BOGOR (RIAUPOS.CO) — Pendamping Disabilitas Mental wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Rumpin cukup tinggi. Total kurang lebih ada 150 ODGJ tersebar di beberapa desa.
“Tapi yang selama ini ditangani tersebar di Desa Kampung Sawah, Lumpang, Cidokom, Sukasari, Mekarsari dan Desa Kertajaya,” kata Pendamping Disabilitas Mental wilayah Rumpin Nurbani Firdaus.
Menurut Nurbani, biasanya ia mendapat informasi tentang ODGJ dari warga, yang kemudian ditinjau dan dilaporkan ke puskesmas serta berkoordinasi dengan dokter apakah bahaya atau tidak kondisinya.
“Sejauh ini ada yang dipasung di Desa Rumpin. Di Desa Cidokom juga ada, tapi sudah kami bebaskan tanggal 25 oktober. Jadi total ada dua orang yang dipasung namun kondisinya semakin hari sudah berangsur membaik,” tambahnya.
Dia menuturkan, pihaknya pun sempat menangani satu keluarga yang dipasung. Dan sudah dua tahun dalam pengawasan pihaknya. Setiap harinya dilakukan pemberian obat dan makanan.
“Selain itu, kami memberikan obat tapi ternyata tidak diminum dan rencana bakal dibawa ke RS Marzuki Mahdi untuk dilakukan pengobatan supaya terpantau,” tuturnya. (nal/c)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
BOGOR (RIAUPOS.CO) — Pendamping Disabilitas Mental wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Rumpin cukup tinggi. Total kurang lebih ada 150 ODGJ tersebar di beberapa desa.
“Tapi yang selama ini ditangani tersebar di Desa Kampung Sawah, Lumpang, Cidokom, Sukasari, Mekarsari dan Desa Kertajaya,” kata Pendamping Disabilitas Mental wilayah Rumpin Nurbani Firdaus.
- Advertisement -
Menurut Nurbani, biasanya ia mendapat informasi tentang ODGJ dari warga, yang kemudian ditinjau dan dilaporkan ke puskesmas serta berkoordinasi dengan dokter apakah bahaya atau tidak kondisinya.
“Sejauh ini ada yang dipasung di Desa Rumpin. Di Desa Cidokom juga ada, tapi sudah kami bebaskan tanggal 25 oktober. Jadi total ada dua orang yang dipasung namun kondisinya semakin hari sudah berangsur membaik,” tambahnya.
- Advertisement -
Dia menuturkan, pihaknya pun sempat menangani satu keluarga yang dipasung. Dan sudah dua tahun dalam pengawasan pihaknya. Setiap harinya dilakukan pemberian obat dan makanan.
“Selain itu, kami memberikan obat tapi ternyata tidak diminum dan rencana bakal dibawa ke RS Marzuki Mahdi untuk dilakukan pengobatan supaya terpantau,” tuturnya. (nal/c)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal