Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Delapan Stafsus Wapres Tidak Ada Milenial, Hanya Kolonial

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menunjuk delapan staf khusus (stafsus). Kemarin (25/11) para stafsus tersebut diundang ke kantor wakil presiden di Jakarta. Berbeda dengan deretan stafsus Presiden Jokowi, di stafsus Ma’ruf Amin tidak ada perwakilan dari kalangan milenial.

Rencananya, Wapres mengenalkan jajaran stafsusnya secara langsung. Tetapi, akhirnya informasi keberadaan stafsus itu disampaikan Masduki Baidlowi. Dia merupakan stafsus wakil presiden bidang komunikasi dan informasi sekaligus juru bicara.

Disinggung soal tidak adanya sosok milenial di jajaran stafsus wakil presiden, Masduki menjawab diplomatis. Dia membenarkan bahwa presiden telah mengumumkan jajaran stafsusnya yang diisi banyak milenial. ’’Apakah dari milenial atau kolonial, saya kira sama lah. Rupa-rupanya karena kiai (wakil presiden, Red) dari generasi kolonial, ya banyak yang kolonial lah,’’ selorohnya.

Baca Juga:  20 ribu Ton Gula Sudah Terdistribusi

Meski begitu, lanjut Masduki, hal itu tidak memengaruhi kompetensi dan keahlian masing-masing. Dilihat dari latar belakangnya, para stafsus itu didominasi kalangan NU. Tetapi, ada juga kelompok profesional dengan beragam latar belakang.

Masduki menuturkan, karena bukan staf ahli, para stafsus tidak memiliki koordinator. Mereka bekerja memberikan masukan dan bertanggung jawab ke wakil presiden secara langsung.

Dia menegaskan, dalam penunjukan stafsus itu tidak ada campur tangan presiden. Sepenuhnya menjadi kewenangan wakil presiden. Proses penunjukan para stafsus tersebut berjalan cepat, hanya sekitar satu pekan.

Salah seorang stafsus Wapres adalah mantan Menristekdikti Mohamad Nasir. Setelah pertemuan, Nasir menjelaskan bahwa tugasnya adalah membantu Wapres dalam bidang reformasi birokrasi. Menurut dia, seluruh stafsus sudah diberi tugas masing-masing. ’’Tiga hari lalu dikabari. Tapi, saya memang sering di Jakarta kan,’’ ujarnya. Nasir menambahkan, selama ini dirinya juga aktif di lembaga tinggi NU. Pada saat itu Ma’ruf Amin menjadi rais aam PB NU.

Baca Juga:  Pagi Ini Jokowi dan AHY Bertemu Lagi

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menunjuk delapan staf khusus (stafsus). Kemarin (25/11) para stafsus tersebut diundang ke kantor wakil presiden di Jakarta. Berbeda dengan deretan stafsus Presiden Jokowi, di stafsus Ma’ruf Amin tidak ada perwakilan dari kalangan milenial.

Rencananya, Wapres mengenalkan jajaran stafsusnya secara langsung. Tetapi, akhirnya informasi keberadaan stafsus itu disampaikan Masduki Baidlowi. Dia merupakan stafsus wakil presiden bidang komunikasi dan informasi sekaligus juru bicara.

- Advertisement -

Disinggung soal tidak adanya sosok milenial di jajaran stafsus wakil presiden, Masduki menjawab diplomatis. Dia membenarkan bahwa presiden telah mengumumkan jajaran stafsusnya yang diisi banyak milenial. ’’Apakah dari milenial atau kolonial, saya kira sama lah. Rupa-rupanya karena kiai (wakil presiden, Red) dari generasi kolonial, ya banyak yang kolonial lah,’’ selorohnya.

Baca Juga:  Suami Mengidap Penyakit Limfoma Hodgkin, Ini Kata Tasya Kamila

Meski begitu, lanjut Masduki, hal itu tidak memengaruhi kompetensi dan keahlian masing-masing. Dilihat dari latar belakangnya, para stafsus itu didominasi kalangan NU. Tetapi, ada juga kelompok profesional dengan beragam latar belakang.

- Advertisement -

Masduki menuturkan, karena bukan staf ahli, para stafsus tidak memiliki koordinator. Mereka bekerja memberikan masukan dan bertanggung jawab ke wakil presiden secara langsung.

Dia menegaskan, dalam penunjukan stafsus itu tidak ada campur tangan presiden. Sepenuhnya menjadi kewenangan wakil presiden. Proses penunjukan para stafsus tersebut berjalan cepat, hanya sekitar satu pekan.

Salah seorang stafsus Wapres adalah mantan Menristekdikti Mohamad Nasir. Setelah pertemuan, Nasir menjelaskan bahwa tugasnya adalah membantu Wapres dalam bidang reformasi birokrasi. Menurut dia, seluruh stafsus sudah diberi tugas masing-masing. ’’Tiga hari lalu dikabari. Tapi, saya memang sering di Jakarta kan,’’ ujarnya. Nasir menambahkan, selama ini dirinya juga aktif di lembaga tinggi NU. Pada saat itu Ma’ruf Amin menjadi rais aam PB NU.

Baca Juga:  Salinan Vonis Pidana Pemilu Disampaikan ke PN Rengat

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari