PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Inovasi kembali dicetuskan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru dalam upaya-upaya optimalisasi pendapatan daerah dari pajak. Kali ini, akan digelar rapat kerja nasional (rakernas) Bapenda kabupaten/kota se-Indonesia di Pekanbaru. Ditargetkan 500 kepala badan yang akan hadir.
Rakernas ini akan digelar Kamis-Jumat (5-6 Desember) nanti. Hingga, Selasa (26/11), dari 500 kepala bapenda yang ditargetkan sudah 100 orang menyatakan akan hadir. Melalui rakernas, diharapkan terjadi saling tukar informasi, inovasi dan langkah-langkah strategis yang akan diterapkan Bapenda tiap-tiap daerah.
"Kami merencanakan menggelar Rakernas Bapenda untuk kabupaten/kota se-Indonesia pada 5 sampai 6 Desember nanti di Pekanbaru," ungkap Kepala Bapenda Kota Pekanbaru H Zulhelmi Arifin SSTP MSi kepada Riau Pos, kemarin.
Dia melanjutkan, ini sejalan dengan konsep smartcity Madani Kota Pekanbaru dalam menggalakkan meeting, incentive, convention, and exhibition (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran). Gelaran ini sendiri, ungkap Ami (sapaan akrab Zulhelmi) adalah yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Rakernas ini nantinya akan membahas berbagai problematika dalam bidang penghimpunan pajak daerah.
"Bagaimana bekerja sama dengan e-commerce. Kalau di Pekanbaru kami sudah dengan empat e-commerse. Kami akan berbagi caranya dengan yang lain," paparnya.
Serupa pula dengan daerah lain yang memiliki inovasi-inovasi. Kesuksesan di daerahnya akan dibagikan pada seluruh peserta yang hadir. Dengan saling berbagi, Ami menyebut Bapenda se-Indonesia pada dasarnya bukanlah bersaing. Tapi bekerja sama untuk saling mendukung keberhasilan.
"Kita tumbuh sama-sama, besar sama-sama. Kalau ada masalah di tempat lain bagaimana solusinya. Bagaimana optimalisasi pendapatan daerah dari pajak," paparnya.
Pada pelaksanaan rakernas, Bapenda Pekanbaru akan mengundang langsung perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Selain itu, masukkan dari pelaku usaha juga didengar.
"Narasumber nanti Sekretaris Direktorat Jenderal Keuangan Daerah, dan Direktur Pendapatan Daerah. Lalu perwakilan pelaku usaha juga," ungkapnya.
Dalam rakernas, masukan dari pelaku usaha perlu didengarkan karena kebijakan daerah terkait pajak tidak boleh memberatkan pelaku usaha. Dalam tugasnya, Bapenda, kata Ami, tidak bisa hanya meminta pajak dari masyarakat.
"Tapi juga berpikir bagaimana pengusaha usahanya lancar, berkembang, karyawan banyak, pemasukan banyak, pajaknya lancar. Harapan kami tumbuh kembang usaha itu nampak," tambahnya.
Dengan berbagai pertimbangan itu, titik berat rakernas, tegas Ami, memang memantapkan peran Bapenda sebagai pihak yang diberi tanggungjawab dalam menarik pajak daerah. Inovasi dan kebijakan-kebijakan di suatu daerah yang berhasil jadi acuan nantinya karena tiap daerah bisa mengadopsi dengan berbagai adaptasi.
"Mana yang berhasil di tempat orang diterapkan di tempat kita. Itulah inovasi, development, partnering," ucapnya.
Yang paling penting juga, ungkapnya, dengan banyaknya tamu yang akan hadir pada rakernas ini, dampak paling terasa nantinya adalah pada tingkat okupansi hotel di Pekanbaru. Rakernas ini diharapkan juga akan jadi contoh pada instansi-instansi di Pemko Pekanbaru untuk menggelar kegiatan berskala nasional.
Dalam rakernas ini, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pada perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bapenda akan menyiapkan stan oleh-oleh untuk dijajakan.
"Kita nanti juga siapkan 20 stan oleh-oleh. Akan kami seleksi, yang bagus tapi tidak mahal. Ada jual tanjak, kue, baju, songket dan lainnya. Yang terjangkau untuk orang beli," singkatnya.
Bapenda Kota Pekanbaru memang terus menelurkan berbagai inovasi dan terobosan dalam memaksimalkan potensi pajak daerah. Jelang tutup tahun 2019, Bapenda Kota Pekanbaru dengan merangkul berbagai asosiasi, menggagas Property Expo (pameran perumahan) terbesar di Kota Pekanbaru. Ditargetkan hingga 200 perusahaan perumahan akan ambil bagian.
Property Expo ini direncanakan akan digelar pada 5 hingga 15 Desember nanti. Bapenda Kota Pekanbaru sudah melakukan pembahasan untuk realisasi rencana ini. Hadir perwakilan asosiasi perumahan seperti Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas), Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Apernas Jaya), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI). Juga hadir Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (Asperapi), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Notaris dan PPAT serta Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Ide ini muncul melihat geliat sektor properti yang perlu diberi dorongan."Idenya bagaimana sektor properti kita dorong untuk tumbuh. Kita sudah bicara dengan stakeholdernya mereka mendukung. Kepanitiaan Bapenda, pelaksanaannya diserahkan ke EO yang profesional," kita Kepala Bapenda.
Para peserta pameran ini nantinya adalah anggota dari asosiasi perumahan. Peserta dan konsumen akan diberikan berbagai kemudahan.
"Akan mendapatkan kemudahan dalam pameran, di pajak reklame kita berikan insentif. Untuk konsumen juga nanti diberikan harga-harga diskon dan kemudahan. Ada promo menarik," imbuhnya.
Selain itu, Bapenda Pekanbaru bekerja sama dengan empat aplikasi e-commerce terkemuka, memberikan kemudahan akses bagi warga Pekanbaru untuk membayar pajak daerah melalui genggaman telepon seluler saja. E-Channel dilaunching Senin (28/10) pagi langsung oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT di SKA Co Ex. Empat e-commerce yang mendukung program ini terealisasi adalah Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia, dan LinkAja. Di samping itu, program ini juga didukung Bank Riau Kepri.(ali/adv)