PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – TAHUN ini tepat berusia ke-20 tahun, Politeknik Caltex Riau terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diperlukan pada era revolusi industri 4.0 untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional. Politeknik Caltex Riau (PCR) merupakan perguruan tinggi vokasi swasta yang terletak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pendirian PCR diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Riau bersama PT Caltex Pacific Indonesia (PT CPI) pada tahun 2001. Komitmen pendirian PCR dilakukan untuk memajukan SDM Riau, untuk mengisi posisi strategis di dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika) di Provinsi Riau khususnya dan di Indonesia umumnya.
Tepat pada 31 Agustus 2001, PCR resmi beroperasi di Bumi Lancang Kuning. Hal ini ditandai dengan bergabungnya sebanyak 175 mahasiswa pada 3 (tiga) Program Studi yaitu D3 Teknik Komputer, D3 Teknik Telekomunikasi dan D3 Teknik Elektronika.
PCR berdiri di lahan seluas 15 hektare yang disediakan Pemerintah Provinsi Riau. PT CPI berperan dalam melaksanakan pembangunan fisik, pengurusan izin pendirian dan pengelolaan PCR hingga mampu mandiri secara finansial pada 1 Januari 2007. Pada tahun 2012, direktur pertama PCR diangkat dari dosen angkatan pertama.
Di Mata Masyarakat dan Industri
Kehadiran PCR sebagai peguruan tinggi vokasi di Bumi Lancang Kuning memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan komitmen untuk mampu bersaing secara nasional maupun global, PCR telah memberikan bukti nyata bagi masyarakat. Setiap tahun, mahasiswa baru yang berasal dari Provinsi Riau tercatat selalu di atas 70 persen. Bahkan pada tahun 2021, mahasiswa baru asal Provinsi Riau mampu mencapai 82,27 persen. Hal ini merupakan bukti nyata kepercayaan masyarakat Riau dalam melanjutkan pendidikan tinggi di PCR.
Sebagai bagian pendidikan vokasi, PCR menyelenggarakan pendidikan keterampilan nyata dan berkarakter. Proses pembelajaran dilaksanakan berbasis kompetensi yang secara spesifik diarahkan untuk menguasai keterampilan dan keahlian di bidang-bidang tertentu yang sejalan dengan kebutuhan Dudika.
Hingga tahun ini, PCR telah meluluskan 4.599 alumni yang telah tersebar di berbagai bidang kerja. Setiap tahun, PCR meluluskan 350-520 orang lulusan yang siap bersaing di pasar global. Berdasarkan hasil penelusuran alumni (tracer study), dalam lima tahun terakhir rata-rata 18,7 persen lulusan PCR memperoleh pekerjaan sebelum dinyatakan lulus. Sedangkan memperoleh pekerjaan dalam kurun waktu 0–6 bulan setelah kelulusan rata-rata sebesar 77,95 persen. Hal ini membuktikan bahwa lulusan PCR telah dibekali dengan kemampuan yang sangat memadai untuk dapat bersaing dan terjun ke Dudika.
Permintaan tenaga kerja bagi lulusan PCR tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Saat ini terdapat ratusan alumni PCR yang berkarir di berbagai perusahaan asing baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Secara keseluruhan, alumni-alumni tidak hanya bekerja di sektor industri, tetapi juga menempati posisi-posisi penting di pemerintahan dan bahkan banyak di antara mereka yang berwirausaha. Hal ini sesuai dengan tujuan perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan profesional, aplikatif, siap kerja, tepat waktu dan inovatif sehingga mampu beradaptasi dengan dunia kerja dan bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Untuk mencapai hal tersebut, PCR tidak hanya membekali lulusan dengan kemampuan teknikal, tetapi juga dibekali soft skill yang dipersiapkan untuk menghadapi Dudika. Terdapat kelas entrepreneurship merupakan salah satu langkah dalam menumbuhkan dan mendorong minat mahasiswa untuk tidak hanya siap bekerja namun siap menciptakan lapangan kerja.
Beasiswa dan Prestasi
Politeknik Caltex Riau memberikan akses pendidikan yang sama dan berkeadilan dalam rangka melindungi masa depan anak-anak Indonesia untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi. PCR menawarkan beberapa skema beasiswa bagi mahasiswa yang kurang beruntung dari sisi keuangan. Tercatat pada semester ganjil 2021/2022 jumlah total mahasiswa aktif adalah sebanyak 2.025. Dari total tersebut, sebanyak 389 mahasiswa melanjutkan studi dengan skema beasiswa. Beasiswa yang ada di PCR berasal dari beasiswa YPCR, KIP kuliah, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, dan Ikatan Keluarga Alumni. Dukungan pemerintah daerah dalam bentuk beasiswa ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bagi PCR, dukungan ini merupakan amanah pemerintah daerah agar PCR mampu meningatkan harkat dan martabat penerima beasiswa melalui pendidikan yang bermanfaat. Hingga saat ini, PCR dan pemerintah daerah terus bersinergi dan berkolaborasi untuk memberikan akses beasiswa seluas-luasnya kepada masyarakat, khususnya Provinsi Riau.
Jika dilihat dari sisi prestasi, mahasiswa PCR aktif berkompetisi dan telah menorehkan prestasi di berbagai bidang. Tidak hanya tingkat lokal, prestasi-prestasi tersebut juga terukir dalam kancah nasional dan internasional. Tidak heran, logo PCR sering bersanding dengan berbagai perguruan tinggi besar di Indonesia dalam kompetisi-kompetisi tingkat nasional. Pada tahun 2021 terdapat sejumlah prestasi yang diraih, antara lain mahasiswa PCR berhasil menjadi delegasi Indonesia pada kegiatan Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN), 2 Virtual Educational and Cultural Competition (VECC) 2021 pada kategori Informative Short Video dan Best Talent Award yang diselenggarakan oleh Politenik Mersing Johor Malaysia, medali perak pada ASEAN Pencak Silat Championship for University Student. Produk Pra-Startup AWAXI Sistem Monitoring Pasien secara Real Time Berbasis Internet of Things, mendapatkan pendanaan pra startup inovasi perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kemenristek/BRIN. Juara 2 nasional lomba karya tulis ilmiah serta Best Poster yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta, juara 1 nasional E-Sport Exhibition dan medali perak nasional kategori Internet of Things GEMASTIK XIV dan prestasi-prestasi lainnya.