Rabu, 9 April 2025

Taiwan Produksi Misil Jarak Jauh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Taiwan buka suara. Mereka akhirnya mengakui tengah memulai produksi massal rudal jarak jauh. Termasuk mengembangkan tiga model lainnya. Itulah yang terungkap dalam paparan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng di hadapan parlemen pada Kamis (25/3).

Dia menegaskan bahwa mengembangkan kemampuan menyerang jarak jauh adalah prioritas. "Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan tidak pernah berhenti mengembangkan senjata semacam itu," ujar Chiu seperti dikutip Channel News Asia. Dia berharap senjata yang dihasilkan nanti memiliki daya serang jarak jauh, akurat, dan mudah dibawa.

Leng Chin-hsu, wakil direktur institut pelat merah tersebut, menyatakan bahwa salah satu misil darat jarak jauh sudah diproduksi. Tiga rudal jarak jauh lainnya sedang dikembangkan. Beberapa bulan terakhir, mereka melakukan serangkaian tes uji coba misil. Dia tidak memerinci lebih jauh jarak serangan rudal tersebut.

Baca Juga:  Istri Ridwan Kamil: Mama Titip Kamu dalam Penjagaan Allah

Angkatan bersenjata Taiwan terbilang inferior jika dibandingkan dengan Cina. Mereka kini berusaha melakukan modernisasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kemampuan menyerang balik jika terjadi konflik dengan Negeri Panda. Terlebih, belakangan ini Beijing meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taipei.

Presiden Tsai Ing-wen beberapa waktu lalu menekankan pentingnya mengembangkan senjata penangkal yang asimetris, bisa bergerak, sulit dilacak, serta mampu mengenai sasaran yang jauh jika ditembakkan dari pantai Taiwan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Taiwan buka suara. Mereka akhirnya mengakui tengah memulai produksi massal rudal jarak jauh. Termasuk mengembangkan tiga model lainnya. Itulah yang terungkap dalam paparan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng di hadapan parlemen pada Kamis (25/3).

Dia menegaskan bahwa mengembangkan kemampuan menyerang jarak jauh adalah prioritas. "Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan tidak pernah berhenti mengembangkan senjata semacam itu," ujar Chiu seperti dikutip Channel News Asia. Dia berharap senjata yang dihasilkan nanti memiliki daya serang jarak jauh, akurat, dan mudah dibawa.

Leng Chin-hsu, wakil direktur institut pelat merah tersebut, menyatakan bahwa salah satu misil darat jarak jauh sudah diproduksi. Tiga rudal jarak jauh lainnya sedang dikembangkan. Beberapa bulan terakhir, mereka melakukan serangkaian tes uji coba misil. Dia tidak memerinci lebih jauh jarak serangan rudal tersebut.

Baca Juga:  Tersangka, Komisioner Bawaslu Inhu Ajukan Praperadilan

Angkatan bersenjata Taiwan terbilang inferior jika dibandingkan dengan Cina. Mereka kini berusaha melakukan modernisasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kemampuan menyerang balik jika terjadi konflik dengan Negeri Panda. Terlebih, belakangan ini Beijing meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taipei.

Presiden Tsai Ing-wen beberapa waktu lalu menekankan pentingnya mengembangkan senjata penangkal yang asimetris, bisa bergerak, sulit dilacak, serta mampu mengenai sasaran yang jauh jika ditembakkan dari pantai Taiwan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Taiwan Produksi Misil Jarak Jauh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Taiwan buka suara. Mereka akhirnya mengakui tengah memulai produksi massal rudal jarak jauh. Termasuk mengembangkan tiga model lainnya. Itulah yang terungkap dalam paparan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng di hadapan parlemen pada Kamis (25/3).

Dia menegaskan bahwa mengembangkan kemampuan menyerang jarak jauh adalah prioritas. "Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan tidak pernah berhenti mengembangkan senjata semacam itu," ujar Chiu seperti dikutip Channel News Asia. Dia berharap senjata yang dihasilkan nanti memiliki daya serang jarak jauh, akurat, dan mudah dibawa.

Leng Chin-hsu, wakil direktur institut pelat merah tersebut, menyatakan bahwa salah satu misil darat jarak jauh sudah diproduksi. Tiga rudal jarak jauh lainnya sedang dikembangkan. Beberapa bulan terakhir, mereka melakukan serangkaian tes uji coba misil. Dia tidak memerinci lebih jauh jarak serangan rudal tersebut.

Baca Juga:  Bareskrim Disebut Keluarkan Surat Jalan untuk Djoko Tjandra

Angkatan bersenjata Taiwan terbilang inferior jika dibandingkan dengan Cina. Mereka kini berusaha melakukan modernisasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kemampuan menyerang balik jika terjadi konflik dengan Negeri Panda. Terlebih, belakangan ini Beijing meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taipei.

Presiden Tsai Ing-wen beberapa waktu lalu menekankan pentingnya mengembangkan senjata penangkal yang asimetris, bisa bergerak, sulit dilacak, serta mampu mengenai sasaran yang jauh jika ditembakkan dari pantai Taiwan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Taiwan buka suara. Mereka akhirnya mengakui tengah memulai produksi massal rudal jarak jauh. Termasuk mengembangkan tiga model lainnya. Itulah yang terungkap dalam paparan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng di hadapan parlemen pada Kamis (25/3).

Dia menegaskan bahwa mengembangkan kemampuan menyerang jarak jauh adalah prioritas. "Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan tidak pernah berhenti mengembangkan senjata semacam itu," ujar Chiu seperti dikutip Channel News Asia. Dia berharap senjata yang dihasilkan nanti memiliki daya serang jarak jauh, akurat, dan mudah dibawa.

Leng Chin-hsu, wakil direktur institut pelat merah tersebut, menyatakan bahwa salah satu misil darat jarak jauh sudah diproduksi. Tiga rudal jarak jauh lainnya sedang dikembangkan. Beberapa bulan terakhir, mereka melakukan serangkaian tes uji coba misil. Dia tidak memerinci lebih jauh jarak serangan rudal tersebut.

Baca Juga:  Tersangka, Komisioner Bawaslu Inhu Ajukan Praperadilan

Angkatan bersenjata Taiwan terbilang inferior jika dibandingkan dengan Cina. Mereka kini berusaha melakukan modernisasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kemampuan menyerang balik jika terjadi konflik dengan Negeri Panda. Terlebih, belakangan ini Beijing meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taipei.

Presiden Tsai Ing-wen beberapa waktu lalu menekankan pentingnya mengembangkan senjata penangkal yang asimetris, bisa bergerak, sulit dilacak, serta mampu mengenai sasaran yang jauh jika ditembakkan dari pantai Taiwan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari