ANKARA (RIAUPOS.CO) – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemerintahannya berencana mengubah nama resmi negaranya dari Turki menjadi Turkiye.
Kantor Kepresidenan Turki menyatakan, "Türkiye" lebih merepresentasikan identitas bangsa.
Menurut mereka, Turkiye lebih mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, serta nilai bangsa dengan baik.
Menurut laporan Middle East Monitor, pemerintah akan mendaftarkan nama baru Turki itu ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam beberapa pekan ke depan.
Namun, penulisan nama ini menjadi sorotan karena huruf "Ü" dalam Turkiye tidak ada dalam abjad Latin nominal, dan ini dianggap bisa menjadi masalah.
Meski nama itu belum diresmikan, dua media internasional Turki, Anadolu dan TRT World, kini sudah mulai menggunakan Turkiye dalam laporan mereka.
Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
ANKARA (RIAUPOS.CO) – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemerintahannya berencana mengubah nama resmi negaranya dari Turki menjadi Turkiye.
Kantor Kepresidenan Turki menyatakan, "Türkiye" lebih merepresentasikan identitas bangsa.
- Advertisement -
Menurut mereka, Turkiye lebih mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, serta nilai bangsa dengan baik.
Menurut laporan Middle East Monitor, pemerintah akan mendaftarkan nama baru Turki itu ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam beberapa pekan ke depan.
- Advertisement -
Namun, penulisan nama ini menjadi sorotan karena huruf "Ü" dalam Turkiye tidak ada dalam abjad Latin nominal, dan ini dianggap bisa menjadi masalah.
Meski nama itu belum diresmikan, dua media internasional Turki, Anadolu dan TRT World, kini sudah mulai menggunakan Turkiye dalam laporan mereka.
Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun