Kamis, 19 September 2024

Irjen Napoleon Beri Alasan Tentang Penganiayaan kepada M Kece

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkap alasan terjadinya penganiayaan yang dialami oleh Muhammad Kosman alias M. Kace alias M. Kece dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis.

“Seumur-umur saya kerja jadi polisi baru kali ini ada orang berani ngomong di YouTube ratusan kali menjelekkan Agama Islam. Ini kan cari penyakit,” ujar Napoleon di depan majelis hakim di PN Jaksel.

Napoleon menjelaskan awalnya penasaran dengan motif penistaan agama yang dilakukan oleh M Kace. Akan tetapi, lantaran pegiat sosial media tersebut tidak menunjukkan penyesalan.

Lebih lanjut, mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu mengatakan sangat marah mendengar ketika mendengar M. Kace menjelek-jelekkan Nabi Muhammad di dalam sel Rumah Tahanan Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021 dini hari.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mendikbud Hapuskan UN Diprotes DPR, Dibela Presiden

“Saya bilang sama Kace, ‘Mulutmu najis!’ Ngomong soal najis, saya ingat ada najis yang saya simpan di plastik putih,” kata Napoleon.

Dia lalu meminta seseorang yang berada di luar sel untuk mengambilkan kantong plastik yang berada di selnya. Napoleon lalu melumuri wajah M. Kace dengan kotoran tersebut. Selanjutnya, Napoleon membersihkan diri di kamar mandi. Namun saat mencuci tangan, dia mendengar ada suara seseorang yang merintih kesakitan.

- Advertisement -

“Saya tidak menyangka sampai terjadi pemukulan. Saya langsung berdiri, saya hentikan itu dengan keras, berhenti keluar semua. Mereka berhenti dan berhamburan keluar kamar,” katanya.

Napoleon mengatakan menyesal dengan apa yang terjadi pada M Kace. Dia mengaku tidak pernah tertarik untuk menyakiti fisik M Kace. Dia lebih tertarik mencari pihak yang berada di belakang M Kace dalam memproduksi konten penistaan agama.

Baca Juga:  Evaluasi sebelum Sekolah Tatap Muka

“Siapa donaturnya, siapa sih yang membuat orang ini sebegini nekat,” ujar Napoleon.

Atas perbuatan tersebut, jenderal bintang dua polisi itu didakwa pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP atau pasal 170 ayat (1) atau pasal 351 ayat (1) juncto pasal 55 ayat (1) KUHP dan pasal 351 ayat (1) KUHP.

 

Napoleon diduga tak sendiri dalam melancarkan aksinya, terdapat terdakwa lain yakni Harmeniko alias Choky alias Pak RT, Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, dan Himawan Prasetyo.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkap alasan terjadinya penganiayaan yang dialami oleh Muhammad Kosman alias M. Kace alias M. Kece dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis.

“Seumur-umur saya kerja jadi polisi baru kali ini ada orang berani ngomong di YouTube ratusan kali menjelekkan Agama Islam. Ini kan cari penyakit,” ujar Napoleon di depan majelis hakim di PN Jaksel.

Napoleon menjelaskan awalnya penasaran dengan motif penistaan agama yang dilakukan oleh M Kace. Akan tetapi, lantaran pegiat sosial media tersebut tidak menunjukkan penyesalan.

Lebih lanjut, mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu mengatakan sangat marah mendengar ketika mendengar M. Kace menjelek-jelekkan Nabi Muhammad di dalam sel Rumah Tahanan Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021 dini hari.

Baca Juga:  Pelantikan Bupati Terpilih Sabu Raijua yang "Warga Negara Amerika" Ditunda

“Saya bilang sama Kace, ‘Mulutmu najis!’ Ngomong soal najis, saya ingat ada najis yang saya simpan di plastik putih,” kata Napoleon.

Dia lalu meminta seseorang yang berada di luar sel untuk mengambilkan kantong plastik yang berada di selnya. Napoleon lalu melumuri wajah M. Kace dengan kotoran tersebut. Selanjutnya, Napoleon membersihkan diri di kamar mandi. Namun saat mencuci tangan, dia mendengar ada suara seseorang yang merintih kesakitan.

“Saya tidak menyangka sampai terjadi pemukulan. Saya langsung berdiri, saya hentikan itu dengan keras, berhenti keluar semua. Mereka berhenti dan berhamburan keluar kamar,” katanya.

Napoleon mengatakan menyesal dengan apa yang terjadi pada M Kace. Dia mengaku tidak pernah tertarik untuk menyakiti fisik M Kace. Dia lebih tertarik mencari pihak yang berada di belakang M Kace dalam memproduksi konten penistaan agama.

Baca Juga:  Berinovasi di Tengah Pandemi

“Siapa donaturnya, siapa sih yang membuat orang ini sebegini nekat,” ujar Napoleon.

Atas perbuatan tersebut, jenderal bintang dua polisi itu didakwa pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP atau pasal 170 ayat (1) atau pasal 351 ayat (1) juncto pasal 55 ayat (1) KUHP dan pasal 351 ayat (1) KUHP.

 

Napoleon diduga tak sendiri dalam melancarkan aksinya, terdapat terdakwa lain yakni Harmeniko alias Choky alias Pak RT, Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, dan Himawan Prasetyo.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari