Rabu, 30 Juli 2025

Mahasiswa Halu Oleo Tagih Penuntasan Kasus Penembakan di Kendari

KENDARI (RIAUPOS.CO) โ€”  Mahasiswa Universitas Halu Oleo bergabung dengan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bergerak atau Ampera untuk menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

Dalam aksinya, mahasiswa Universitas Halu Oleo membawa tuntutan ke pemerintah untuk menuntaskan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.

Satu di antara kasus pelanggaran HAM itu yakni tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari pada 26 September 2019.

Kala itu, dua mahasiswa tewas karena diduga ditembak saat demonstrasi bertema tuntaskan reformasi di Kendari. Adapun, kedua mahasiswa yang diduga ditembak yakni Randi dan Muhammad Yusuf.

"Sampai hari ini kasusnya belum terungkap, siapa pelaku sebenarnya penembakan yang terjadi di Kota Kendari," kata anggota BEM Universitas Halu Oleo Ardan Said di area Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Baca Juga:  Konsesi Belasan Perusahaan Seluas 238.411 Hektare di Riau Dicabut

Menurut Ardan, perwakilan mahasiswa Universitas Halu Oleo sudah menghadap ke Komnas HAM, Ombudsman RI, dan Polri, untuk menanyakan perkembangan kasus penembakan di Kendari.

Namun, usaha mereka menemui jalan buntu. Hingga kini, mahasiswa belum mendapatkan jaminan kasus penembakan akan dituntaskan.

"Jadi, dari pihak kepolisian itu, kami belum menerima keterangan yang bisa kemudian mengantarkan kami sebenarnya bagaimana titik terang kasus ini. Kami tidak mendapatkan keterangan itu, sampai hari ini masih mengambang," tegas dia.

Sebagian mahasiswa Universitas Halu Oleo mengecat badannya dengan warna merah. Di punggung mahasiswa yang badannya dicat, tertulis nama dua mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas yakni Randi dan Yusuf. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Azis Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

KENDARI (RIAUPOS.CO) โ€”  Mahasiswa Universitas Halu Oleo bergabung dengan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bergerak atau Ampera untuk menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

Dalam aksinya, mahasiswa Universitas Halu Oleo membawa tuntutan ke pemerintah untuk menuntaskan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.

Satu di antara kasus pelanggaran HAM itu yakni tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari pada 26 September 2019.

Kala itu, dua mahasiswa tewas karena diduga ditembak saat demonstrasi bertema tuntaskan reformasi di Kendari. Adapun, kedua mahasiswa yang diduga ditembak yakni Randi dan Muhammad Yusuf.

"Sampai hari ini kasusnya belum terungkap, siapa pelaku sebenarnya penembakan yang terjadi di Kota Kendari," kata anggota BEM Universitas Halu Oleo Ardan Said di area Patung Kuda, Jakarta Pusat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Guru Honorer Gencar Lobi BKD, Ada Apa?

Menurut Ardan, perwakilan mahasiswa Universitas Halu Oleo sudah menghadap ke Komnas HAM, Ombudsman RI, dan Polri, untuk menanyakan perkembangan kasus penembakan di Kendari.

Namun, usaha mereka menemui jalan buntu. Hingga kini, mahasiswa belum mendapatkan jaminan kasus penembakan akan dituntaskan.

- Advertisement -

"Jadi, dari pihak kepolisian itu, kami belum menerima keterangan yang bisa kemudian mengantarkan kami sebenarnya bagaimana titik terang kasus ini. Kami tidak mendapatkan keterangan itu, sampai hari ini masih mengambang," tegas dia.

Sebagian mahasiswa Universitas Halu Oleo mengecat badannya dengan warna merah. Di punggung mahasiswa yang badannya dicat, tertulis nama dua mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas yakni Randi dan Yusuf. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Daripada Impor, Beli saja Beras Petani Lokal
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KENDARI (RIAUPOS.CO) โ€”  Mahasiswa Universitas Halu Oleo bergabung dengan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bergerak atau Ampera untuk menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

Dalam aksinya, mahasiswa Universitas Halu Oleo membawa tuntutan ke pemerintah untuk menuntaskan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.

Satu di antara kasus pelanggaran HAM itu yakni tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari pada 26 September 2019.

Kala itu, dua mahasiswa tewas karena diduga ditembak saat demonstrasi bertema tuntaskan reformasi di Kendari. Adapun, kedua mahasiswa yang diduga ditembak yakni Randi dan Muhammad Yusuf.

"Sampai hari ini kasusnya belum terungkap, siapa pelaku sebenarnya penembakan yang terjadi di Kota Kendari," kata anggota BEM Universitas Halu Oleo Ardan Said di area Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Baca Juga:  LBH: Buzzer-Buzzer Politik Penebar Fitnah Dibiarkan Kepolisian

Menurut Ardan, perwakilan mahasiswa Universitas Halu Oleo sudah menghadap ke Komnas HAM, Ombudsman RI, dan Polri, untuk menanyakan perkembangan kasus penembakan di Kendari.

Namun, usaha mereka menemui jalan buntu. Hingga kini, mahasiswa belum mendapatkan jaminan kasus penembakan akan dituntaskan.

"Jadi, dari pihak kepolisian itu, kami belum menerima keterangan yang bisa kemudian mengantarkan kami sebenarnya bagaimana titik terang kasus ini. Kami tidak mendapatkan keterangan itu, sampai hari ini masih mengambang," tegas dia.

Sebagian mahasiswa Universitas Halu Oleo mengecat badannya dengan warna merah. Di punggung mahasiswa yang badannya dicat, tertulis nama dua mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas yakni Randi dan Yusuf. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Guru Honorer Gencar Lobi BKD, Ada Apa?

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari