PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – SEBANYAK 54 pelajar dari Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) di Pekanbaru terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, para pelajar yang terkonfirmasi tersebut sudah dipisahkan dengan pelajar lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pemisahan antara pelajar yang terkonfirmasi dengan yang tidak tersebut dilakukan, karena sekolah tersebut menerapkan sistem boarding.
"Iya, ada pelajar dari sekolah boarding tingkat SMP yang puluhan pelajarnya terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini sudah dipisahkan antara pelajar yang terkonfirmasi dan tidak," katanya.
Dengan adanya puluhan pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, pihaknya kembali mengingatkan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kemudian juga meminta Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk sementara menutup sekolah tersebut.
"Sesuai aturan SKB empat menteri, kami meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk menutup sementara sekolah tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," ujarnya.
Dijelaskan Mimi, penularan Covid-19 pada sekolah yang menerapkan sistem boarding bisa saja terjadi dari orang luar. Seperti dari orang tua pelajar yang datang menjenguk anaknya.
"Sekolah boarding juga harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Karena kasus ini bisa saja terjadi dari orang luar, seperti orang tua yang menjenguk anaknya," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan per hari Jumat (26/11) di Riau bertambah 65 pasien positif Covid-19. Dengan penambahan itu, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.343 orang. "Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga bertambah dua pasien, sehingga total 124.042 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.116 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 20 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 165 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 185 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 312 orang dan yang isolasi di rumah sakit 28 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 151.909 dan yang meninggal dunia 499 orang. Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan," ajaknya.
Sudah 191.658 Warga Bengkalis Divaksin Covid-19
Sebanyak 191.658 jiwa masyarakat Kabupaten Bengkalis sudah divaksin Covid-19 dosis 1. Sedangkan yang telah divaksin dosis 2 sebanyak 100.107 jiwa. Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, dr Ersan Saputra TH, Jumat (26/11) mengungkapkan, warga yang diberi vaksin dosis pertama mencapai 45,45 persen dibandingkan dari target nasional yakni 421,701 orang. Sedangkan untuk dosis dua, sudah mencapai 23,74 persen.
Secara rinci untuk pemberian vaksin dosis 1 terhadap sasaran warga lanjut usia (lansia) sebanyak 7.209 atau 22,6 persen dari target nasional yakni 31.882 warga. Petugas kesehatan sebanyak 3.632 jiwa (115,3 persen) atau melebihi target nasional yakni 3.151 jiwa. Selanjutnya, petugas publik mencapai 50.336 jiwa (175,5 persen) atau melebihi target nasional yakni 28.676 jiwa. Sasaran kelompok masyarakat rentan dan umum sebanyakk 101.077 jiwa atau 33,2 persen dari target 304.653. Kemudian sasaran usia 12 hingga 17 tahun 29.404 atau 55,1 persen dari target 53.339 jiwa
Untuk pemberian vaksin dosis 2, sasaran kelompok lansia 4.433 jiwa (13,9 persen), petugas kesehatan 3.444 jiwa (109,3 persen), petugas publik 43,226 jiwa (150,7 persen), masyarakat rentan dan umum 38,725 jiwa (12,7 persen) dan sasaran kelompok usia 12 – 17 tahun sebanyak 10.279 (19,3 persen). Kadiskes juga mengimbau, kepada masyarakat yang belum divaksin agar jangan takut. Karena pemberian vaksin merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah terjangkitnya Covid-19.
Kemudian, kata Ersan, bagi warga yang sudah divaksin diimbau agar selalu menjaga protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19, seperti mengenakan masker saat berpergian, menghindari menjaga jarak dan selalu mencuci tangan setelah berpergian.
Pengunjung Objek Wisata Harus Patuhi Prokes
Meski kasus Covid-19 di Kabupaten Kuansing mulai nihil, namun, pemerintah dan gugus tugas penanganan penyebaran Covid-19 Kabupaten Kuansing tetap menjalani aturan protokol kesehatan (prokes) ketat bagi masyarakat.
Menurut Plt Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby AK MM kepada Riau Pos, Jumat (26/11) mengatakan bahwa, Kabupaten Kuansing belum aman dari penyebaran Covid-19.
"Saya ingatkan kepada pengelola objek wisata yang ada di Kuansing supaya memberlakukan aturan prokes yang ketat kepada pengunjung. Ini untuk kebaikan kita bersama. Bagi yang tidak mengindahkan aturan, jangan diperbolehkan masuk," kata Suhardiman.
Suhardiman menegaskan, aturan prokes tersebut bertujuan untuk kepentingan orang banyak. Maka dari itu, pihak pengelola harus benar-benar menerapkan aturan prokes yang ketat.
Selain di objek wisata, Plt Bupati juga meminta pemerintah desa dan camat untuk terus mengawal desa-desa yang memiliki pasar-pasar tradisional. Sebab, selama ini masih ditemukan pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker.
"Ini yang paling bahaya. Masyarakat sering lupa memakai masker saat berada di pasar. Padahal, pasar adalah tempat yang paling rawan penyebarannya. Nah, maka dari itu, camat harus selalu melakuan koordinasi dengsn kadesnya," pinta Suhardiman.
Suhardiman berpesan, penerapan prokes ini harus dimulai dari diri sendiri. Dengan telah mematuhi prokes, artinya masyarakat sudah membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(sol/ksm/yas/ted)