SIAK (RIAUPOS.CO) — Persawahan di Kecamatan Sungai Mandau menjadi salah satu kawasan areal sentral pertanian di Kabupaten Siak.
Hasil pertanian terus produksi padi terus mengalami peningkatan, yang dulu 1 hektare mendapatkan 4-5 ton kini mencapai 9 ton per hektare.
Agar produksi padi tetap stabil dan meningkat, petani diharapkan dapat mengatur jadwal tanam secara bersama-sama atau serentak melakukan penanaman.
Saat ini luas persawahan di Kecamatan Sungai Mandau di tiga kampung yakni Kampung Muara Kelantan, Muara Bungkal dan Lubuk Jering seluas 545 hektare.
"Kami sudah meminta kepada petani untuk menyamakan jadwal musim tanam padi," ujar Camat Sungai Mandau Yudha Rajasa usai gelar rapat musim tanam dengan gapoktan tiga kampung, Rabu (26/2).
Selain itu, Yudha juga meminta agar merapikan administrasi kelompok tani dengan didampingi oleh masing-masing penyuluh lapangan.
"Dalam rapat gapoktan, kami meminta agar petani untuk menyamakan jadwal musim tanam. Kami ingin petani bangga menjadi petani,'' ungkapnya.
Yudha menyebutkan, tahun ini perdana gabah petani dihargai Rp4.500 yang biasanya sekitar Rp3.800-Rp4.100 dan diharapkan harga tersebut terus naik, sehingga dapat meningkatkan derajat kesejahteraan bagi petani Kecamatan Sungai Mandau khususnya.
SIAK (RIAUPOS.CO) — Persawahan di Kecamatan Sungai Mandau menjadi salah satu kawasan areal sentral pertanian di Kabupaten Siak.
Hasil pertanian terus produksi padi terus mengalami peningkatan, yang dulu 1 hektare mendapatkan 4-5 ton kini mencapai 9 ton per hektare.
- Advertisement -
Agar produksi padi tetap stabil dan meningkat, petani diharapkan dapat mengatur jadwal tanam secara bersama-sama atau serentak melakukan penanaman.
Saat ini luas persawahan di Kecamatan Sungai Mandau di tiga kampung yakni Kampung Muara Kelantan, Muara Bungkal dan Lubuk Jering seluas 545 hektare.
- Advertisement -
"Kami sudah meminta kepada petani untuk menyamakan jadwal musim tanam padi," ujar Camat Sungai Mandau Yudha Rajasa usai gelar rapat musim tanam dengan gapoktan tiga kampung, Rabu (26/2).
Selain itu, Yudha juga meminta agar merapikan administrasi kelompok tani dengan didampingi oleh masing-masing penyuluh lapangan.
"Dalam rapat gapoktan, kami meminta agar petani untuk menyamakan jadwal musim tanam. Kami ingin petani bangga menjadi petani,'' ungkapnya.
Yudha menyebutkan, tahun ini perdana gabah petani dihargai Rp4.500 yang biasanya sekitar Rp3.800-Rp4.100 dan diharapkan harga tersebut terus naik, sehingga dapat meningkatkan derajat kesejahteraan bagi petani Kecamatan Sungai Mandau khususnya.