DURI (RIAUPOS.CO) — Aksi balapan liar yang dilakoni sejumlah remaja di area seputaran simpang Tambusai, Duri digaruk jajaran Satlantas Polres Bengkalis, Ahad (26/5) dinihari.
Operasi untuk menertibkan ulah para remaja yang telah menimbulkan keresahan warga dan pengguna jalan umum itu berlangsung sekitar empat jam, mulai pukul 02.00 WIB dinihari hingga pukul 06.00 WIB pagi.
Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto SIK MH melalui Kasat Lantas AKP Ricky Michael Mandey SIK kemarin menyebut, dalam razia itu pihaknya berhasil menjaring delapan unit sepeda motor.
Kendaraan yang digunakan para pebalap liar itu kemudian dibawa ke kantor BKO Lantas di Jalan Pipa Air Bersih Duri. Pihak Satlantas akan memberikan sanksi hingga menimbulkan efek jera di kalangan remaja pelaku balapan liar tersebut. Peran serta dari orang tua para pelaku pun sangat diharapkan dalam mengawasi dan membina anak-anak mereka.
“(Razia) ini kita lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Duri serta para pengguna jalan,” ujar Kasat Lantas.
Ditambahkannya, razia ini pun bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh aksi ugal-ugalan para pengendara motor dari kalangan remaja.
“Razia (seperti ini, red) akan terus digiatkan. Kita ingin aksi yang membahayakan (diri pelaku dan orang lain, red) ini bisa dihilangkan,” imbuh Kasat.
Aksi balapan liar yang ditertibkan Satlantas ini sudah cukup lama meresahkan warga di Jalan Hang Tuah dan Jalan Sudirman seputaran simpang Tambusai, Duri. Juga sangat menganggu para pengendara yang melewati jalan lintas Utara Riau melewati Kota Duri.
Di malam bulan Ramadan, aksi mereka malah semakin meningkat saja. Tak hanya pada malam sampai dinihari, seusai sahur pun mereka tetap melanjutkan aksi berbahaya dan membahayakan itu.
Tak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, para pebalap liar itu pun tidak segan-segan menyetop arus lalu lintas seperti terpantau kamera wartawan, Senin (13/5) malam lalu sekitar pukul 22.45 WIB.
Saat itu, lokasinya di ruas Jalan Hang Tuah dekat simpang Tambusai Duri. Arus lalu lintas di trek yang hendak dipakai para remaja ini sebagai jalur balapan liar sengaja disetop. Tak hanya sekali, tapi itu mereka lakukan berulang-ulang.
Akibatnya terjadilah antrran kendaraan yang dari arah Dumai menuju Pekanbaru. Meski tak terlalu panjang, aksi penyetopan di titik yang berjarak sekitar 90 meter dari pertigaan simpang Tambusai itu sangatlah mengganggu.
Usai menyetop arus lalu lintas, sekelompok remaja pelaku, dengan nekat memonopoli badan jalan. Di hadapan truk yang terpaksa berhenti, mereka mengambil titik start untuk aksi balapan. Mereka berbagi tugas. Sebagian menyetop lalu lintas. Yang lain berdiri di depan memberi aba-aba untuk memulai balapan. Pengambil video aksi pun ada.
Kontan saja ulah gagah-gagahan para remaja tanggung tersebut membuat jengkel banyak pihak. Mereka mengira orang kagum dan terkesima menonton. Padahal banyak yang jengkel dan sakit hati.
“Kami harapkan persoalan ini menjadi perhatian serius aparat terkait. Kita minta agar aksi balapan liar ini ditertibkan supaya tidak mengancam keselamatan orang lain maupun si pelaku sendiri,” harap pemuka masyarakat dan tokoh pendidik Zara’an kala itu.(sda)