JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Senin (26/2) di Istana Negara digelar Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri seluruh menteri. Dalam rapat tersebut, tidak hanya membahas soal rencana kerja pada Kabinet Indonesia Maju, tapi juga program makan siang gratis. Program tersebut diketahui milik Capres Prabowo Subianto yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Pembahasan program makan siang gratis diungkapkan beberapa menteri. Salah satunya adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Rapat itu salah satunya membahas soal rencana kerja pemerintah (RKP). Dia menyebutnya rapat ini merupakan rapat awal.
“Nanti dalam rapat kedua akan dilakukan pembahasan. Tapi secara umum program-program prioritas presiden terpilih yang nantinya Pak Prabowo dan Mas Gibran akan diakomodir supaya 2025 sudah running dan jalan,” ucap Bahlil sambil menyebutkan rapat lanjutan akan dilakukan pada bulan selanjutnya.
Dalam rapat RKP kemarin dibahas APBN 2025. Bahlil menyebutkan jika program Prabowo-Gibran diakomodir. “Kalau bahas APBN 2025-kan presidennya Prabowo dan wakilnya Gibran,” tuturnya.
Dia menampik jika pembahasan ini mendahului putusan KPU. Bahlil menyebut jika hal ini merupakan langkah antisipasi. Banyak yang meragukan jika APBN tidak cukup untuk mewujudkan makan siang gratis. Namun Bahlil dengan tegas menyebutkan jika APBN Indonesia cukup.
Dia juga mengelak jika pembahasan ini melibatkan tim transisi. Bahkan menurutnya tidak ada tim transisi. Sebab pemerintah yang sekarang akan singkron dengan pemerintah yang akan datang. “Judulnya berkelanjutan, apa yang mau ditransisi? Yang ada adalah tim pemantapan untuk melanjutkan yang sudah bagus dan yang belum bagus diperbaiki,” tuturnya. Bahlil juga menegaskan jika orang-orang yang mendukung Prabowo ada di kabinet. “Orangnya Prabowo saja timnya ada di kabinet,” katanya.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ikut merespons program makan siang gratis. Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim mengatakan, Pemilu 2024 belum selesai karena sekarang masih tahap rekapitulasi suara di tingkat daerah.
Jadi, kata dia, tidak pantas membahas program salah pasangan calon (paslon) yang berkontestasi pada Pilpres 2024. Apalagi, pembahasan itu dilakukan di Istana Negara. “Tidak pantas berbicara tentang program yang diusung salah satu capres dan cawapres. Mereka seakan-akan sudah menang,” kata Chico.
Chico menegaskan, semua pihak harus menjaga etika dalam berpolitik. Dia pun mengkritik paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang sudah sejak awal mengabaikan etika politik dalam kontestasi lima tahunan itu.
Dia menambahkan bahwa etika berpolitik dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat jauh dari paslon 2. “Ini sejak awal mulai dari pencalonan Gibran. Jauh dari sebelum pencoblosan juga pelanggaran secara kasat mata kita bisa lihat,” tegasnya.
Sementara itu, Co-Captain Timnas Amin Tom Lembong turut menanggapi pembahasan program makan siang gratis. Menurut Tom, kebijakan semacam itu sebaiknya diawali dengan proses diskusi yang teknokratis. Di mana, anggaran dihitung berdasar fakta dan melalui proses pembahasan yang transparan. ”Semakin transparan, semakin baik,” ujarnya.
Tom menjelaskan, Timnas Amin juga memiliki gagasan terkait nutrisi publik dan pencegahan tengkes. Seperti memanfaatkan sumber daya perikanan sebagai sumber protein. Menurut Tom, jika hal itu dimaksimalkan, maka bisa menambah sumber penghasilan bagi nelayan. ”Tangkap ikan yang dibuang itu saja bisa kita olah jadi pupuk protein,” terangnya.
Juru Bicara Timnas Amin Iwan Tarigan menambahkan, pembahasan program 2 yang belum ditetapkan sebagai pemenang pemilu secara resmi oleh KPU tidak bisa dibenarkan.(lyn/lum/tyo/jpg)