Setiap kampung memiliki keunggulan. Setiap kampung ada produk unggulan yang nantinya dijadikan ikon. Saat ini, hal itu terus didata, lalu dikemas sebaik mungkin dalam Program Bekerja dan ngantar di kampung (Bujang Kampung).
Laporan MONANG LUBIS, Siak
Bupati Siak Alfedri, Wabup Husni Merza dan perangkatnya melakukan Bujang Kampung pekan ke delapan. Bujang Kampung seri ke delapan digelar di Kampung Rempak, Kecamatan Sabak Auh.
Sama seperti di kampung lainnya, dalam giat Bujang Kampung pada Jumat (25/2) pagi, diawali dengan apel di halaman Kantor Camat Sabak Auh, dengan komandan upacara langsung dilakukan Camat Tengku Mukhtasar.
Hadir para kasi, penghulu dan perangkat lainnya, termasuk kepala OPD terkait dalam memperlancar Bujang Kampung. Suasana begitu akrab dan seolah tidak ada jarak. Mendekatkan pemerintah dengan masyarakat
adalah dengan pelayanan. Pelayanan bahkan dilakukan sampai ke depan pintu rumah. Bahkan untuk pengurusan kartu identitas dan lainnya dapat selesai di hari yang sama.
Bupati Alfedri begitu bersemangat, bahkan ketika meresmikan salah satu taman kanak-kanak, Bupati Alfedri bertanya kepada peserta didik tentang rukun iman dan rukun Islam. Dengan bijak anak-anak tersebut mempu menjawab dengan baik. "Saya sangat senang dan bangga. Mereka sudah dikenalkan dengan akidahnya sejak dini. Tinggal orangtua, guru dna lingkungan yang hendaknya terus mengawalnya," ucap Bupati Alfedri.
Dalam kesempatan itu, Bupati Alfedri juga melihat langsung UMKM yang ada di Kampung Rempak tersebut. Geliatnya begitu terasa, banyak pengrajin berkumpul lalu menganyam tikar pandan.
Dan ternyata tikar pandan yang dianyam kualitas ekspor sampai ke negeri jiran Malaysia. Ada warga yang selalu membawanya.
Meski sekarang sedang lesu, diterpa badai pandemi Covid-19. Namun, para pengrajin tetap berkarya.
Momen itu dimanfaatkan Bupati Alfedri mengenalkan aplikasi dan mengajarkan teknik penjualan baik secara daring maupun luring. "Saya ingin karya para pengrajin ini dapat dihargai. Penghargaan itu tentunya dapat dilihat dari harga jual," sebut Bupati Alfedri.
Dia akan berkoordinasi dengan OPD terkait, serta Dekranasda Siak. Dia ingin membuka jalan untuk pasar para pengrajin itu. "Sejak dua tahun lalu, kami memang terus mengawal UMKM. Sebab setiap tahun kami ingin melahirkan 1.000 UMKM," ungkap Bupati Alfedri.
Dengan lahirnya ribuan UMKM, industri rumahan akan bangkit seiring semakin membaiknya merekonomian masyarakat. "Hal itu pula yang kami diskusikan dengan perangkat kecamatan, kampung dan OPD yang hadir. Diminta diinformasikan di mana kendalanya untuk dicarikan solusinya," kata Bupati Alfedri.
Dalam kesempatan itu, ditambahkan Camat Sabak Auh Tengku Mukhtasar, tidak hanya pelayanan administrasi kependudukan, tapi juga pelayanan kesehatan dan pojok pajak. "Momen itu benar benar dimanfaatkan warga. Sebab Bujang Kampung sangat besar manfaatnya. Benar benar tidak ada jarak antara bupati dengan masyarakatnya," sebut Camat Tengku Mukhtasar.
Satu lagi, ada juga penandatanganan penegasan kesepakatan tapal batas Kampung Rempak dengan Kampung Laksamana, Selat Guntung, dan Belading.
Dengan penandatanganan itu, selain akses akan terbuka, konflik agraria dapat diantisipasi. Sebab dengan jelasnya batas wilayah, masyarakat pemilik lahan akan lega.
Untuk desa desa berikutnya, yang belum dilakukan Bujang Kampung dikatakannya, harap bersabar. Insya Allah akan sampai waktunya dan bersiaplah.***