa dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak beranjak pada usia dua tahun, yang bisa terlihat pada fisik anak lebih pendek dari pada anak lain seumurnya. Menurut hasil riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes) stunting bisa disebabkan oleh gizi buruk dan tidak adanya air bersih.

Baca Juga:  Setelah Warga, Fakhrizal Bantu Jurnalis Terdampak Pandemi Corona

“Sedikitnya ada 21 kepenghuluan di kabupaten Rohil terdapat kasus stunting, salah satu upaya pemerintah untuk pencegahannya dan penindakan kasus stunting itu dibutuhkan air bersih dan sanitasi. Dinas Perkim dalam hal ini mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan sanitasi dan air minum tersebut,” kata Kepala Disperkim Rohil Zulfahmi ST MT.

Ia menerangkan ketika sistem sanitasi di lingkungan tidak layak maka berpotensi pada terjadinya sumber penyakit, dimana warga misalnya jika memakai air yang tak bersih untuk keperluan mandi, mencuci begitu juga untuk minum maka potensi munculnya penyakit lebih besar. Jika kondisi tersebut dialami terus oleh bayi ataupun anak-anak maka bisa mengakibatkan pada terjadinya stunting.

Baca Juga:  Buntu Panjang

Untuk itu kata Zulfahmi Disperkim siap mendukung pengentasan stunting di Rohil dalam bidang yang berkaitan dengan sanitasi dan air minum pada 2021, yang difokuskan pada 21 kepenghuluan.(ksm)

Laporan ZULFADLI, Bagansiapiapi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari