Jumat, 20 September 2024

Pengerahan TNI-Polri ke Nduga untuk Melindungi Warga

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Mendagri Tito Karnavian menyatakan pengejaran terhadap Egianus Kogoya, pimpinan kelompok yang membantai 34 pekerja PT Istaka Karya pada 2018, sudah memakan sejumlah korban.

Dikatakan Tito, dalam pencarian kelompok Egianus, banyak juga anggota TNI maupun Polri yang gugur dan terluka tembak. Sehingga dia mempertanyakan siapa yang bisa menjamin peristiwa pembantaian tidak terulang lagi ketika dilakukan penarikan pasukan TNI-Polri dari Nduga, Papua.

"Kalau seandainya ada permintaan penarikan pasukan, pertanyaannya ada enggak yang bisa menjamin? Baik bupati, wakil bupati. Atau ada enggak yang bisa menjamin tokoh-tokoh di sana tidak akan terulang peristiwa bukan hanya pembantaian 34 orang itu," ucap Tito di Istana Bogor, Jumat (27/12).

Baca Juga:  Pedagang Masker Diminta Utamakan Pasar Dalam Negeri Ketimbang Ekspor

Kalaupun ada yang menjamin tidak akan terjadi pembantaian di Nduga, kata Tito, lantas mau diapakan para pelaku yang telah menewaskan 34 pekerja PT Istaka Karya maupun korban lainnya. Apakah mau dilepaskan begitu saja.

- Advertisement -

Hal ini juga telah ditanyakannya kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat, namun tidak ada yang berani menjamin bahwa kekerasan oleh kelompok Egianus tidak akan terulang lagi.

Oleh karena itu, dia menyatakan keberadaan TNI dan Polri di sana juga untuk melindungi warga.

- Advertisement -

"Artinya kan harus ada perlindungan di sana. Jangan salah. Beberapa kelompok masyarakat ada yang takut. Baik pendatang maupun yang asli di situ pada takut mereka. Di mana perlindungannya? Ya dari negara, TNI dan Polri," kata mantan Kapolri ini. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Baca Juga:  Berikut Isi Pencabutan Keputusan Menteri LHK Tentang Perubahan Fungsi CA Kamojan dan Papandayan

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Mendagri Tito Karnavian menyatakan pengejaran terhadap Egianus Kogoya, pimpinan kelompok yang membantai 34 pekerja PT Istaka Karya pada 2018, sudah memakan sejumlah korban.

Dikatakan Tito, dalam pencarian kelompok Egianus, banyak juga anggota TNI maupun Polri yang gugur dan terluka tembak. Sehingga dia mempertanyakan siapa yang bisa menjamin peristiwa pembantaian tidak terulang lagi ketika dilakukan penarikan pasukan TNI-Polri dari Nduga, Papua.

"Kalau seandainya ada permintaan penarikan pasukan, pertanyaannya ada enggak yang bisa menjamin? Baik bupati, wakil bupati. Atau ada enggak yang bisa menjamin tokoh-tokoh di sana tidak akan terulang peristiwa bukan hanya pembantaian 34 orang itu," ucap Tito di Istana Bogor, Jumat (27/12).

Baca Juga:  Vaksin, 3M dan Hidup Sehat Solusi Hadapi Pandemi

Kalaupun ada yang menjamin tidak akan terjadi pembantaian di Nduga, kata Tito, lantas mau diapakan para pelaku yang telah menewaskan 34 pekerja PT Istaka Karya maupun korban lainnya. Apakah mau dilepaskan begitu saja.

Hal ini juga telah ditanyakannya kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat, namun tidak ada yang berani menjamin bahwa kekerasan oleh kelompok Egianus tidak akan terulang lagi.

Oleh karena itu, dia menyatakan keberadaan TNI dan Polri di sana juga untuk melindungi warga.

"Artinya kan harus ada perlindungan di sana. Jangan salah. Beberapa kelompok masyarakat ada yang takut. Baik pendatang maupun yang asli di situ pada takut mereka. Di mana perlindungannya? Ya dari negara, TNI dan Polri," kata mantan Kapolri ini. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Baca Juga:  LPPM STIKes Payung Negeri Pekanbaru Gelar Webinar Nasional
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari