Jumat, 20 September 2024

Bertemu Dirut HK, Gubri Bahas Pembangunan Tol Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar bertemu langsung Direktur Utama (Dirut) Hutama Karya (Persero) Budi Harto di Gedung HK, kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/11). Dalam pertemuan tersebut,

Gubri membahas sejumlah persoalan terkait pembangunan tol di Riau, terutama ruas tol Pekanbaru-Bukittinggi melintasi kawasan Rimbo Panjang, Kampar.

Mulai dari masalah pembebasan lahan hingga Sutet dan termasuk salah satu pondok pesantren yang sebelumnya masuk dalam jalur pembangunan tol.

"Alhamdulillah persoalan-persoalan itu sudah ada jalan keluarnya. Misalnya soal Sutet, sudah ada alternatif lain yang tidak mengganggu. Begitu juga pesantren, sudah dibuatkan trase baru oleh HK sehingga tidak mengganggu bangunan pesantren tersebut," ucap Gubri usai pertemuan.

- Advertisement -

Gubri juga menjelaskan bahwa ruas tol Pekanbaru-Bangkinang yang semula dijadwalkan rampung akhir 2021 ini, kemungkinan baru selesai dan operasional pada Februari 2022. "Ya, mungkin karena beberapa persoalan teknis. Jadi sedikit agak tertunda. Oleh sebab itu, kita bersama-sama mencari solusi agar pembangunan tol di beberapa ruas di Riau ini segera terealisasi," ucap Gubri lagi.

Baca Juga:  Putri Politikus PDIP Diduga Terlibat Kasus Impor Bawang Putih

Gubri juga berharap pada 2022 pembangunan tol ruas Pekanbaru-Bukittinggi sudah sampai di kawasan Candi Muara Takus. Sehingga memudahkan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke candi.

- Advertisement -

"Akan lebih mudah bagi orang untuk wisata ke Candi Muara Takus," ucapnya.

Seperti diketahui, pembangunan jalan tol di Riau akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Diperkirakan mencapai 638 km. Antara lain ruas Jambi-Rengat 82 km (perencanaan), Rengat-Pekanbaru 207 km (perencanaan), Pekanbaru-Dumai 131 km (operasional), Dumai-Rantauprapat 130 km (perencanaan), Pekanbaru-Bukittinggi 64 km (konstruksi) dan 24 km (perencanaan).

Saat menerima Gubri, Budi Harto didampingi sejumlah direksi, seperti Koentjoro Direktur Operasi III, Muhammad Fauzan Direktur Human Capital and Legal dan beberapa pejabat lainnya. Sementara Gubri didampingi Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau Emri Juliharnis dan Kaban Penghubung Erisman Yahya.

Baca Juga:  Institut Fo Guang Shan Dong Zen Buka Kelas Online Buddha Dharma

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi saat berkunjung ke Riau beberapa waktu lalu menyebut, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera tentunya kerja sama 10  provinsi yang ada akan mampu membuka banyak hal untuk mendorong kemajuan daerah masing-masing.

"Potensi provinsi yang beragam akan dapat menjadi besar, jika kerja sama semua daerah di Sumatera mampu saling mendorong dan mendukung lewat keunggulan masing-masing," katanya.

Dilanjutkannya, konek tivitas semua daerah akan membuka jalur yang lancar sehingga semua daerah memiliki kesempatan sama. Karena itu pihaknya mendukung pembangunan infrastruktur jalan tol di Sumatera terutama antara Riau dan Sumbar. Konektivitas tersebut untuk menjaga produktivitas dan ketesediaan pangan di Sumatera. "Ketahanan pangan di Sumatera juga sebagai jaminan ketahanan secara nasional. Dan, kemajuan kerja sama dan konektivitas pemerintahan di Sumatera juga meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkapnya.(adv/sol)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar bertemu langsung Direktur Utama (Dirut) Hutama Karya (Persero) Budi Harto di Gedung HK, kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/11). Dalam pertemuan tersebut,

Gubri membahas sejumlah persoalan terkait pembangunan tol di Riau, terutama ruas tol Pekanbaru-Bukittinggi melintasi kawasan Rimbo Panjang, Kampar.

Mulai dari masalah pembebasan lahan hingga Sutet dan termasuk salah satu pondok pesantren yang sebelumnya masuk dalam jalur pembangunan tol.

"Alhamdulillah persoalan-persoalan itu sudah ada jalan keluarnya. Misalnya soal Sutet, sudah ada alternatif lain yang tidak mengganggu. Begitu juga pesantren, sudah dibuatkan trase baru oleh HK sehingga tidak mengganggu bangunan pesantren tersebut," ucap Gubri usai pertemuan.

Gubri juga menjelaskan bahwa ruas tol Pekanbaru-Bangkinang yang semula dijadwalkan rampung akhir 2021 ini, kemungkinan baru selesai dan operasional pada Februari 2022. "Ya, mungkin karena beberapa persoalan teknis. Jadi sedikit agak tertunda. Oleh sebab itu, kita bersama-sama mencari solusi agar pembangunan tol di beberapa ruas di Riau ini segera terealisasi," ucap Gubri lagi.

Baca Juga:  Waspadai Penumpang Gelap Program Stimulus Covid-19 Rp220 T

Gubri juga berharap pada 2022 pembangunan tol ruas Pekanbaru-Bukittinggi sudah sampai di kawasan Candi Muara Takus. Sehingga memudahkan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke candi.

"Akan lebih mudah bagi orang untuk wisata ke Candi Muara Takus," ucapnya.

Seperti diketahui, pembangunan jalan tol di Riau akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Diperkirakan mencapai 638 km. Antara lain ruas Jambi-Rengat 82 km (perencanaan), Rengat-Pekanbaru 207 km (perencanaan), Pekanbaru-Dumai 131 km (operasional), Dumai-Rantauprapat 130 km (perencanaan), Pekanbaru-Bukittinggi 64 km (konstruksi) dan 24 km (perencanaan).

Saat menerima Gubri, Budi Harto didampingi sejumlah direksi, seperti Koentjoro Direktur Operasi III, Muhammad Fauzan Direktur Human Capital and Legal dan beberapa pejabat lainnya. Sementara Gubri didampingi Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau Emri Juliharnis dan Kaban Penghubung Erisman Yahya.

Baca Juga:  Bupati Siak Panen Demplot Padi Organik

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi saat berkunjung ke Riau beberapa waktu lalu menyebut, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera tentunya kerja sama 10  provinsi yang ada akan mampu membuka banyak hal untuk mendorong kemajuan daerah masing-masing.

"Potensi provinsi yang beragam akan dapat menjadi besar, jika kerja sama semua daerah di Sumatera mampu saling mendorong dan mendukung lewat keunggulan masing-masing," katanya.

Dilanjutkannya, konek tivitas semua daerah akan membuka jalur yang lancar sehingga semua daerah memiliki kesempatan sama. Karena itu pihaknya mendukung pembangunan infrastruktur jalan tol di Sumatera terutama antara Riau dan Sumbar. Konektivitas tersebut untuk menjaga produktivitas dan ketesediaan pangan di Sumatera. "Ketahanan pangan di Sumatera juga sebagai jaminan ketahanan secara nasional. Dan, kemajuan kerja sama dan konektivitas pemerintahan di Sumatera juga meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkapnya.(adv/sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari