Minggu, 28 September 2025
spot_img
spot_img

Mahathir Usulkan Pemerintah tanpa Kubu

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — Bola panas politik Malaysia sudah bergulir. Raja Malaysia mulai mewawancara satu per satu anggota parlemen untuk mencari perdana menteri yang baru. Sedangkan, Mahathir Mohamad juga mulai bergerak untuk mencari sekutu.

Ahmad Fadil Shamsuddin, jubir Istana Kerajaan Malaysia, mengatakan bahwa Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menggelar sesi wawancara dengan 221 anggota parlemen mulai kemarin (25/2).

Setiap legislator diberikan waktu dua sampai tiga menit untuk menyampaikan sikap mereka soal masa depan pemerintah Malaysia. Sesi hari pertama bakal mengundang 90 wakil rakyat. Sisanya bakal dilanjutkan hari ini (26/2). "Semua anggota parlemen sudah dibertahu mengenai jadwal wawancara kerajaan sejak Senin (24/2)," ujar Ahmad kepada Channel News Asia.

Baca Juga:  Perwira Penyidik Kasus Suap di KPU Tak Diterima di KPK dan Polri

Di hari yang sama, Mahathir dikabarkan ikut menggelar pertemuan sendiri. Hampir semua pemimpin partai politik diundang ke Perdana Putra. Antara lain, Ketua Gabungan Parti Sarawak (GPS) Datuk Patinggi Abang Johari Abang Openg; Ketua Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin; Ketua PKR Anwar Ibrahim; Sekjen DAP Lim Guan Eng; Ketua PAS Datuk Seri Hadi Awang; dan Ketua Amanah Mohamad Sabu.

Rumornya, Mahathir menawarkan proposal yang baru. Yakni, koalisi pemerintahan tanpa kubu. Dia mengusulkan agar semua partai bisa bersatu dalam satu aliansi besar. Itu artinya dia bersedia merangkul UMNO yang pernah dikalahkan pada pemilu 2018.

"Tanpa ada kandidat lain, Mahathir jadi unggulan untuk membentuk pemerintahan. Rencananya adalah membentuk pemerintahan tanpa partisan," ujar salah satu sumber internal yang dikutip oleh The Star.

Baca Juga:  Pengadilan HAM Ad Hoc Hambat Penyelesaian Kasus HAM Berat Masa Lalu

Sampai saat ini, kedua kubu di parlemen masih belum sepakat terkait langkah selanjutnya pasca pengunduran diri Mahathir. Pakatan Harapan bersikukuh untuk bertahan. Direktur Komunikasi Amanah Khalid Abdul Samad mengatakan aliansi tersebut masih kuat meski baru ditinggal 37 legislator dari Bersatu dan faksi PKR. "Saat ini, masih cukup," ungkapnya.

Saat ini, Pakatan masih didukung 112 legislator dari tiga partai besar. Itu artinya mereka masih memegang mayoritas dari total 221 anggota parlemen.(bil/das)

Laporan JPG, Kuala Lumpur

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — Bola panas politik Malaysia sudah bergulir. Raja Malaysia mulai mewawancara satu per satu anggota parlemen untuk mencari perdana menteri yang baru. Sedangkan, Mahathir Mohamad juga mulai bergerak untuk mencari sekutu.

Ahmad Fadil Shamsuddin, jubir Istana Kerajaan Malaysia, mengatakan bahwa Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menggelar sesi wawancara dengan 221 anggota parlemen mulai kemarin (25/2).

Setiap legislator diberikan waktu dua sampai tiga menit untuk menyampaikan sikap mereka soal masa depan pemerintah Malaysia. Sesi hari pertama bakal mengundang 90 wakil rakyat. Sisanya bakal dilanjutkan hari ini (26/2). "Semua anggota parlemen sudah dibertahu mengenai jadwal wawancara kerajaan sejak Senin (24/2)," ujar Ahmad kepada Channel News Asia.

Baca Juga:  Ini Pengakuan Saeful soal Harun Masiku

Di hari yang sama, Mahathir dikabarkan ikut menggelar pertemuan sendiri. Hampir semua pemimpin partai politik diundang ke Perdana Putra. Antara lain, Ketua Gabungan Parti Sarawak (GPS) Datuk Patinggi Abang Johari Abang Openg; Ketua Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin; Ketua PKR Anwar Ibrahim; Sekjen DAP Lim Guan Eng; Ketua PAS Datuk Seri Hadi Awang; dan Ketua Amanah Mohamad Sabu.

