Sabtu, 12 April 2025

Belum Ada Tambahan Formasi PPPK

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah telah mengumumkan rencana pembukaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) guru 2021. Sayangnya, sejak dirilis pada awal pekan ini, belum ada penambahan pengajuan formasi oleh pemerintah daerah (pemda). Padahal, banyak poin baru yang bakal meringankan beban pemda untuk PPPK guru 2021 mendatang.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, hingga kini jumlah formasi masih belum ada perubahan. Posisinya masih sama, yakni sekitar 200 ribu. Jumlah tersebut tentu masih sangat jauh dari besaran target yang ingin dicapai. Kemendikbud sendiri memasang target tinggi dalam seleksi PPPK 2020 ini. Yakni, 1 juta guru.

Karenanya, kata dia, pihaknya bakal melakukan sosialisasi secara intensif pada kepala daerah. Langkah ini dilakukan sebelum tenggat waktu penyetoran formasi ditutup pada 31 Desember 2020 mendatang. 

Baca Juga:  Ditemukan Puluhan Mayat di Sumur Meksiko

"Akan kami intensifkan dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya dalam diskusi media BKHM Kemendikbud secara virtual, Kamis (26/11).

Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada pemda agar bisa segera mengajukan formasi guru yang sesuai dengan keperluannya. Termasuk mengenai lima poin perubahan seleksi PPPK di tahun depan, yang salah satunya mengenai gaji PPPK yang bakal ditanggung oleh pemerintah pusat.

Dalam sosialisasi nanti, Iwan juga sudah menyiapkan data secara nasional mengenai keperluan guru di seluruh wilayah. Sehingga, diharapkan bisa membantu pemda menyusun kebutuhannya. Sosialisasi ini bakal dibarengi juga dengan pendampingan teknis. Dengan begitu, pemda yang memiliki kesulitan bisa langsung dibantu. 

"Kami proaktif menawarkan ini tapi secara regulasi, kami sebagai konsultannya," paparnya.

Baca Juga:  Ini Penjelasan Polisi Soal Dua Suporter Indonesia Dianiaya di Malaysia

Iwan menegaskan, penentuan formasi ini sangat penting. Agar, ketika PPPK lulus seleksi bisa langsung diproses NIP-nya dan bisa cepat bekerja. Ini juga merupakan upaya perbaikan dari sistem seleksi PPPK sebelumnya di 2019. Seperti diketahui, sekitar 34 ribu PPPK guru tak jelas statusnya selama berbulan-bulan karena NIP tak kunjung dikeluarkan.

"Terkait 2019, itu seleksi dulu baru formasi. Makanya terjadi kemacetan. Sekarang sebaliknya, jadi sudah ada lowongan," tegasnya.

Disinggung soal mekanisme teknis seleksi, Iwan mengaku baru akan diumumkan pada awal tahun depan. Pengumuman bakal dilakukan bersama seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan seluruh tim panselnas. "Rinciannya seperti apa, teknis seperti apa, diumumkan awal tahun depan semuanya," ujarnya.(mia/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah telah mengumumkan rencana pembukaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) guru 2021. Sayangnya, sejak dirilis pada awal pekan ini, belum ada penambahan pengajuan formasi oleh pemerintah daerah (pemda). Padahal, banyak poin baru yang bakal meringankan beban pemda untuk PPPK guru 2021 mendatang.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, hingga kini jumlah formasi masih belum ada perubahan. Posisinya masih sama, yakni sekitar 200 ribu. Jumlah tersebut tentu masih sangat jauh dari besaran target yang ingin dicapai. Kemendikbud sendiri memasang target tinggi dalam seleksi PPPK 2020 ini. Yakni, 1 juta guru.

Karenanya, kata dia, pihaknya bakal melakukan sosialisasi secara intensif pada kepala daerah. Langkah ini dilakukan sebelum tenggat waktu penyetoran formasi ditutup pada 31 Desember 2020 mendatang. 

Baca Juga:  Karen Bebas, Mahfud Salahkan yang Nuntut

"Akan kami intensifkan dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya dalam diskusi media BKHM Kemendikbud secara virtual, Kamis (26/11).

Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada pemda agar bisa segera mengajukan formasi guru yang sesuai dengan keperluannya. Termasuk mengenai lima poin perubahan seleksi PPPK di tahun depan, yang salah satunya mengenai gaji PPPK yang bakal ditanggung oleh pemerintah pusat.

Dalam sosialisasi nanti, Iwan juga sudah menyiapkan data secara nasional mengenai keperluan guru di seluruh wilayah. Sehingga, diharapkan bisa membantu pemda menyusun kebutuhannya. Sosialisasi ini bakal dibarengi juga dengan pendampingan teknis. Dengan begitu, pemda yang memiliki kesulitan bisa langsung dibantu. 

"Kami proaktif menawarkan ini tapi secara regulasi, kami sebagai konsultannya," paparnya.

Baca Juga:  Jalan Dusun Tonok Diminta Diaspal

Iwan menegaskan, penentuan formasi ini sangat penting. Agar, ketika PPPK lulus seleksi bisa langsung diproses NIP-nya dan bisa cepat bekerja. Ini juga merupakan upaya perbaikan dari sistem seleksi PPPK sebelumnya di 2019. Seperti diketahui, sekitar 34 ribu PPPK guru tak jelas statusnya selama berbulan-bulan karena NIP tak kunjung dikeluarkan.

"Terkait 2019, itu seleksi dulu baru formasi. Makanya terjadi kemacetan. Sekarang sebaliknya, jadi sudah ada lowongan," tegasnya.

Disinggung soal mekanisme teknis seleksi, Iwan mengaku baru akan diumumkan pada awal tahun depan. Pengumuman bakal dilakukan bersama seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan seluruh tim panselnas. "Rinciannya seperti apa, teknis seperti apa, diumumkan awal tahun depan semuanya," ujarnya.(mia/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Belum Ada Tambahan Formasi PPPK

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah telah mengumumkan rencana pembukaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) guru 2021. Sayangnya, sejak dirilis pada awal pekan ini, belum ada penambahan pengajuan formasi oleh pemerintah daerah (pemda). Padahal, banyak poin baru yang bakal meringankan beban pemda untuk PPPK guru 2021 mendatang.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, hingga kini jumlah formasi masih belum ada perubahan. Posisinya masih sama, yakni sekitar 200 ribu. Jumlah tersebut tentu masih sangat jauh dari besaran target yang ingin dicapai. Kemendikbud sendiri memasang target tinggi dalam seleksi PPPK 2020 ini. Yakni, 1 juta guru.

Karenanya, kata dia, pihaknya bakal melakukan sosialisasi secara intensif pada kepala daerah. Langkah ini dilakukan sebelum tenggat waktu penyetoran formasi ditutup pada 31 Desember 2020 mendatang. 

Baca Juga:  Ini Penjelasan Polisi Soal Dua Suporter Indonesia Dianiaya di Malaysia

"Akan kami intensifkan dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya dalam diskusi media BKHM Kemendikbud secara virtual, Kamis (26/11).

Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada pemda agar bisa segera mengajukan formasi guru yang sesuai dengan keperluannya. Termasuk mengenai lima poin perubahan seleksi PPPK di tahun depan, yang salah satunya mengenai gaji PPPK yang bakal ditanggung oleh pemerintah pusat.

Dalam sosialisasi nanti, Iwan juga sudah menyiapkan data secara nasional mengenai keperluan guru di seluruh wilayah. Sehingga, diharapkan bisa membantu pemda menyusun kebutuhannya. Sosialisasi ini bakal dibarengi juga dengan pendampingan teknis. Dengan begitu, pemda yang memiliki kesulitan bisa langsung dibantu. 

"Kami proaktif menawarkan ini tapi secara regulasi, kami sebagai konsultannya," paparnya.

Baca Juga:  Langkah Antisipatif Harus segera Dilakukan untuk Cegah Jumlah Korban Bencana Alam di Masa Datang

Iwan menegaskan, penentuan formasi ini sangat penting. Agar, ketika PPPK lulus seleksi bisa langsung diproses NIP-nya dan bisa cepat bekerja. Ini juga merupakan upaya perbaikan dari sistem seleksi PPPK sebelumnya di 2019. Seperti diketahui, sekitar 34 ribu PPPK guru tak jelas statusnya selama berbulan-bulan karena NIP tak kunjung dikeluarkan.

"Terkait 2019, itu seleksi dulu baru formasi. Makanya terjadi kemacetan. Sekarang sebaliknya, jadi sudah ada lowongan," tegasnya.

Disinggung soal mekanisme teknis seleksi, Iwan mengaku baru akan diumumkan pada awal tahun depan. Pengumuman bakal dilakukan bersama seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan seluruh tim panselnas. "Rinciannya seperti apa, teknis seperti apa, diumumkan awal tahun depan semuanya," ujarnya.(mia/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah telah mengumumkan rencana pembukaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) guru 2021. Sayangnya, sejak dirilis pada awal pekan ini, belum ada penambahan pengajuan formasi oleh pemerintah daerah (pemda). Padahal, banyak poin baru yang bakal meringankan beban pemda untuk PPPK guru 2021 mendatang.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, hingga kini jumlah formasi masih belum ada perubahan. Posisinya masih sama, yakni sekitar 200 ribu. Jumlah tersebut tentu masih sangat jauh dari besaran target yang ingin dicapai. Kemendikbud sendiri memasang target tinggi dalam seleksi PPPK 2020 ini. Yakni, 1 juta guru.

Karenanya, kata dia, pihaknya bakal melakukan sosialisasi secara intensif pada kepala daerah. Langkah ini dilakukan sebelum tenggat waktu penyetoran formasi ditutup pada 31 Desember 2020 mendatang. 

Baca Juga:  Langkah Antisipatif Harus segera Dilakukan untuk Cegah Jumlah Korban Bencana Alam di Masa Datang

"Akan kami intensifkan dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya dalam diskusi media BKHM Kemendikbud secara virtual, Kamis (26/11).

Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada pemda agar bisa segera mengajukan formasi guru yang sesuai dengan keperluannya. Termasuk mengenai lima poin perubahan seleksi PPPK di tahun depan, yang salah satunya mengenai gaji PPPK yang bakal ditanggung oleh pemerintah pusat.

Dalam sosialisasi nanti, Iwan juga sudah menyiapkan data secara nasional mengenai keperluan guru di seluruh wilayah. Sehingga, diharapkan bisa membantu pemda menyusun kebutuhannya. Sosialisasi ini bakal dibarengi juga dengan pendampingan teknis. Dengan begitu, pemda yang memiliki kesulitan bisa langsung dibantu. 

"Kami proaktif menawarkan ini tapi secara regulasi, kami sebagai konsultannya," paparnya.

Baca Juga:  Ditemukan Puluhan Mayat di Sumur Meksiko

Iwan menegaskan, penentuan formasi ini sangat penting. Agar, ketika PPPK lulus seleksi bisa langsung diproses NIP-nya dan bisa cepat bekerja. Ini juga merupakan upaya perbaikan dari sistem seleksi PPPK sebelumnya di 2019. Seperti diketahui, sekitar 34 ribu PPPK guru tak jelas statusnya selama berbulan-bulan karena NIP tak kunjung dikeluarkan.

"Terkait 2019, itu seleksi dulu baru formasi. Makanya terjadi kemacetan. Sekarang sebaliknya, jadi sudah ada lowongan," tegasnya.

Disinggung soal mekanisme teknis seleksi, Iwan mengaku baru akan diumumkan pada awal tahun depan. Pengumuman bakal dilakukan bersama seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan seluruh tim panselnas. "Rinciannya seperti apa, teknis seperti apa, diumumkan awal tahun depan semuanya," ujarnya.(mia/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari