JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengklaim sudah mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa untuk 8.157 desa. Semua itu tersebar di 76 kabupaten.
“Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 8.157 desa yang menyebar di 86 kabupaten yang sudah pencairan. Dari 8.157 itu, sekitar Rp 70 miliar yang cair,” ujar Abdul Halim Iskandar dalam telekonferensi pers, Senin (27/4).
Pencairan BLT dana desa merupakan upaya pemerintah untuk menjaga perekonominan masyarakat karena terdampak pandemi Covid-19.
BLT Dana desa itu dicairkan dengan dua skema. Tunai dan nontunai. Untuk nontunai, para penerima penerima manfaat dikirimkan bantuannya melalui rekening.
“Ada juga yang tunai karena situasi kondisi daerahnya, aksesnya sulit. Tunai itu dikirim ke rumah para penerima manfaat,” tuturnya.
Abdul Halim Iskandar meminta kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyaluran BLT agar menyalurkan ke pihak yang tepat. Apalagi kini tengah dalam kondisi pandemi Covid-19, semua urusan kemanusiaan adalah di atas segalanya.
“Saya meminta kepada kepala desa untuk peyaluran BLT. Ini urusan kemanusiaan, tolong bupati dan wali kota agar tidak ada upaya mempersulit urusan kemanusiaan,” terang dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya menyatakan, sasaran penerima BLT dan bantuan sosial (bansos) manfaat tidak boleh keliru. Sebab, semua ini dilakukan dalam rangka upaya menjaga daya beli masyarakat di desa.
“Sebagaimana arahan presiden agar semua memberikan info seutuhnya, kebijakan pemerintah terkait bansos dan BLT, itu sasarannya sama-sama keluarga miskin tapi tidak boleh overlap (orang yang sama),” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina