Rabu, 27 Agustus 2025
spot_img

Ratusan Kios Pasar Payakumbuh Terbakar

PAYAKUMBUH (RIAUPOS) – Perlu waktu tujuh jam bagi tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Inpres Payakumbuh, Selasa (26/8).

Retno Hamdani yang tidur di salah satu toko dekat lokasi kebakaran, baru saja bangun sekitar pukul 05.00 WIB. Dari arah luar, dia dengar suara ribut-ribut. Penasaran dengan apa yang terjadi, dia segera keluar.

”Saya tidur di lantai satu. Langsung keluar dan lihat api menyala besar. Saat naik ke lantai tiga, api sudah menjilat bagian atas gedung. Api pertama terlihat dari bagian depan Blok Barat, lalu dengan cepat menjalar ke belakang,” ungkapnya kepada Padang Ekspres (RPG).

Menurutnya, banyak warga tidak mengetahui saat kejadian. Hanya beberapa anak muda yang masih nongkrong jelang subuh yang pertama kali berteriak memberi tahu kebakaran.

Para pedagang yang jadi korban pun hanya bisa pasrah melihat dagangannya ludes. Salah satunya Sri Alberina, pedagang busana muslim.

”Kedai saya nomor dua dari los ini. Saya jual baju gamis sehari-hari. Saat dapat kabar dari ipar saya setelah subuh, saya langsung ke kios. Tapi api sudah besar, tidak ada satu pun barang bisa diselamatkan. Kerugian saya sekitar Rp100 juta,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara pedagang perlengkapan sekolah, Hadi masih bersyukur karena sebagian barangnya bisa diselamatkan. ”Sekitar pukul 05.00 WIB saya dikabari teman. Saat sampai, api sudah besar. Alhamdulillah separuh barang bisa diselamatkan, tapi kerugian tetap ada, mungkin lebih dari Rp30 juta,” ucapnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan terkait penyebab kebakaran. Bahkan salah seorang pedagang, merasa janggal dengan kebakaran yang terjadi. NU, 33, menyebut, dirinya baru mengetahui peristiwa kebakaran setelah banyak panggilan dari nomor tidak dikenal ke ponselnya.

”Subuh sudah terdengar ribut, riuh, mobil pemadam kebakaran dan sebagainya. Hanya saja tidak ada informasi yang jelas apa yang terjadi. Tidak ada bayangan kebakaran atau peristiwa apapun terkait kebakaran ini,” sebut pemilik toko pakaian tersebut.

Baca Juga:  Keluarkan Perppu, Redam Persepsi Jokowi Lemahkan KPK

Karena terlambat mengetahui peristiwa ini, dirinya tidak sempat mengeluarkan barang dagangannya. NU menyebutkan baru bisa memeriksa dan mengeluarkan barang-barang dagangannya selesai Dzuhur.

Dengan keadaan tokonya yang dipenuhi rembesan air dia masih bisa menyelamatkan sebagian dari aset-aset yang dimilikinya. ”Kendati sejumlah barang dagangan bisa diselamatkan, tentu saja kerugiannya tetap besar. Diperkirakan mendekati satu miliar rupiah. Termasuk sewa tempat,” terangnya.

Sebagai pedangang, ia berharap secepatnya dapat menempati lokasi yang sama. Karena ia suda memiliki brand, pelanggan dan image yang telah tumbuh dan terbangun bersamaan.

”Harapan kita segera dipulihkan, dan pedangan kembali bisa menempati toko yang sama. Karena sudah lama, tentu branding-nya sudah melekat,” ujarnya.

NU merasa ada yang janggal terkait penyebab kebakaran ini. Ada banyak alasan dugaan tersebut muncul. Terutama terkait api yang seolah tidak diketahui penyebabnya dan penanganan yang terkesan lamban.

”Yang tidak masuk logika, lokasi ini merupakan area pasar kuliner Kota Payakumbuh yang aktif hampir 24 jam. Sampai subuh itu masih banyak pedangan bandrek, rokok, makanan, namun tidak ada yang tahu, tiba-tiba di atas sudah habis semua,” tutur dia.

Kejanggalan lainnya, terkait lambannya respons dari petugas pemadam kebakaran. Pasalnya pasar ini diapit oleh dua markas damkar. Berjarak sekitar 400 meter dari Mako Damkar Kota Payakumbuh dan lebih dekat dengan Mako Damkar Kabupaten 50 Kota.

Hal itu, sebutnya, semakin menguatkan kesan bahwa kebakaran ini tidak wajar. Ditambah lagi, NU menyebut, dulunya ada wacana bahwa pasar ini akan direnovasi hanya saja ditolak oleh pedangang. ”Kalau benar ini alasannya, tentu sangat disayangkan, kerugian pedangan sangat besar,” imbuhnya.

Diduga dari Lantai Dua. Kebakaran ini menghanguskan sekitar 380 kios, meninggalkan kerugian miliaran rupiah bagi pedagang. Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh, Dewi Novita menjelaskan, pihaknya mendapat laporan pertama sekitar pukul 03.30 WIB.

”Asap mulai terlihat pukul 03.30 WIB dan api diketahui masyarakat sekitar pukul 04.00 WIB. Api pertama diduga muncul di lantai dua bekas toko Aprilia. Setelah berjam-jam berjuang, api baru berhasil dipadamkan total sekitar pukul 10.30 WIB,” jelasnya.

Baca Juga:  Ratusan Kios Siap Tampung Pedagang

Menurut Dewi, tidak ada kendala berarti dalam proses pemadaman. Namun banyak warga hanya menonton tanpa ikut membantu. Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Wiko Satria Afdal mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. ‘’Lokasi sudah dipasang garis polisi. Tim masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Petugas identifikasi akan menelusuri sumber api,” tegasnya.

Siapkan Langkah Darurat. Wali Kota Payakumbuh Zumaeta turun langsung ke lokasi. ”Ini musibah yang datang tiba-tiba, terjadi saat masyarakat masih tertidur. Alhamdulillah, damkar kita sigap. Bahkan ada bantuan 10 unit mobil damkar dari kabupaten/kota tetangga yang ikut membantu. Intinya kita kompak dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

Zumaeta menyebut, sekitar 380 kios hangus terbakar. Dengan rincian, total toko di lantai I sebanyak 163 terbakar 64 dan terdampak sebanyak 99 toko. Di lantai II Blok Barat Pasar Pertokoan semua toko terbakar, sebanyak 104 toko.

”Jadi semua pertokan di lantai ll dengan total 104 toko habis terbakar. Untuk pertokoan dilantai l lebih kurang sebanyak 75 persen habis terbakar lalu palung lebih kurang lebih 170 habis terbakar dengan dugaan kerugiaan sekitar Rp34,35 miliar,” ungkapnya.

Pemko kini tengah menyiapkan langkah darurat untuk menampung pedagang yang kiosnya terbakar. ”Kita punya kios kosong di lantai dua Blok Timur, nanti bisa kita relokasikan sementara bagi pedagang agar mereka tetap bisa beraktivitas,” tambahnya.

Sekretaris Kota (Sekko) Payakumbuh Rida Ananda menambahkan, pihaknya bersama Dinas Pasar sedang melakukan pendataan kios dan pedagang terdampak. ”Fokus pertama tentu pemadaman api dan evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Setelah ini, kita bahas relokasi pedagang pasca kebakaran,” jelasnya.

Pemko berjanji segera memberikan perhatian khusus bagi korban kebakaran. Langkah sementara adalah relokasi pedagang ke kios kosong di Blok Timur lantai dua.(rid/rna/rpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

PAYAKUMBUH (RIAUPOS) – Perlu waktu tujuh jam bagi tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Inpres Payakumbuh, Selasa (26/8).

Retno Hamdani yang tidur di salah satu toko dekat lokasi kebakaran, baru saja bangun sekitar pukul 05.00 WIB. Dari arah luar, dia dengar suara ribut-ribut. Penasaran dengan apa yang terjadi, dia segera keluar.

”Saya tidur di lantai satu. Langsung keluar dan lihat api menyala besar. Saat naik ke lantai tiga, api sudah menjilat bagian atas gedung. Api pertama terlihat dari bagian depan Blok Barat, lalu dengan cepat menjalar ke belakang,” ungkapnya kepada Padang Ekspres (RPG).

Menurutnya, banyak warga tidak mengetahui saat kejadian. Hanya beberapa anak muda yang masih nongkrong jelang subuh yang pertama kali berteriak memberi tahu kebakaran.

Para pedagang yang jadi korban pun hanya bisa pasrah melihat dagangannya ludes. Salah satunya Sri Alberina, pedagang busana muslim.

- Advertisement -

”Kedai saya nomor dua dari los ini. Saya jual baju gamis sehari-hari. Saat dapat kabar dari ipar saya setelah subuh, saya langsung ke kios. Tapi api sudah besar, tidak ada satu pun barang bisa diselamatkan. Kerugian saya sekitar Rp100 juta,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara pedagang perlengkapan sekolah, Hadi masih bersyukur karena sebagian barangnya bisa diselamatkan. ”Sekitar pukul 05.00 WIB saya dikabari teman. Saat sampai, api sudah besar. Alhamdulillah separuh barang bisa diselamatkan, tapi kerugian tetap ada, mungkin lebih dari Rp30 juta,” ucapnya.

- Advertisement -

Hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan terkait penyebab kebakaran. Bahkan salah seorang pedagang, merasa janggal dengan kebakaran yang terjadi. NU, 33, menyebut, dirinya baru mengetahui peristiwa kebakaran setelah banyak panggilan dari nomor tidak dikenal ke ponselnya.

”Subuh sudah terdengar ribut, riuh, mobil pemadam kebakaran dan sebagainya. Hanya saja tidak ada informasi yang jelas apa yang terjadi. Tidak ada bayangan kebakaran atau peristiwa apapun terkait kebakaran ini,” sebut pemilik toko pakaian tersebut.

Baca Juga:  Kata Moeldoko, BRG Termasuk Lembaga yang Juga Akan Dibubarkan

Karena terlambat mengetahui peristiwa ini, dirinya tidak sempat mengeluarkan barang dagangannya. NU menyebutkan baru bisa memeriksa dan mengeluarkan barang-barang dagangannya selesai Dzuhur.

Dengan keadaan tokonya yang dipenuhi rembesan air dia masih bisa menyelamatkan sebagian dari aset-aset yang dimilikinya. ”Kendati sejumlah barang dagangan bisa diselamatkan, tentu saja kerugiannya tetap besar. Diperkirakan mendekati satu miliar rupiah. Termasuk sewa tempat,” terangnya.

Sebagai pedangang, ia berharap secepatnya dapat menempati lokasi yang sama. Karena ia suda memiliki brand, pelanggan dan image yang telah tumbuh dan terbangun bersamaan.

”Harapan kita segera dipulihkan, dan pedangan kembali bisa menempati toko yang sama. Karena sudah lama, tentu branding-nya sudah melekat,” ujarnya.

NU merasa ada yang janggal terkait penyebab kebakaran ini. Ada banyak alasan dugaan tersebut muncul. Terutama terkait api yang seolah tidak diketahui penyebabnya dan penanganan yang terkesan lamban.

”Yang tidak masuk logika, lokasi ini merupakan area pasar kuliner Kota Payakumbuh yang aktif hampir 24 jam. Sampai subuh itu masih banyak pedangan bandrek, rokok, makanan, namun tidak ada yang tahu, tiba-tiba di atas sudah habis semua,” tutur dia.

Kejanggalan lainnya, terkait lambannya respons dari petugas pemadam kebakaran. Pasalnya pasar ini diapit oleh dua markas damkar. Berjarak sekitar 400 meter dari Mako Damkar Kota Payakumbuh dan lebih dekat dengan Mako Damkar Kabupaten 50 Kota.

Hal itu, sebutnya, semakin menguatkan kesan bahwa kebakaran ini tidak wajar. Ditambah lagi, NU menyebut, dulunya ada wacana bahwa pasar ini akan direnovasi hanya saja ditolak oleh pedangang. ”Kalau benar ini alasannya, tentu sangat disayangkan, kerugian pedangan sangat besar,” imbuhnya.

Diduga dari Lantai Dua. Kebakaran ini menghanguskan sekitar 380 kios, meninggalkan kerugian miliaran rupiah bagi pedagang. Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh, Dewi Novita menjelaskan, pihaknya mendapat laporan pertama sekitar pukul 03.30 WIB.

”Asap mulai terlihat pukul 03.30 WIB dan api diketahui masyarakat sekitar pukul 04.00 WIB. Api pertama diduga muncul di lantai dua bekas toko Aprilia. Setelah berjam-jam berjuang, api baru berhasil dipadamkan total sekitar pukul 10.30 WIB,” jelasnya.

Baca Juga:  Keluarkan Perppu, Redam Persepsi Jokowi Lemahkan KPK

Menurut Dewi, tidak ada kendala berarti dalam proses pemadaman. Namun banyak warga hanya menonton tanpa ikut membantu. Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Wiko Satria Afdal mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. ‘’Lokasi sudah dipasang garis polisi. Tim masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Petugas identifikasi akan menelusuri sumber api,” tegasnya.

Siapkan Langkah Darurat. Wali Kota Payakumbuh Zumaeta turun langsung ke lokasi. ”Ini musibah yang datang tiba-tiba, terjadi saat masyarakat masih tertidur. Alhamdulillah, damkar kita sigap. Bahkan ada bantuan 10 unit mobil damkar dari kabupaten/kota tetangga yang ikut membantu. Intinya kita kompak dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

Zumaeta menyebut, sekitar 380 kios hangus terbakar. Dengan rincian, total toko di lantai I sebanyak 163 terbakar 64 dan terdampak sebanyak 99 toko. Di lantai II Blok Barat Pasar Pertokoan semua toko terbakar, sebanyak 104 toko.

”Jadi semua pertokan di lantai ll dengan total 104 toko habis terbakar. Untuk pertokoan dilantai l lebih kurang sebanyak 75 persen habis terbakar lalu palung lebih kurang lebih 170 habis terbakar dengan dugaan kerugiaan sekitar Rp34,35 miliar,” ungkapnya.

Pemko kini tengah menyiapkan langkah darurat untuk menampung pedagang yang kiosnya terbakar. ”Kita punya kios kosong di lantai dua Blok Timur, nanti bisa kita relokasikan sementara bagi pedagang agar mereka tetap bisa beraktivitas,” tambahnya.

Sekretaris Kota (Sekko) Payakumbuh Rida Ananda menambahkan, pihaknya bersama Dinas Pasar sedang melakukan pendataan kios dan pedagang terdampak. ”Fokus pertama tentu pemadaman api dan evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Setelah ini, kita bahas relokasi pedagang pasca kebakaran,” jelasnya.

Pemko berjanji segera memberikan perhatian khusus bagi korban kebakaran. Langkah sementara adalah relokasi pedagang ke kios kosong di Blok Timur lantai dua.(rid/rna/rpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PAYAKUMBUH (RIAUPOS) – Perlu waktu tujuh jam bagi tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Inpres Payakumbuh, Selasa (26/8).

Retno Hamdani yang tidur di salah satu toko dekat lokasi kebakaran, baru saja bangun sekitar pukul 05.00 WIB. Dari arah luar, dia dengar suara ribut-ribut. Penasaran dengan apa yang terjadi, dia segera keluar.

”Saya tidur di lantai satu. Langsung keluar dan lihat api menyala besar. Saat naik ke lantai tiga, api sudah menjilat bagian atas gedung. Api pertama terlihat dari bagian depan Blok Barat, lalu dengan cepat menjalar ke belakang,” ungkapnya kepada Padang Ekspres (RPG).

Menurutnya, banyak warga tidak mengetahui saat kejadian. Hanya beberapa anak muda yang masih nongkrong jelang subuh yang pertama kali berteriak memberi tahu kebakaran.

Para pedagang yang jadi korban pun hanya bisa pasrah melihat dagangannya ludes. Salah satunya Sri Alberina, pedagang busana muslim.

”Kedai saya nomor dua dari los ini. Saya jual baju gamis sehari-hari. Saat dapat kabar dari ipar saya setelah subuh, saya langsung ke kios. Tapi api sudah besar, tidak ada satu pun barang bisa diselamatkan. Kerugian saya sekitar Rp100 juta,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara pedagang perlengkapan sekolah, Hadi masih bersyukur karena sebagian barangnya bisa diselamatkan. ”Sekitar pukul 05.00 WIB saya dikabari teman. Saat sampai, api sudah besar. Alhamdulillah separuh barang bisa diselamatkan, tapi kerugian tetap ada, mungkin lebih dari Rp30 juta,” ucapnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan terkait penyebab kebakaran. Bahkan salah seorang pedagang, merasa janggal dengan kebakaran yang terjadi. NU, 33, menyebut, dirinya baru mengetahui peristiwa kebakaran setelah banyak panggilan dari nomor tidak dikenal ke ponselnya.

”Subuh sudah terdengar ribut, riuh, mobil pemadam kebakaran dan sebagainya. Hanya saja tidak ada informasi yang jelas apa yang terjadi. Tidak ada bayangan kebakaran atau peristiwa apapun terkait kebakaran ini,” sebut pemilik toko pakaian tersebut.

Baca Juga:  Malam Ini Grand Final KDI, Dukung Nia dari Pekanbaru

Karena terlambat mengetahui peristiwa ini, dirinya tidak sempat mengeluarkan barang dagangannya. NU menyebutkan baru bisa memeriksa dan mengeluarkan barang-barang dagangannya selesai Dzuhur.

Dengan keadaan tokonya yang dipenuhi rembesan air dia masih bisa menyelamatkan sebagian dari aset-aset yang dimilikinya. ”Kendati sejumlah barang dagangan bisa diselamatkan, tentu saja kerugiannya tetap besar. Diperkirakan mendekati satu miliar rupiah. Termasuk sewa tempat,” terangnya.

Sebagai pedangang, ia berharap secepatnya dapat menempati lokasi yang sama. Karena ia suda memiliki brand, pelanggan dan image yang telah tumbuh dan terbangun bersamaan.

”Harapan kita segera dipulihkan, dan pedangan kembali bisa menempati toko yang sama. Karena sudah lama, tentu branding-nya sudah melekat,” ujarnya.

NU merasa ada yang janggal terkait penyebab kebakaran ini. Ada banyak alasan dugaan tersebut muncul. Terutama terkait api yang seolah tidak diketahui penyebabnya dan penanganan yang terkesan lamban.

”Yang tidak masuk logika, lokasi ini merupakan area pasar kuliner Kota Payakumbuh yang aktif hampir 24 jam. Sampai subuh itu masih banyak pedangan bandrek, rokok, makanan, namun tidak ada yang tahu, tiba-tiba di atas sudah habis semua,” tutur dia.

Kejanggalan lainnya, terkait lambannya respons dari petugas pemadam kebakaran. Pasalnya pasar ini diapit oleh dua markas damkar. Berjarak sekitar 400 meter dari Mako Damkar Kota Payakumbuh dan lebih dekat dengan Mako Damkar Kabupaten 50 Kota.

Hal itu, sebutnya, semakin menguatkan kesan bahwa kebakaran ini tidak wajar. Ditambah lagi, NU menyebut, dulunya ada wacana bahwa pasar ini akan direnovasi hanya saja ditolak oleh pedangang. ”Kalau benar ini alasannya, tentu sangat disayangkan, kerugian pedangan sangat besar,” imbuhnya.

Diduga dari Lantai Dua. Kebakaran ini menghanguskan sekitar 380 kios, meninggalkan kerugian miliaran rupiah bagi pedagang. Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh, Dewi Novita menjelaskan, pihaknya mendapat laporan pertama sekitar pukul 03.30 WIB.

”Asap mulai terlihat pukul 03.30 WIB dan api diketahui masyarakat sekitar pukul 04.00 WIB. Api pertama diduga muncul di lantai dua bekas toko Aprilia. Setelah berjam-jam berjuang, api baru berhasil dipadamkan total sekitar pukul 10.30 WIB,” jelasnya.

Baca Juga:  Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Menurut Dewi, tidak ada kendala berarti dalam proses pemadaman. Namun banyak warga hanya menonton tanpa ikut membantu. Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Wiko Satria Afdal mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. ‘’Lokasi sudah dipasang garis polisi. Tim masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Petugas identifikasi akan menelusuri sumber api,” tegasnya.

Siapkan Langkah Darurat. Wali Kota Payakumbuh Zumaeta turun langsung ke lokasi. ”Ini musibah yang datang tiba-tiba, terjadi saat masyarakat masih tertidur. Alhamdulillah, damkar kita sigap. Bahkan ada bantuan 10 unit mobil damkar dari kabupaten/kota tetangga yang ikut membantu. Intinya kita kompak dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

Zumaeta menyebut, sekitar 380 kios hangus terbakar. Dengan rincian, total toko di lantai I sebanyak 163 terbakar 64 dan terdampak sebanyak 99 toko. Di lantai II Blok Barat Pasar Pertokoan semua toko terbakar, sebanyak 104 toko.

”Jadi semua pertokan di lantai ll dengan total 104 toko habis terbakar. Untuk pertokoan dilantai l lebih kurang sebanyak 75 persen habis terbakar lalu palung lebih kurang lebih 170 habis terbakar dengan dugaan kerugiaan sekitar Rp34,35 miliar,” ungkapnya.

Pemko kini tengah menyiapkan langkah darurat untuk menampung pedagang yang kiosnya terbakar. ”Kita punya kios kosong di lantai dua Blok Timur, nanti bisa kita relokasikan sementara bagi pedagang agar mereka tetap bisa beraktivitas,” tambahnya.

Sekretaris Kota (Sekko) Payakumbuh Rida Ananda menambahkan, pihaknya bersama Dinas Pasar sedang melakukan pendataan kios dan pedagang terdampak. ”Fokus pertama tentu pemadaman api dan evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Setelah ini, kita bahas relokasi pedagang pasca kebakaran,” jelasnya.

Pemko berjanji segera memberikan perhatian khusus bagi korban kebakaran. Langkah sementara adalah relokasi pedagang ke kios kosong di Blok Timur lantai dua.(rid/rna/rpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari