Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Desainer Riau Bawa Batik Bono ke Kancah Nasional

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Rumah Batik Andalan (RBA) binaan Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berkolaborasi dengan perancang busana asal Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Andi Fitri Hartuti. Andi merupakan perancang busana ternama yang membuat koleksi busana muslim ready-to-wear. Kali ini, kolaborasi antara keduanya menggunakan rangkaian batik berbahan viscose dari PT Asia Pacific Rayon (APR). 

Andi mengatakan koleksi ini merupakan dibuat dengan pewarna alami yang berasal dari daun ketapang, kulit jengkol dan jati. Untuk motif, ia terinspirasi dari tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar rumah, seperti motif daun sirih, daun pegagan, daun teratai dan timun suri yang dipadukan dengan motif gelombang bono yang merupakan motif ikonik dari RBA. 

"Saya sangat senang dan bangga mendapat kesempatan kolaborasi ini karena membawa batik Riau ke kancah nasional. Saya juga bersyukur APR memfasilitasi pemotretan di rooftop Senayan City Mall dan saya juga bisa mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas Jakarta Fashion Hub," ujar Andi, Senin (25/10).

Baca Juga:  Ada 554 Hoaks Selama Pandemi Covid-19

Koordinator RBA , Ade Irmawani menyebut ia dan para pembatik lain tidak menyangka kain batik mereka dapat digunakan menjadi busana yang bernilai tinggi. 

"Biasanya batik RBA dibeli pelanggan untuk dipakai sebagai seragam kerja atau baju pesta di daerah, namun kerjasama APR membuat kain batik kami tampil jauh lebih bernilai dalam fashion," ujarnya. 

Communications and Community Development APR, Metti Haryanti menuturkan APR terus mendukung potensi perancang busana lokal untuk mencapai pasar nasional sehingga menggairahkan kembali industri teksil, industri kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah kondisi pandemi ini. 

APR juga gencar mendukung pemerintah daerah untuk mengembangkan kerajinan batik lokal yang terkenal dengan sebutan batik Bono itu. Hal ini dibuktikan dengan APR mengadakan pelatihan bagi para pembatik di Rumah Batik Andalan seperti pelatihan pembuatan desain motif dan pelatihan batik pewarna alam. 

Baca Juga:  Menyusuri Taman Nasional Zamrud dan Danau Rawa Gambut yang Terbesar Kedua Dunia setelah Brazil

"Kolaborasi ini juga sejalan dengan semangat "Everything Indonesia", dengan mengajak seluruh pihak untuk menggunakan bahan baku yang berasal dan diproduksi di Indonesia," katanya. PT RAPP, bagian dari grup APRIL dan APR merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Royal Golden Eagle (RGE), sebuah perusahaan berbasis sumber daya alam yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.(rls/gem)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Rumah Batik Andalan (RBA) binaan Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berkolaborasi dengan perancang busana asal Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Andi Fitri Hartuti. Andi merupakan perancang busana ternama yang membuat koleksi busana muslim ready-to-wear. Kali ini, kolaborasi antara keduanya menggunakan rangkaian batik berbahan viscose dari PT Asia Pacific Rayon (APR). 

Andi mengatakan koleksi ini merupakan dibuat dengan pewarna alami yang berasal dari daun ketapang, kulit jengkol dan jati. Untuk motif, ia terinspirasi dari tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar rumah, seperti motif daun sirih, daun pegagan, daun teratai dan timun suri yang dipadukan dengan motif gelombang bono yang merupakan motif ikonik dari RBA. 

- Advertisement -

"Saya sangat senang dan bangga mendapat kesempatan kolaborasi ini karena membawa batik Riau ke kancah nasional. Saya juga bersyukur APR memfasilitasi pemotretan di rooftop Senayan City Mall dan saya juga bisa mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas Jakarta Fashion Hub," ujar Andi, Senin (25/10).

Baca Juga:  Refund Akomodasi Umrah Masih Sulit

Koordinator RBA , Ade Irmawani menyebut ia dan para pembatik lain tidak menyangka kain batik mereka dapat digunakan menjadi busana yang bernilai tinggi. 

- Advertisement -

"Biasanya batik RBA dibeli pelanggan untuk dipakai sebagai seragam kerja atau baju pesta di daerah, namun kerjasama APR membuat kain batik kami tampil jauh lebih bernilai dalam fashion," ujarnya. 

Communications and Community Development APR, Metti Haryanti menuturkan APR terus mendukung potensi perancang busana lokal untuk mencapai pasar nasional sehingga menggairahkan kembali industri teksil, industri kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah kondisi pandemi ini. 

APR juga gencar mendukung pemerintah daerah untuk mengembangkan kerajinan batik lokal yang terkenal dengan sebutan batik Bono itu. Hal ini dibuktikan dengan APR mengadakan pelatihan bagi para pembatik di Rumah Batik Andalan seperti pelatihan pembuatan desain motif dan pelatihan batik pewarna alam. 

Baca Juga:  KPK Imbau Menteri Kabinet Indonesia Maju Segera Laporkan LHKPN

"Kolaborasi ini juga sejalan dengan semangat "Everything Indonesia", dengan mengajak seluruh pihak untuk menggunakan bahan baku yang berasal dan diproduksi di Indonesia," katanya. PT RAPP, bagian dari grup APRIL dan APR merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Royal Golden Eagle (RGE), sebuah perusahaan berbasis sumber daya alam yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.(rls/gem)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari