- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setelah 4 bulan sejak awal Maret, Indonesia mencatat angka kasus Covid-19 tembus seratus ribu, tepatnya 100.303 pada Senin (27/7/2020). Dengan gambaran ini, masyarakat diingatkan bahwa Indonesia belum aman dari krisis pandemi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, catatan itu menggambarkan secara psikologis bahwa Indonesia masih krisis. Dia berharap masyarakat tetap waspada dan selalu memperhatikan protokol kesehatan.
- Advertisement -
“Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti dan mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih krisis. Untuk itu kita perlu tetap waspada bahwa masalah ini masih berada di Indonesia dan belahan dunia,” tegasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7).
Menurutnya, apabila membandingkan data Indonesia dengan kasus di dunia per 1 juta penduduk, sebenarnya posisi Indonesia berada di urutan 142 dari 215 negara yang ada di dunia. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara Asia, Indonesia berada di urutan ke-28 dari 49 negara di dunia.
“Kondisi ini tak serta-merta dikatakan Indonesia aman. Indonesia masih krisis dan kita tak boleh lengah hadapi Covid-19,” katanya.
- Advertisement -
Dia berharap Indonesia semakin mampu meningkatkan angka kasus yang sembuh daripada kasus positif. Begitu pula angka meninggal, harus bisa ditekan seminimal mungkin.
“Perkembangan kasus meninggal per 27 Juli, angkanya menurun. Ini tanda-tanda baik dan tetap dijaga kondisi ini. Karena nyawa manusia adalah sesuatu yang tak bisa kita tinggalkan, ini penting untuk kita jaga. Seperti pesan Presiden hari ini bahwa kita harus bisa tekan kasus meninggal serendah-rendahnya, dan kesembuhan setinggi-tingginya,” jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setelah 4 bulan sejak awal Maret, Indonesia mencatat angka kasus Covid-19 tembus seratus ribu, tepatnya 100.303 pada Senin (27/7/2020). Dengan gambaran ini, masyarakat diingatkan bahwa Indonesia belum aman dari krisis pandemi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, catatan itu menggambarkan secara psikologis bahwa Indonesia masih krisis. Dia berharap masyarakat tetap waspada dan selalu memperhatikan protokol kesehatan.
- Advertisement -
“Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti dan mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih krisis. Untuk itu kita perlu tetap waspada bahwa masalah ini masih berada di Indonesia dan belahan dunia,” tegasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7).
Menurutnya, apabila membandingkan data Indonesia dengan kasus di dunia per 1 juta penduduk, sebenarnya posisi Indonesia berada di urutan 142 dari 215 negara yang ada di dunia. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara Asia, Indonesia berada di urutan ke-28 dari 49 negara di dunia.
- Advertisement -
“Kondisi ini tak serta-merta dikatakan Indonesia aman. Indonesia masih krisis dan kita tak boleh lengah hadapi Covid-19,” katanya.
Dia berharap Indonesia semakin mampu meningkatkan angka kasus yang sembuh daripada kasus positif. Begitu pula angka meninggal, harus bisa ditekan seminimal mungkin.
“Perkembangan kasus meninggal per 27 Juli, angkanya menurun. Ini tanda-tanda baik dan tetap dijaga kondisi ini. Karena nyawa manusia adalah sesuatu yang tak bisa kita tinggalkan, ini penting untuk kita jaga. Seperti pesan Presiden hari ini bahwa kita harus bisa tekan kasus meninggal serendah-rendahnya, dan kesembuhan setinggi-tingginya,” jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun