Sabtu, 12 April 2025

Industri Tembakau Terus Tumbuh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bencana wabah pandemi Covid-19 menyerang ke berbagai sendi kehidupan termasuk sosial dan ekonomi. Namun, terdapat beberapa industri yang mampu bertahan di tengah gempuran krisis kesehatan ini.

Selain di bidang alat kesehatan, ternyata industri tembakau tetap menunjukkan kinerja positif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, kinerja perusahaan tembakau yang masih tumbuh positif disebabkan oleh dampak psikologis masyarakat saat ini.

"Karena makin pusing, makin banyak yang merokok, dan ini kita juga lihat dari pendapatan cukai dari rokok juga masih baik," ujarnya dalam acara diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6).

Selain itu, industri di bidang makanan pokok dapat tumbuh sebesar 13 persen hingga per 17 Juni 2020 kemarin. Peningkatan sama juga terjadi di sektor batubara yang mengalami peningkatan sebesar 36 persen.

Baca Juga:  KPK Periksa Artis Nico Siahaan

Kemudian, untuk industri di bidang farmasi dan alat kesehatan juga tumbuh sebesar 13 persen. Sebab, produk dari industri tersebut sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi yang entah kapan akhir ujungnya.

"Juga minyak nabati terutama minyak CPO karena kita berhasil membuat program B30, maka ini adalah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia recover lebih cepat," imbuhnya.

Sementara, beberapa sektor lainnya harus menelan pil pahit karena serangan Covid-19 yersebut. Di antaranya, sektor pariwisata, transportasi, dan sektor keuangan lainnya. Bahkan, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang jadi penyelamat saat krisis 1998 pun ikut terdampak sangat dalam.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bencana wabah pandemi Covid-19 menyerang ke berbagai sendi kehidupan termasuk sosial dan ekonomi. Namun, terdapat beberapa industri yang mampu bertahan di tengah gempuran krisis kesehatan ini.

Selain di bidang alat kesehatan, ternyata industri tembakau tetap menunjukkan kinerja positif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, kinerja perusahaan tembakau yang masih tumbuh positif disebabkan oleh dampak psikologis masyarakat saat ini.

"Karena makin pusing, makin banyak yang merokok, dan ini kita juga lihat dari pendapatan cukai dari rokok juga masih baik," ujarnya dalam acara diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6).

Selain itu, industri di bidang makanan pokok dapat tumbuh sebesar 13 persen hingga per 17 Juni 2020 kemarin. Peningkatan sama juga terjadi di sektor batubara yang mengalami peningkatan sebesar 36 persen.

Baca Juga:  Jemaah Haji Diinapkan Satu Malam di DHA Riau

Kemudian, untuk industri di bidang farmasi dan alat kesehatan juga tumbuh sebesar 13 persen. Sebab, produk dari industri tersebut sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi yang entah kapan akhir ujungnya.

"Juga minyak nabati terutama minyak CPO karena kita berhasil membuat program B30, maka ini adalah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia recover lebih cepat," imbuhnya.

Sementara, beberapa sektor lainnya harus menelan pil pahit karena serangan Covid-19 yersebut. Di antaranya, sektor pariwisata, transportasi, dan sektor keuangan lainnya. Bahkan, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang jadi penyelamat saat krisis 1998 pun ikut terdampak sangat dalam.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Industri Tembakau Terus Tumbuh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bencana wabah pandemi Covid-19 menyerang ke berbagai sendi kehidupan termasuk sosial dan ekonomi. Namun, terdapat beberapa industri yang mampu bertahan di tengah gempuran krisis kesehatan ini.

Selain di bidang alat kesehatan, ternyata industri tembakau tetap menunjukkan kinerja positif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, kinerja perusahaan tembakau yang masih tumbuh positif disebabkan oleh dampak psikologis masyarakat saat ini.

"Karena makin pusing, makin banyak yang merokok, dan ini kita juga lihat dari pendapatan cukai dari rokok juga masih baik," ujarnya dalam acara diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6).

Selain itu, industri di bidang makanan pokok dapat tumbuh sebesar 13 persen hingga per 17 Juni 2020 kemarin. Peningkatan sama juga terjadi di sektor batubara yang mengalami peningkatan sebesar 36 persen.

Baca Juga:  Kota Pekanbaru Terima Penghargaan Swasti Saba

Kemudian, untuk industri di bidang farmasi dan alat kesehatan juga tumbuh sebesar 13 persen. Sebab, produk dari industri tersebut sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi yang entah kapan akhir ujungnya.

"Juga minyak nabati terutama minyak CPO karena kita berhasil membuat program B30, maka ini adalah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia recover lebih cepat," imbuhnya.

Sementara, beberapa sektor lainnya harus menelan pil pahit karena serangan Covid-19 yersebut. Di antaranya, sektor pariwisata, transportasi, dan sektor keuangan lainnya. Bahkan, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang jadi penyelamat saat krisis 1998 pun ikut terdampak sangat dalam.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bencana wabah pandemi Covid-19 menyerang ke berbagai sendi kehidupan termasuk sosial dan ekonomi. Namun, terdapat beberapa industri yang mampu bertahan di tengah gempuran krisis kesehatan ini.

Selain di bidang alat kesehatan, ternyata industri tembakau tetap menunjukkan kinerja positif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, kinerja perusahaan tembakau yang masih tumbuh positif disebabkan oleh dampak psikologis masyarakat saat ini.

"Karena makin pusing, makin banyak yang merokok, dan ini kita juga lihat dari pendapatan cukai dari rokok juga masih baik," ujarnya dalam acara diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6).

Selain itu, industri di bidang makanan pokok dapat tumbuh sebesar 13 persen hingga per 17 Juni 2020 kemarin. Peningkatan sama juga terjadi di sektor batubara yang mengalami peningkatan sebesar 36 persen.

Baca Juga:  Berharap JKN "Menutup" Lubang 7 Milimeter di Jantung si Bungsu

Kemudian, untuk industri di bidang farmasi dan alat kesehatan juga tumbuh sebesar 13 persen. Sebab, produk dari industri tersebut sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi yang entah kapan akhir ujungnya.

"Juga minyak nabati terutama minyak CPO karena kita berhasil membuat program B30, maka ini adalah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia recover lebih cepat," imbuhnya.

Sementara, beberapa sektor lainnya harus menelan pil pahit karena serangan Covid-19 yersebut. Di antaranya, sektor pariwisata, transportasi, dan sektor keuangan lainnya. Bahkan, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang jadi penyelamat saat krisis 1998 pun ikut terdampak sangat dalam.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari