PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi mengajak para Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Riau, untuk ikut menggerakkan perekonomian rakyat. Pasalnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Riau tergolong rendah akibat rendahnya harga minyak dan gas.
"Dengan sudah dilantiknya pengurus DMDI Riau ini, kami harapkan DMDI bisa ikut menggerakkan ekonomi kerakyatan. Karena di DMDI juga saya dengar ada program untuk itu," kata gubernur usai melantik pengurus DMDI Riau di gedung daerah, Kamis (27/2).
Lebih lanjut dikatakannya, DMDI ini tidak hanya ada di Indonesia saja, namun juga ada di beberapa negara lainnya seperti Malaysia dan Kamboja. Dengan sudah adanya pengurus DMDI di Riau, maka diharapkan akan ada kerjasama dengan negara lain yang juga memiliki kepengurusan DMDI.
"Khusus untuk pengurus DMDI Riau, saya harapkan juga bisa menjalin komunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Riau. Terutama yang memiliki program ekonomi kerakyatan tersebut," ujarnya.
Salah satu program ekonomi kerakyatan yang akan dikembangkan oleh DMDI, dikatakan gubernur yakni pengembangan tanaman serai wangi. Di mana tanaman ini merupakan salah satu komoditas ekspor.
"Tentu hal itu akan kami dukung, asalkan memiliki nilai ekonomi. Namun masalahnya untuk komoditas serai itu, masih banyak masyarakat yang belum tahu. Jadi kami harapkan DMDI ini bis ikut membantu mensosialisasikan," pintanya.
Sementara itu, Ketua DMDI Riau, Ir Ajis mengatakan mengatakan, tujuan berdirinya DMDI adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi bangsa Melayu di seluruh penjuru dunia.
"Bangsa Melayu itu bangsa yang besar terkenal di mana-mana, makanya kita perlu menjalin silaturahmi agar persaudaraan dapat terus terjalin," tuturnya.
Dengan telah dilantiknya pengurus DMDI Riau, dirinya bersama anggota DMDI lainnya siap mengabdi untuk Riau memajukan ekonomi kerakyatan di Provinsi Riau. Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membawa perubahan di Riau serta berpikir bahwa uang bukanlah segalanya, namun jika mau berusaha maka tidak ada yang mustahil.
"Hidup memang perlu uang, tapi uang bukanlah segalanya. Kita bisa bergerak mandiri asalkan mau bekerja sama. Salah satunya yakni dengan menggerakkan perekonomian," ajaknya.(ADV)