Rumornya, Mahathir menawarkan proposal yang baru. Yakni, koalisi pemerintahan tanpa kubu. Dia mengusulkan agar semua partai bisa bersatu dalam satu aliansi besar. Itu artinya dia bersedia merangkul UMNO yang pernah dikalahkan pada pemilu 2018.

- Advertisement -

"Tanpa ada kandidat lain, Mahathir jadi unggulan untuk membentuk pemerintahan. Rencananya adalah membentuk pemerintahan tanpa partisan," ujar salah satu sumber internal yang dikutip oleh The Star.

Baca Juga:  Kasek Peraih Adiwiyata Perlu Diperhatikan

Sampai saat ini, kedua kubu di parlemen masih belum sepakat terkait langkah selanjutnya pasca pengunduran diri Mahathir. Pakatan Harapan bersikukuh untuk bertahan. Direktur Komunikasi Amanah Khalid Abdul Samad mengatakan aliansi tersebut masih kuat meski baru ditinggal 37 legislator dari Bersatu dan faksi PKR. "Saat ini, masih cukup," ungkapnya.

- Advertisement -

Saat ini, Pakatan masih didukung 112 legislator dari tiga partai besar. Itu artinya mereka masih memegang mayoritas dari total 221 anggota parlemen.(bil/das)

Laporan JPG, Kuala Lumpur

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — Bola panas politik Malaysia sudah bergulir. Raja Malaysia mulai mewawancara satu per satu anggota parlemen untuk mencari perdana menteri yang baru. Sedangkan, Mahathir Mohamad juga mulai bergerak untuk mencari sekutu.

Ahmad Fadil Shamsuddin, jubir Istana Kerajaan Malaysia, mengatakan bahwa Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menggelar sesi wawancara dengan 221 anggota parlemen mulai kemarin (25/2).

Setiap legislator diberikan waktu dua sampai tiga menit untuk menyampaikan sikap mereka soal masa depan pemerintah Malaysia. Sesi hari pertama bakal mengundang 90 wakil rakyat. Sisanya bakal dilanjutkan hari ini (26/2). "Semua anggota parlemen sudah dibertahu mengenai jadwal wawancara kerajaan sejak Senin (24/2)," ujar Ahmad kepada Channel News Asia.

Baca Juga:  Bupati Karawang Sudah Sembuh, Lanjut Isolasi 14 Hari

Di hari yang sama, Mahathir dikabarkan ikut menggelar pertemuan sendiri. Hampir semua pemimpin partai politik diundang ke Perdana Putra. Antara lain, Ketua Gabungan Parti Sarawak (GPS) Datuk Patinggi Abang Johari Abang Openg; Ketua Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin; Ketua PKR Anwar Ibrahim; Sekjen DAP Lim Guan Eng; Ketua PAS Datuk Seri Hadi Awang; dan Ketua Amanah Mohamad Sabu.

Rumornya, Mahathir menawarkan proposal yang baru. Yakni, koalisi pemerintahan tanpa kubu. Dia mengusulkan agar semua partai bisa bersatu dalam satu aliansi besar. Itu artinya dia bersedia merangkul UMNO yang pernah dikalahkan pada pemilu 2018.

"Tanpa ada kandidat lain, Mahathir jadi unggulan untuk membentuk pemerintahan. Rencananya adalah membentuk pemerintahan tanpa partisan," ujar salah satu sumber internal yang dikutip oleh The Star.

Baca Juga:  Menghidupkan Masjid di Bulan Ramadan

Sampai saat ini, kedua kubu di parlemen masih belum sepakat terkait langkah selanjutnya pasca pengunduran diri Mahathir. Pakatan Harapan bersikukuh untuk bertahan. Direktur Komunikasi Amanah Khalid Abdul Samad mengatakan aliansi tersebut masih kuat meski baru ditinggal 37 legislator dari Bersatu dan faksi PKR. "Saat ini, masih cukup," ungkapnya.

Saat ini, Pakatan masih didukung 112 legislator dari tiga partai besar. Itu artinya mereka masih memegang mayoritas dari total 221 anggota parlemen.(bil/das)

Laporan JPG, Kuala Lumpur

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari