28.2 C
Pekanbaru
Kamis, 19 September 2024

Buku Karya Anak-Anak Talang Mamak Diluncurkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Buku berjudul Memori Kolektif; Yang Dipagari Talang, Yang Dijaga Mamak karya anak-anak Talang Mamak dan diinisiasi AsM Low Office, diluncurkan di Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak) di lantai III Rektorat Unilak, Kamis (28/7/2022).

Hadir dalam peluncuran buku ini, Rektor Unilak Dr Junaidi SH MHum, Ketua Majelis Keralatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Raja Majohan Yusuf, Ketua Dewan Kesenian Riau (DKR) Taufik Hidayat, Kepala Suku Talang Mamak, Kepala Desa Talang Sungai Parit, seniman dan budayawan Riau, pimpinan beberapa NGO, segenap dosen dan mahasiswa Unilak dan para penulis buku anak-anak asli Talang Mamak.

- Advertisement -

"Anak-anak Talang Mamak menulis buku, ini sangat membanggakan kita semua. Kearifan lokal di kampung-kampung kita termasuk Talang Mamak, memang harus ditulis dan dicetak agar dibaca banyak orang. Unilak memang memberi kesempatam dan ruang bagi mereka. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Rektor Dr Junaidi saat menyampaikan sambutan.

Direktur AsM Low Office, Andiko dalam sambutannya, mengatakan, buku karya anak-anak Talang Mamak ini merupakan buku istimewa yang ditulis oleh anak suku sendiri.

"Buku ini sekaligus mematahkan anggapan ‘orang luar’ selama ini terhadap masyarakat adat Talang Mamak. Generasi mutakhir Talang Mamak ini: Dita, Ayu, Gunawan, dan Rendi, berhasil membuktikan bahwa masyarakat adat Talang Mamak bukan masyarakat yang terbelakang. Hanya saja selama ini, kita sendiri sebagai orang luar tidak pernah mau memberi kesempatan pada masyarakat ini dan cenderung belum apa-apa sudah memandang sebelah mata,” ujarnya.

“Jadi, buku memori kolektif ini, tidak hanya sekadar hasil dari menghimpun ingatan-ingatan mereka dalam bentuk tertulis, namun juga merupakan sebuah karya yang luar biasa yang bahkan orang-orang yang memandang mereka selama ini sebelah mata, belum tentu mampu berbuat demikian. Ini sebuah pembuktian yang nyata," kata Andiko.

Sementara itu, Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf juga menyampaikan rasa bangganya atas hadirnya buku tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada kepala suku yang hadir dan mendukung anak-anak Talang Mamak sehingga buku tersebut bisa lahir.

Baca Juga:  Positif

"Anak-anak Talang Mamak ini juga anak-anak kami. Kita tidak berbeda, kita sama. Bangga kami sangat besar atas keberhasilan anak-anak Talang Mamak yang sudah menulis buku ini. Mereka merekam jejaknya sendiri. Semoga ditiru oleh anak-anak suku lain,'' kata Datuk Marjohan.

Peluncuran buku diawali dengan diskusi yang menghadirkan Andiko dari AsM Low Office, Putra Anugrah selaku editor, Dita dari perwakilan penulis, Kepala Suku Talang Mamak Datin Irasan dan PSM FIB Unilak Dr Mohammad Fauzi SS MHum.

Dalam diskusi itu, Pinto Anugrah selaku editor memgaku merasa gamang ketika AsM Low Office meminta dirinya untuk mendampingi para penulis, sementara dia tidak tahu banyak tentang Talang Mamak. Tapi Pinto memgaku ini tantangan sehingga ia menerima tawaran tersebut.

Secara detil Pinto menceritakan proses kreatif kepenulisan anak-anak Suku Talang Mamak ini dari awal. Segala metode dan teori ia singkirkan, kemudian menggunakan metode yang disesuaikan dengan kemampuan penulis. Ia menggunakan pendekatan yang berbeda agar anak-anak itu terus terdorong untuk menulis.

"Menurut szaya, masih banyak yang harus direkam, ditulis tentang Talang Mamak. Tapi saya tidak ingin mengintervensikan ego saya. Saya membiarkan anak-anak menulis sendiri sesuai hasil observasi dan pengalaman batin mereka. Saya mendampingi," lanjut Pinto lagi.

Dita dari Desa Talang Sungai Parit, salah seorang penulis menceritakan pengalamannya. Ia menceritakan dari awal proses, dari awal pertemuannya dengan tim AsM Low Office di Belilas saat mengikuti pelatihan sampai akhirnya tulisannya selesai.

"Kami bangga jadi anak Talang Mamak, bangga dibimbing Pak Pinto, bangga disuruh menulis apa yang kami tahu, apa yang kami lihat, apa yang kami rasakan tanpa paksaan dan dengan sederhana yang membuat kami faham. Bangga bisa hadir di sini. Kami tidak jadi apa-apa tanpa ada yang membantu kami. Terimakasih kepada semua yang memberi kesempatan pada kami," kata Dito.

Baca Juga:  Kalah Taruhan

Selain Dito, ada tiga temannya lagi yang ikut menulis dalam buku tersebut. Mereka adalah Ayu tamatan SMA, Gunawan masih SMA dan Rendi baru tamat SD. Karena suatu hal, Rendi tidak menyambung sekolah ke jenjang lebih tinggi. Tapi karena menulia buku ini, ia kembali mau sekolah.

Batin Irasan yang menjadi Batin sejak 1991, menyampaikan harapan panjang dalam kesempatan itu. Ia juga mengaku bangga bisa hadir di Unilak. Apalagi anak cucunya bisa ikut dalam penulisan ini. Batin Irasan adalah keturunan Patih Besi ke-39 dari Johor.

"Hampir 31 tahun menjadi Batin, belum pernah ada peristiwa seperti ini, anak kemenakan kami jadi penulis. Kami bangga. Mohon dibantu kami, anak kemenakan kami. Bagi siapa yang mau belajar, mau tahu soal Talang Mamak, datanglah ke kampung kami, terbuka 24 jam," katanya.

Mohammad Fauzi, pembicara dari PSM FIB Unilak, mengupas buku tersebut dari isi konten atau mengungkapkan kembali cerita yang ditulis oleh penulis bersama kerifan lokal yang ada di dalamnya.

Buku ini merupakan sebuah buku kumpulan artikel yang berisikan empat artikel dengan tema yang berbeda. Satu artikel tentang tradisi pengobatan masyarakat adat Talang Mamak, “Bedukun dan Belian” yang ditulis oleh Dita.

Lalu ada artikel berjudul “Gawai” tentang tradisi perhelatan masyarakat adat Talang Mamak ditulis oleh Ayu. Kemudian, bagaimana masyarakat adat Talang Mamak memelihara kawasan mereka dengan berladang yang disebut dengan “Behuma” ditulis oleh Gunawan dan artikel tentang folklor masyarakat adat Talang Mamak itu sendiri yang berjudul “Rimba Batu” ditulis oleh Rendi.

- Advertisement -

 

Laporan: Kunni Masrohanti (Pekanbaru)

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

BERITA LAINNYA

Kedisiplinan dan Akuntanbilitas, Direktur RSD Madani Diberhentikan Sementara

nspektur Inspektorat Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang menjelaskan yang bersangkutan diberhentikan karena kedisiplinan dan akuntanbilitas. Dia mencontohkan salah satu penyebabnya karena tak hadir saat ada undangan kepala daerah.

Tersangka Pembunuhan Nia Penjual Gorengan Ditangkap di Rumah Kosong

Setelah hampir dua pekan, akhirnya terduga pelaku pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan di 2x11 Kayu Tanam, Padangpariaman, Sumbar berhasil ditangkap, Kamis (19/9/2024).

Pemko Dumai Bangun Lapangan Mini Soccer Bertaraf Nasional

Selesai membangun lapangan futsal dan pembangunan stadion olahraga yang terus dalam proses pembangunan, kali ini Pemko Dumai kembali membangun sarana olahraga yakni lapangan olahraga mini soccer yang berada tepat di samping rumah Wali Kota Dumai, Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur.

Banyak Jalan Berlubang, PUPR Diminta Lakukan Patching

Kerusakan sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Pekanbaru masih terus menjadi keluhan warga. Kerusakan berupa lubang berdiameter cukup besar terus bermunculan dan semakin parah karena tak kunjung dilakukan perbikan.