Kaltim Ibu Kota Baru, Jakarta Pusat Bisnis
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Sehingga, DKI Jakarta akan menjadi pusat bisnis di Indonesia. Tak hanya itu, pembangunan di Jakarta akan terus dikembangkan.
Presiden Jokowi mengumumkan pemindahan ibu kita ini setelah dia bersama dengan kabinetnya melakukan kajian selama tiga tahun. ”Pemerintah telah lakukan kajian mendalam dan kita intensifkan studi tiga tahun ini,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).
Presiden Jokowi juga mengatakan, sudah berkirim surat ke DPR. Sehingga nantinya pemerintah akan menyampaikan pemindahan ibu kota itu dalam bentuk rancangan undang-undang (RUU). Sehingga nantinya bisa dibahas dan disahkan menjadi Undang-Undang. “Saya sudah berkirim surat kepada Ketua DPR dengan dilampiri hasil-hasil kajian mengenai calon ibu kota baru,” katanya.
ILUSTRASI: Desain ibu kota baru di Kalimantan. (Istimewa)
Anggaran sebesar Rp 571 triliun juga siap digelontorkan untuk melakukan urbanisasi. Anggaran tersebut saat ini sudah dalam pembahasan dan siap untuk dijalankan. “Rencana Pemprov DKI untuk melakukan urbanisasi yang dianggarkan sebesar Rp 571 triliun, terus dijalankan dan pembahasan sudah pada level teknis dan siap dieksekusi,” ungkapnya.
Jokowi berujar, walaupun pemerintah akan melakukan pemindahan ibu kota, namun DKI Jakarta akan tetap memiliki fungsi sebagai pusat bisnis. Sehingga bisa terus berjalan dalam bidang perekonomiannya. “Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, pusat jasa berskala regional dan global,” tuturnya.
Pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 180 ribu hektare di Kalimantan Timur. Lahan tersebut pun semuanya dimiliki oleh pemerintah. Sehinga nantinya tinggal pengembangan saja. Lebih lanjut, Jokowi menambahkan, alasan dipilih di Kalimantan Timur karena risiko bencana alam sangat kecil. Misalnya banjir, gempa, tsunami, kebakaran hutan, gunung meletus, dan tanah longsor.
“Kemudian juga dekat dengan wilayah kota yang berkembang Balikpapan dan Samarinda, itu punya infrastruktur yang relatif lengkap,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan ibu kota negara di Kalimantan Timur (Kaltim). Jokowi mengumumkannya di Istana Negara, Jakarta. “Lokasi paling ideal adalah di bagian Kabupatan Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Jokowi di lokasi, Senin (26/8).
Jokowi mengatakan, rencana pemerintah ini sudah digagas sejak lama mengenai pemindahan ibu kota. Bahkan sejak Presiden Indonesia pertama Soekarno sudah menginginkan pemindahan ibu kota. Alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur karena saat ini DKI sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, bisnis, keuangan, perdagangan, jasa, bandara dan pusat pelabuhan terbesar di Indonesia.
Selain itu, beban Pulau Jawa juga semakin berat dengan penduduk sudah mencapai 150 juta atau 54 persen dari total penduduk di Indonesia. Sehingga beban ini akan terus semakin berat apabila tetap ibu kota ada di Pulau Jawa. “Beban ini akan semakin berat jika ibu kota dipindah di Jawa,” katanya.
Kemudian di Jakarta juga macet, polisi. Kesenjangan ekonomi kawasan luar Jawa semakin meningkat. Sehingga dibutuhkan pemindahan ibu kota ini.(Gunawan Wibisono)
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com