ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) – PEMERINTAH daerah Rokan Hilir (Rohil) menggesa pembangunan dalam berbagai bidang. Tidak hanya berkutat pada pencapaian dalam bidang infrastruktur saja, pemda juga berupaya agar bidang kebudayaan, kesenian dan sebagainya juga mendapatkan porsi perhatian dan pembinaan yang baik.
Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP menegaskan, pemda tetap memberikan dukungan dan perhatian terhadap kegiatan yang berupa kebudayaan, festival ataupun kesenian.
Hal itu sebagai upaya memastikan keberlangsungan kesenian, khususnya yang memiliki nilai-nilai lokal. Sehingga keberadaannya dapat tetap lestari dan dipahami dengan baik oleh generasi mendatang.
Pada saat menghadiri pembukaan festival seni budaya yang diberi tajuk “Festival Tunggang Langgang" (FTL) yang digelar oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Rohil, Bupati Afrizal menegaskan komitmen tersebut di hadapan para seniman yang hadir. Tidak hanya dari Rohil tapi juga dari sejumlah kabupaten/kota di Riau.
Pemerintah daerah, tegasknya, akan memberikan dukungan penuh kepada DKD dalam mengembangkan kesenian budaya serta lainnya.
"Pemda akan terus mendukung kegiatan yang dilaksanakan DKD, tradisi Melayu itu harus terus kita kembangkan, para musisi juga," katanya.
Bupati Afrizal memberikan apresiasi kepada DKD Rohil yang telah menyelenggarakan festival tersebut. Bupati juga mengatakan festival yang dilaksanakan begitu luar biasa.
"Kami tentunya mengucapkan terima kasih kepada DKD, ini sangat luar biasa, saya ingin DKD membangkitkan kembali berbagai legenda kita dulu yang ada di Kabupaten Rohil," katanya.
Pada kesempatan itu Bupati hadir didampingi istri yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Rohil Sanimar SPd, Rabu (25/5) malam di Bagansiapiapi.
Festival yang diselenggarakan di depan Kantor BPKAD, Jalan Merdeka tersebut juga dihadiri Ketua DKD Provinsi Riau dan dipadati ratusan masyarakat Bagansiapiapi dan sekitarnya.
Ketua DKD Rohil Delsi Hendria dalam sambutannya mengatakan, festival tersebut dihadiri dewan kesenian daerah dari tiga kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Adapun tiga daerah tersebut yakni, Pekanbaru, Dumai serta Pelalawan.
"Mereka datang untuk memberikan hiburan terbaiknya di Bagansiapiapi. Bahkan datang dengan biaya sendiri," kata Delsi. Nama festival itu disebut dengan Tunggang Langgang sendiri sambungnya, diambil dari peristiwa Covid-19 yang melanda hingga bertahun-tahun.
"Di masa pandemi, kami para seniman sangat susah untuk menyelenggarakan kegiatan. Sebab seni merupakan salah satu bidang jasa, namun sangat susah untuk berkumpul bersama para seniman, hingga kita memberi nama tersebut," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Delsi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Rohil yang telah hadir dalam acara festival tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada bupati yang telah hadir dalam acara ini, semoga pariwisata di Rohil khususnya dari bidang seni semakin maju," katanya.(adv)