Senin, 7 April 2025
spot_img

Dua Mundur, Presiden Jokowi Belum Rencana Angkat Stafsus Baru

JAKARTA(RIAUPOS.CO)‎Dua Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri dari jabatannya. Keduanya terseret-serat arus proyek kontroversial yang nilainya triliunan rupiah. Keduanya adalah, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara‎. Lantas apakah Presiden Jokowi akan mengangkat kembali dua Staf Khusus sebagai penggantinya?

Saat dikonfirmasi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sampai saat ini kepala negara Jokowi belum berencana mengangkat dua staf khusus yang baru.

“Saat ini belum ada rencana dari Presiden Jokowi untuk mengangkat staf khusus baru,” ujar Ari kepada wartawan, Selasa (28/4).

Ari mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sedang fokus menangani virus Korona atau Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di tanah air. Sehingga belum berencana mengangkat kembali Staf Khusus.

“Saat ini Presiden Jokowi sedang fokus pada penanganan Covid-19 baik dampak kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga:  HUT RI Ke-74, KLHK Dukung Inovasi Melalui SDM Unggul

Menurut Ari, pengangkatan Staf Khusus menjadi wewenang Presiden sebagai kepala negara. Sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Presiden Jokowi apakah membutuhkan Staf Khusus yang baru.

“Pengangkatan Staf Khusus adalah kewenangan penuh Presiden yang pengangkatannya disesuaikan dengan kebutuhan beliau dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan,” ungkapnya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra ‎dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Jokowi mengatakan, dua mantan Staf Khususnya tersebut selama ini telah bekerja dengan baik. Seperti memberikan gagasan-gasannya dalam sistem pelayanan publk. Sehingga Presiden Jokowi mengapresiasi kerja keras mereka selama ini.

‎Adapun Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden Jokowi. Dia menyusul setelah Adamas Belva Syah Devara‎ yang mengundurkan diri lebih dulu.

Dua orang Staf Khusus tersebut juga sempat mempunyai polemik. Seperti Andi Taufan Garuda Putra pernah menerbitkan surat Nomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020 yang ditujukan kepada seluruh Camat di Indonesia. Surat tersebut berisikan tentang kerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19.

Baca Juga:  Tagar Uninstall WhatSapp Trending Topic

Kontroversi timbul ketika PT Amartha Mikro Fintek disebut sebagai perusahaan yang akan bekerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19. Perusahaan tersebut diketahui milik Andi.

Dengan kata lain, Andi meneken surat pemberitahuan mengatasnamakan Stafsus Presiden untuk perusahaannya sendiri, dan dititipkan kepada Camat seluruh Indonesia, untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19.

Kemudian polemik lainnya adalah pemerintah menggandeng Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra pemerintah untuk program Kartu Prakerja. Namun hal ini menjadi sorotan karena Ruangguru tersebut ‎dimiliki oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Syah Belva Devara.

 

Editor: Deslina

Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)‎Dua Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri dari jabatannya. Keduanya terseret-serat arus proyek kontroversial yang nilainya triliunan rupiah. Keduanya adalah, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara‎. Lantas apakah Presiden Jokowi akan mengangkat kembali dua Staf Khusus sebagai penggantinya?

Saat dikonfirmasi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sampai saat ini kepala negara Jokowi belum berencana mengangkat dua staf khusus yang baru.

“Saat ini belum ada rencana dari Presiden Jokowi untuk mengangkat staf khusus baru,” ujar Ari kepada wartawan, Selasa (28/4).

Ari mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sedang fokus menangani virus Korona atau Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di tanah air. Sehingga belum berencana mengangkat kembali Staf Khusus.

“Saat ini Presiden Jokowi sedang fokus pada penanganan Covid-19 baik dampak kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tiga Warga Kedapatan Pesta Sabu di Wisma

Menurut Ari, pengangkatan Staf Khusus menjadi wewenang Presiden sebagai kepala negara. Sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Presiden Jokowi apakah membutuhkan Staf Khusus yang baru.

“Pengangkatan Staf Khusus adalah kewenangan penuh Presiden yang pengangkatannya disesuaikan dengan kebutuhan beliau dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan,” ungkapnya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra ‎dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Jokowi mengatakan, dua mantan Staf Khususnya tersebut selama ini telah bekerja dengan baik. Seperti memberikan gagasan-gasannya dalam sistem pelayanan publk. Sehingga Presiden Jokowi mengapresiasi kerja keras mereka selama ini.

‎Adapun Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden Jokowi. Dia menyusul setelah Adamas Belva Syah Devara‎ yang mengundurkan diri lebih dulu.

Dua orang Staf Khusus tersebut juga sempat mempunyai polemik. Seperti Andi Taufan Garuda Putra pernah menerbitkan surat Nomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020 yang ditujukan kepada seluruh Camat di Indonesia. Surat tersebut berisikan tentang kerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19.

Baca Juga:  Tagar Uninstall WhatSapp Trending Topic

Kontroversi timbul ketika PT Amartha Mikro Fintek disebut sebagai perusahaan yang akan bekerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19. Perusahaan tersebut diketahui milik Andi.

Dengan kata lain, Andi meneken surat pemberitahuan mengatasnamakan Stafsus Presiden untuk perusahaannya sendiri, dan dititipkan kepada Camat seluruh Indonesia, untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19.

Kemudian polemik lainnya adalah pemerintah menggandeng Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra pemerintah untuk program Kartu Prakerja. Namun hal ini menjadi sorotan karena Ruangguru tersebut ‎dimiliki oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Syah Belva Devara.

 

Editor: Deslina

Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Dua Mundur, Presiden Jokowi Belum Rencana Angkat Stafsus Baru

JAKARTA(RIAUPOS.CO)‎Dua Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri dari jabatannya. Keduanya terseret-serat arus proyek kontroversial yang nilainya triliunan rupiah. Keduanya adalah, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara‎. Lantas apakah Presiden Jokowi akan mengangkat kembali dua Staf Khusus sebagai penggantinya?

Saat dikonfirmasi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sampai saat ini kepala negara Jokowi belum berencana mengangkat dua staf khusus yang baru.

“Saat ini belum ada rencana dari Presiden Jokowi untuk mengangkat staf khusus baru,” ujar Ari kepada wartawan, Selasa (28/4).

Ari mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sedang fokus menangani virus Korona atau Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di tanah air. Sehingga belum berencana mengangkat kembali Staf Khusus.

“Saat ini Presiden Jokowi sedang fokus pada penanganan Covid-19 baik dampak kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Akibat Pemerkosaan, Lady Gaga Alami Gangguan Psikotik 

Menurut Ari, pengangkatan Staf Khusus menjadi wewenang Presiden sebagai kepala negara. Sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Presiden Jokowi apakah membutuhkan Staf Khusus yang baru.

“Pengangkatan Staf Khusus adalah kewenangan penuh Presiden yang pengangkatannya disesuaikan dengan kebutuhan beliau dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan,” ungkapnya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra ‎dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Jokowi mengatakan, dua mantan Staf Khususnya tersebut selama ini telah bekerja dengan baik. Seperti memberikan gagasan-gasannya dalam sistem pelayanan publk. Sehingga Presiden Jokowi mengapresiasi kerja keras mereka selama ini.

‎Adapun Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden Jokowi. Dia menyusul setelah Adamas Belva Syah Devara‎ yang mengundurkan diri lebih dulu.

Dua orang Staf Khusus tersebut juga sempat mempunyai polemik. Seperti Andi Taufan Garuda Putra pernah menerbitkan surat Nomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020 yang ditujukan kepada seluruh Camat di Indonesia. Surat tersebut berisikan tentang kerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19.

Baca Juga:  Pleno PPK Tuntas, Sukiman-Indra Gunawan Unggul Sementara di Rohul

Kontroversi timbul ketika PT Amartha Mikro Fintek disebut sebagai perusahaan yang akan bekerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19. Perusahaan tersebut diketahui milik Andi.

Dengan kata lain, Andi meneken surat pemberitahuan mengatasnamakan Stafsus Presiden untuk perusahaannya sendiri, dan dititipkan kepada Camat seluruh Indonesia, untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19.

Kemudian polemik lainnya adalah pemerintah menggandeng Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra pemerintah untuk program Kartu Prakerja. Namun hal ini menjadi sorotan karena Ruangguru tersebut ‎dimiliki oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Syah Belva Devara.

 

Editor: Deslina

Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)‎Dua Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri dari jabatannya. Keduanya terseret-serat arus proyek kontroversial yang nilainya triliunan rupiah. Keduanya adalah, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara‎. Lantas apakah Presiden Jokowi akan mengangkat kembali dua Staf Khusus sebagai penggantinya?

Saat dikonfirmasi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sampai saat ini kepala negara Jokowi belum berencana mengangkat dua staf khusus yang baru.

“Saat ini belum ada rencana dari Presiden Jokowi untuk mengangkat staf khusus baru,” ujar Ari kepada wartawan, Selasa (28/4).

Ari mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sedang fokus menangani virus Korona atau Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di tanah air. Sehingga belum berencana mengangkat kembali Staf Khusus.

“Saat ini Presiden Jokowi sedang fokus pada penanganan Covid-19 baik dampak kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pleno PPK Tuntas, Sukiman-Indra Gunawan Unggul Sementara di Rohul

Menurut Ari, pengangkatan Staf Khusus menjadi wewenang Presiden sebagai kepala negara. Sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Presiden Jokowi apakah membutuhkan Staf Khusus yang baru.

“Pengangkatan Staf Khusus adalah kewenangan penuh Presiden yang pengangkatannya disesuaikan dengan kebutuhan beliau dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan,” ungkapnya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra ‎dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Jokowi mengatakan, dua mantan Staf Khususnya tersebut selama ini telah bekerja dengan baik. Seperti memberikan gagasan-gasannya dalam sistem pelayanan publk. Sehingga Presiden Jokowi mengapresiasi kerja keras mereka selama ini.

‎Adapun Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden Jokowi. Dia menyusul setelah Adamas Belva Syah Devara‎ yang mengundurkan diri lebih dulu.

Dua orang Staf Khusus tersebut juga sempat mempunyai polemik. Seperti Andi Taufan Garuda Putra pernah menerbitkan surat Nomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020 yang ditujukan kepada seluruh Camat di Indonesia. Surat tersebut berisikan tentang kerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19.

Baca Juga:  HUT RI Ke-74, KLHK Dukung Inovasi Melalui SDM Unggul

Kontroversi timbul ketika PT Amartha Mikro Fintek disebut sebagai perusahaan yang akan bekerjasama sebagai relawan desa lawan Covid-19. Perusahaan tersebut diketahui milik Andi.

Dengan kata lain, Andi meneken surat pemberitahuan mengatasnamakan Stafsus Presiden untuk perusahaannya sendiri, dan dititipkan kepada Camat seluruh Indonesia, untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19.

Kemudian polemik lainnya adalah pemerintah menggandeng Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra pemerintah untuk program Kartu Prakerja. Namun hal ini menjadi sorotan karena Ruangguru tersebut ‎dimiliki oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Syah Belva Devara.

 

Editor: Deslina

Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari